Kesehatan Kondisi Sosial .1 Pendidikan

56 penduduk yang buta huruf menunjukkan keberhasilan program pendidikan. Sebaliknya semakin tinggi persentase penduduk yang buta huruf mengindikasikan kurang berhasilnya program pendidikan. Sebab-sebab langsung yang mempengaruhi angka melek huruf dan buta huruf adalah ketersediaan sarana balajar dimasyarakat, antara lain : tersedianya sekolah, koran, televisi dan media massa lainnya yang dapat dijadikan sarana belajar bagi masyarakat. Sedangkan sebab tidak langsung yang mempengaruhi melek huruf adalah status sosial ekonomi yang rendah dan kurangnya kesadaran masyarakat akan arti dan makna buta huruf. Kepandaian membaca dan menulis penduduk 10 tahun keatas di Kabupaten Humbang Hasundutan cukup tinggi yaitu sebesar 98,22 persen, sedangkan yang buta huruf hanya sebesar 1,78 persen. Dari total sebanyak 1,78 persen yang buta huruf, kebanyakan terdapat pada jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 3,02 persen dan 0,47 persen laki-laki. Apabila dilihat kelompok umur maka kelihatan bahwa kelompok umur 65 tahun keatas lanjut usia yang banyak buta huruf.

4.1.4.2 Kesehatan

Salah satu tujuan program pembangunan kesehatan nasional adalah meningkatkan derajat kesehatan dan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan dengan titik berat pada upaya peningkatan kualitas hidup dam pencegahan penyakit, disamping pengobatan dan pemeliharaan. Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sudah banyak dilakukan oleh pemerintah seperti :penyediaan berbagai berbagai fasilitas umum puskesmaspustu, posyandu serta penyediaan fasilitas air bersih. Untuk itu Universitas Sumatera Utara 57 peranan masyarakat sangat diharapkan untuk memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia dalam menunjang peningkatan kualitas kesehatan. Pada tabel berikut dapat dilihat jumlah sarana kesehatan menurut jenis sarana di kabupaten Humbang Hasundutan 2008-2010 : Tabel 4.5 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Jenis Sarana di Kabupaten Humbang Hasundutan 2008-2010 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Jenis Sarana Tahun 2008- 2010 Jenis Sarana Kesehatan 2008 2009 2010 RSU 1 1 1 Puskesmas 10 12 12 Puskesmas Pembantu 26 24 23 Poskesdes 144 153 167 Posyandu 229 237 237 Apotek 5 5 5 Took Obat Berizin 9 20 21 Klinik Swasta 6 9 9 Rumah Bersalin Swasta Berizin 4 4 4 Sumber : Humbang Hasundutan dalam angka 2011 Ketersediaan sarana kesehatan yang ditunjang oleh kemudahan dan terjangkaunya pelayanan kesehatan, merupakan faktor utama dalam menunjang perbaikan kualitas hidup masyarakat. Jumlah Rumah Sakit Umum yang ada di Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2010 sebanyak 1 unit yang berada di Kecamatan Doloksanggul, sementara sarana kesehatan pada tingkat kecamatan sebanyak 12 unit puskesmas dan 23 puskesmas pembantu. Polindes sebanyak 167 unit, posyandu sebanyak 237, apotek sebanyak 5 unit, toko obat sebanyak 21 unit Universitas Sumatera Utara 58 dan klinik swasta sebanyak 9 unit. Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2010 terdiri dari 53 orang dokter baik dokter umum, gigi dan spesialis, paramedis perawatan sebanyak 361 orang dan paramedis non perawatan 34 orang. Tabel berikut menjelaskan jumlah dokter, medis perawatan dan medis non perawatan menurut kecamatan pada tahun 2012. Tabel 4.6 Jumlah Dokter, Medis Perawatan dan Medis Non Perawatan Menurut Kecamatan Tahun 2011 Jumlah Dokter, Medis Perawatan dan Medis Non Perawatan Menurut Kecamatan Tahun 2011 Kecamatan Dokter Medis Perawatan Medis non Perawatan Jumlah Pakkat 6 27 3 36 Onan Ganjang 1 14 3 18 Sijamapolang 1 11 12 Lintong Nihuta 4 31 2 37 Paranginan 4 18 1 21 Dolok Sanggul 21 152 10 183 Pollung 6 27 4 37 Parlilitan 5 17 3 25 Tara Bintang 1 14 4 19 Baktiraja 2 14 16 Dinas kesehatan 4 36 4 44 Jumlah 2010 53 361 34 448 Sumber : Humbang Hasundutan dalam angka 2011 Universitas Sumatera Utara 59 4.1.5 Potensi Wilayah 4.1.5.1 Sektor Pertanian