Konsep Desentralisasi Otonomi Daerah dan Pemekaran Wilayah .1 Konsep Dasar Otonomi Daerah

24

2.2.2 Konsep Desentralisasi

Menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, desentralisasi bermakna penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom dalam rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kewenangan tersebut mencakup semua kewenangan semua bidang pemerintahan, kecuali kewenangan politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama serta kewenangan bidang lainnya yang akan ditetapkan melalui peraturan pemerintah. Rondinelli dalam Safi’i 2007:1 menyatakan bahwa desentralisasi dalam arti luas mencakup setiap penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat baik kepada pemerintah daerah maupun kepada pejabat pemerintah pusat yang ditugaskan didaerah. Desentralisasi dapat dipilah dalam 3 pemahaman besar yaitu dekonsentrasi, delegasi dan devolusi. Dekonsentrasi merupakan bentuk desentralisasi yang hanya merupakan penyerahan tanggung jawab kepada daerah. Sedangkan delegasi hanya merupakan kewenangan pembuatan keputusan dan manajemen untuk menjalankan fungsi-fungsi politik tertentu pada organisasi tertentu. Apabila dalam hal kewenangan tersebut diserahkan kepada pemerintah daerah, konsep tersebut dikenal dengan devolusi. Desentralisasi adalah suatu sistem dimana bagian dari tugas-tugas negara diserahkan penyelenggataannya kepada daerah atau institusi yang akan mandiri. Institusi ini berkewajiban untuk melaksanakan wewenang sesuai dengan inisiatifnya sendiri. Dengan kata lain desentralisasi adalah pelimpahan wewenang Universitas Sumatera Utara 25 dari pemerintah pusat kepada satuan-satuan pemerintah untuk menyelenggarakan kepentingan-kepentingan setempat dari sekelompok penduduk yang mendiami wilayah tertentu. Selanjutnya satuan-satuan organisasi pemerintah ini disebut daerah otonom, sedangkan wewenang untuk menyelenggarakan kepentingan daerah yang diterima dari pemerintah pusat disebut otonomi. Adapun tujuan dari desentralisasi adalah upaya untuk menciptakan kemampuan unit pemerintah secara mandiri dan independen. Pemerintah pusat harus rela melepaskan fungsi-fungsi tertentu untuk menciptakan unit-unit pemerintahan baru yang otonom dan berada diluar kontrol langsung pemerintah pusat. Dengan kewenangan pemerintah pusat yang sangat kecil dan hanya berhubungan dengan hal-hal tertentu saja, maka pemerintah pusat hanya berfungsi memainkan peran pengawasan dan koordinasi. Chemma dan Rondinelli 1983 dalam Safi’i 2007:6 mengemukakan alasan desentralisasi sebagai pilihan terbaik dalam rangka mempercepat pembangunan, yakni : 1. Ditempuh untuk mengatasi keterbatasan karena perencanaan pembangunan yang bersifat sentralistik. 2. Dapat memotong jalur birokrasi yang rumit serta prosedur yang terstruktur dari pemerintah pusat. 3. Memberikan fungsi yang dapat meningkatkan pemahaman pejabat daerah atas pelayanan publik. Universitas Sumatera Utara 26 4. Dapat mengakibatkan terjadinya penetrasi yang lebih baik dari pemerintah pusat bagi daerah terpencil, dimana sering rencana pemerintah tidak dipahami masyarakat setempat atau dihambat oleh elit lokal. 5. Representasi yang lebih luas dari berbagai kelompok politik, etnis, keagamaan dalam perencanaan pembangunan. 6. Dapat meningkatkan kemampuan maupun kapasitas pemerintahan serta lembaga privat di daerah. 7. Dapat meningkatkan efisiensi pemerintahan di pusat dengan tidak lagi mereka menjalankan tugas rutin. 8. Dapat menyediakan struktur dimana berbagai departemen di pusat dapat berkoordinasi secara efektif bersama dengan pejabat daerah dan sejumlah NGOs Non Government Organization 9. Digunakan untuk melembagakan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan implementasi program. 10. Dapat meningkatkan pengaruh atau pengawasan berbagai aktifitas yang dilakukan elit lokal yang kerap tak simpatik dengan program pembangunan. 11. Dapat mengantarkan pada administrasi pemerintahan yang mudah disesuaikan, inovatif dan kreatif. 12. Adanya perencanaan dan fungsi manajemen memungkinkan pemimpin daerah menetapkan pelayanan secara efektif ditengah masyarakat terisolasi. 13. Dapat memantapkan stabilitas politik dan kesatuan nasional dengan memberikan peluang kepada berbagai kelompok masyarakat di daerah. Universitas Sumatera Utara 27 14. Dapat meningkatkan penyediaan barang dan jasa di tingkat lokal dengan biaya yang lebih rendah. Secara umum, tujuan desentralisasi adalah mencapai efisiensi dan efektivitas dalam pelayanan kepada masyarakat. Dampak positifnya adalah pemerintah daerah akan mendapatkan kesempatan untuk menampilkan identitas lokal yang ada di masyarakat. Berkurangnya wewenang dan kendali pemerintah pusat mendapatkan respon tinggi dari pemerintah daerah dalam menghadapi masalah yang berada didaerahnya sendiri. Bahkan dana yang diperoleh lebih banyak daripada yang didapatkan melalui jalur birokrasi dari pemerintah pusat. Dana tersebut memungkinkan pemerintah lokal mendorong pembangunan daerah serta membangun program promosi kebudayaan dan juga pariwisata. Dengan melakukan desentralisasi maka kebijakan-kebijakan pemerintah akan lebih tepat sasaran, hal ini berdasarkan asumsi bahwa pemerintah kabupaten dan kota memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat daripada pemerintah pusat. Dengan begitu, pemerintah akan lebih cepat mengambil kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu saat itu, tanpa harus melewati prosedur di tingkat pusat. Terkait upaya penerapan konsep desentralisasi didalam pengelolaan pemerintahan negara, Anwar 2000 dalam Malia 2009:12 memetakan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman analisis SWOT dari konsep desentralisasi sebagai berikut : a. Kekuatan :  Kekuatan sumber daya alam yang melimpah. Universitas Sumatera Utara 28  Kemauan pemerintah daerah dan menyatakan untuk membangun daerahnya sendiri.  Kebijakan pemerintah pusat tentang otonomi khusus daerah dan perimbangan keuangan antara pusat-daerah UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 1999. b. Kelemahan :  Relatif rendahnya kualitas.  Kurangnya dukungan sarana dan prasarana.  Lemahnya dukungan institusional, yaitu sistem organisasi dan manajemen dibawah satu kepemimpinan yang kuat dan bijaksana.  Kondisi geografis. c. Kesempatan :  Kewenangan daerah yang lebih besar untuk mengatur rumah tangga sendiri guna meningkatkan pelayanan dan pemberdayaan.  Terbentuknya peluang investasi yang lebih besar.  Terbukanya peluang mengusahakan, sendiri pinjaman dari luar.  Terbukanya pasaran ekspor liberisasi perdagangan bebas. d. Ancaman :  Kompetisi yang semakin sulit dengan isu globalisasi.  Semakin menipisnya dukungan sumber daya alam dan terjadinya pencemaran lingkungan. Universitas Sumatera Utara 29  Tuntunan masyarakat untuk memilih merdeka daripada otonomi khusus sehubungan dengan pudarnya kepercayaan masyarakat pada pemerintah pusat.  Ancaman konflik horizontal maupun vertikal yang dapat menyebabkan gangguan keamanan.

2.3 Pemekaran Wilayah