Sektor Pariwisata Sektor Perhubungan

64 Batu Gamping Kristalin dan Dolomitan, Gambut, Kaolin, Lempung, Batuan Metamorf, Pasir tufaan, serta indikasi logam lain seperti emas Au, Tembaga Cn, Timah Hitam Pb serta Seng Zn. Masih ada bahan tambang bahan galian lainnya yang dapat diolah untuk meningkatkan perekonomian rakyat apabila diolah dengan baik untuk keperluan bahan-bahan bangunan dan bahan lainnya seperti : • Pasir gunung • Tanah liat • Pasir batu Sirtu • Granit dan • Pasir sungai

4.1.5.6.2 Energi

Saat ini potensi air sungaiair terjun sebagai bahan memutar turbin sangat pesat perkembangannya di Kabupaten Humbang Hasundutan. Air sungai sebagai Pembangkit Tenaga Listrik PLTMPLTA merupakan daya tarik untuk para pengembanginvestor.

4.1.5.7 Sektor Pariwisata

Kabupaten Humbang Hasundutan mempunyai cukup banyak potensi wisata. Sebagian besar berupa potensi wisata alam karena kondisi geografis yang mempunyai daya tarik wisata, sedangkan bagian lainnya seperti wisata sejarahbudaya peninggalan zaman raja-raja dan pejuang tepatnya di Bakkara. Sebagian besar potensi yang dimiliki objek-objek wisata berada dipinggiran Danau Toba yang merupakan salah satu Danau terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara dan merupakan suatu objek wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Universitas Sumatera Utara 65 Di daerah Bakkara sebagai pusat zona tepatnya di daerah sekitar pinggiran Danau Toba memiliki potensi pengembangan wisata pantai dengan memanfaatkan pemandangan dan panorama yang indah. Namun belum mendapat penanganan yg maksimal sehingga para wisatawan belum begitu melirik potensi alamnya. Jika dikelola dan dikembangkan dengan baik view dan keindahan panorama alam yang terdapat di Bakkara dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Disamping itu masih banyak objek wisata lainnya yang sangat menarik dan menjanjikan dan salah satu objek wisata alternatif yang dikembangkan adalah objek wisata Sipinsur di Kecamatan Paranginan. Objek wisata Sipinsur memiliki potensi wisata pemandangan alam ke Danau Toba dari tempat ketinggian dan objek wisata ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu objek wisata unggulan.

4.1.5.8 Sektor Perhubungan

Sektor Perhubungan merupakan sarana transportasi baik melalui perhubungan darat maupun perhubungan danau transportasi danau, semuanya ini merupakan bagian dari potensi sumber daya alam. Prasarana transportasi yang terdapat di Kabupaten Humbang Hasundutan adalah transportasi darat berupa jalan dan jembatan, sebagian kecil masyarakat menggunakan transportasi danau terutama yang bermukim di pinggiran Danau Toba Kecamatan Baktiraja. Sebelum Humbang Hasundutan dimekarkan pembangunan prasarana transportasi berjalan lambat, namun setelah dimekarkan secara bertahap dapat berkembang dimana daerah dapat mengelola sendiri dananya untuk pembangunan di segala bidang. Secara khusus prasarana jalan di Kabupaten Humbang Universitas Sumatera Utara 66 Hasundutan merupakan prasarana pengangkutan yang penting untuk menghubungkan suatu daerah dengan daerah yang lainnya. Selain itu jalan juga berfungsi untuk memperlancar dan mendorong kegiatan perekonomian.

4.2 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Humbang Hasundutan Sebelum dan Sesudah Pemekaran Daerah

Indeks Pembangunan Manusia IPM yang merupakan indeks komposit, mencakup pendidikan, kesehatan, dan pengeluaran perkapita masyarakat. Kabupaten Humbang Hasundutan, yang awalnya masih bergabung di kabupaten induk Kabupaten Tapanuli Utara yang ibukotanya Tarutung. Setelah lahirnya UU Nomor 32 tahun 2004, revisi dari UU Nomor 22 tahun 1999, dan berlakunya UU Nomor 9 Tahun 2003, yang isinya tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara. Perbedaan komponen IPM sebelum dan sesudah pemekaran wilayah dalam mengukur kesejahteraan masyarakat pada Kabupaten Humbang Hasundutan dapat kita lihat pada tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan pengeluaran perkapita masyarakat. Pada tingkat pendidikan, dapat kita lihat dari indikator angka melek huruf yaitu persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis baik huruf latin dan huruf lainnya, dimana pada sebelum pemekaran, tahun 1999 sekitar 96,84, menjadi 97,09 pada tahun 2001. Sesudah pemekaran, angka melek huruf tahun 2004 sekitar 97,7, rentang tahun 2005 sampai tahun 2008 sekitar 98,2, dan pada tahun 2011, menjadi 98,22. Universitas Sumatera Utara