38
masing-masing dan bisa dijadikan sarana evaluasi apakah pemerintah sukses atau gagal dalam mengurus rakyatnya.
Kedua adalah fokus kesejahteraan masyarakat. Fokus ini memiliki indikator yaitu angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar,
angka pendidikan yang ditamatkan dana angka partisipasi murni. Indikator ini tergabung dalam fokus kesejahteraan masyarakat dalam bidang pendidikan.
Selanjutnya fokus kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan memiliki indikator angka kelangsungan hidup bayi, angka usia harapan hidup dan
persentase balita gizi buruk.
2.5.1 Komponen dan Indikator IPM
Adapun komponen IPM adalah usia hidup longevity, pengetahuan knowledge, dan standar hidup layak decent living.
2.5.1.1 Usia Hidup
Usia hidup diukur dengan angka harapan hidup atau e yang dihitung
menggunakan metode tidak langsung metode Brass, varian Trussel berdasarkan variabel rata-rata anak lahir hidup dan rata-rata anak yang masih hidup.
Usia hidup sangat berkaitan dengan tingkat kesehatan seseorang. Upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat sudah banyak dilakukan oleh
pemerintah seperti penyediaan berbagai fasilitas kesehatan umum misalnya puskesmas dan posyandu, serta penyediaan fasilitas yang telah tersedia dalam
menunjang peningkatan kualitas kesehatan. Faktor terpenting dalam upaya peningkatan derajat kesehatan ada pada
manusianya sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek dari upaya tersebut yang
Universitas Sumatera Utara
39
dilakukan dengan peningkatan partisipasi masyarakat terutama golongan masyarakat yang berpenghasilan.
2.5.1.2 Pengetahuan
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 menyatakan bahwa pendidikan merupakan hak setiap warga negara yang bertujuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu daerah adalah ketersediaan yang cukup sumber daya manusia yang berkualitas,
maka melalui jalur pendidikan pemerintah secara konsisten berupaya meningkatkan SDM penduduk. Program wajib belajar 6 tahun dan 9 tahun,
gerakan nasional orangtua asuh GNOTA dan berbagai program pendukung lainnya adalah bagian dari upaya pemerintah mempercepat peningkatan kualitas
SDM, yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh yang siap bersaing di era globalisasi. Peningkatan SDM saat ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah 7-24 tahun. Analisis
IPM Kabupaten Humbang Hasundutan, 2009 Komponen pengetahuan diukur dengan angka melek huruf dan rata-rata
lama sekolah yang dihitung berdasarkan data Susenas Kor. Sebagai catatan, UNDP dalam publikasi tahunan HDR sejak 1995 menggunakan indikator
partisipasi sekolah dasar, menengah, dan tinggi sebagai pengganti rata-rata lama sekolah karena sulitnya memperoleh data rata-rata lama sekolah secara global.
Indikator angka melek huruf diperoleh dari variabel kemampuan membaca dan menulis, sedangkan indikator rata-rata lama sekolah dihitung dengan
Universitas Sumatera Utara
40
menggunakan dua variabel secara simultan yaitu tingkatkelas yang sedangpernah dijalani dan jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan.
2.5.1.3 Standar Hidup Layak