32 arsitektural pad bangunan tersebut. Salah satunya yaitu tanpa adanya pemakaian
kolom pada entrance bangunan. Karena pada kanopi entrance bangunan menggunakan sistem rib baja tarik.
Hal tersebut terjadinya juga pada ruang studio bioskop, dimana yang mempunyahi dimensi luas, dimana pada ruang tersebut mempunyai bentukan
kubah yang menggunakan struktur shell.
Sirkulasi
Pengunjung datang dari teras kenudian membeli karcis di aula luar, kenudian menunggu di aula. Setelah pintu di buka, penonton masuk ke dalam
ruang bioskop. Keluar seusai pertunjukan kembali ke teras.
B. MPX Grande
Gambar 2.18 Lobby MPX Grande
Tinjauan Lokasi
Terletak di Pasaraya Grande lantai 10, MPX berada. Dimana letak dari bangunan ini sangat strategis, dengan berada pada zoning one stop entertainment
yaitu zona denfan fasilitas perbelanjaan, zona permainan, dan food court. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sangatlah tepat kehadiran MPX Grande ini
melengkapi fasilitas yang ada pada zona one stop entertainment yang ada di lantai 10 Pasaraya Grande.
33
Fungsi
Citra MPX sebagai entertainment ikon sudah terbentuk sejak di lobi. Berbeda dengan sinema dalam jaringan 21 umumnya yang sumpek, lobi MPX
justru menyisakan ruang nafas yang lapang langit-langit setinggi 10 meter. Di sini terdapat kafetaria, petugas customer relations, puluhan boks lampu neon
berisikan poster film, serta loket yang masing-masing ditata apik. Minus sofa, tidak sebagaimana bioskop umumnya. Di atas pintu masuk sinema, dipasang dua
buah layar teve big screen berukuran 48 inci yang memutar trailer film-film mendatang. Namun, situasinya jangan dibayangkan hiruk-pikuk. Di sini,
kenyamanan panca indera Anda tetap terjaga.
Fasilitas
Gambar 2.19. Loket penjualan tiket
Fasilitas loket didesain sistematis demi kenyamanan pengunjung. Dari lima loket yang ada, layanan dibagi berdasarkan kepentingan, yaitu dua loket
melayani pengunjung yang membayar dengan kartu kredit, sisanya masing- masing melayani “MPX card” anggota pelanggan, penonton kelas diamond, dan
pembelian tiket secara tunai. Setiap loket dilengkapi komputer dengan software khusus yang memudahkan accounting system pengelola dan kenyamanan
penonton memilih tempat duduk lewat monitor. Khusus penonton diamond class, disediakan diamond lounge yang
terhubung dengan sinema. Di ruang tunggu tersebut terdapat beberapa sofa, toilet dan minibar yang menyediakan makanan minuman ringan, layaknya sebuah
ruang keluarga. Sambil menunggu jam tayang, penonton bisa menghabiskan waktu dengan membaca majalah pilihan, termasuk majalah film yang tersedia.
34 Tak heran, dengan standar kenyamanan di atas, MPX Grande mengklaim
dirinya sebagai boutique cinema. Artinya, ia tidak saja menjual kualitas gambar dan suara, melainkan juga interior suasana.
MPX Grande memiliki enam sinema. Tiga sinema berkapasitas 53 tempat duduk, dua sinema berkapasitas 236 tempat duduk, dan satu sinema diamond
class berkapasitas 24 tempat duduk. Sinema diamond class, boleh dibilang model home entertainment sesungguhnya. Tata suara dan kualitas gambar di layar perak
jangan ditanya. Yang membedakan diamond class dengan sinema MPX lain gold class sebetulnya pada tata letak tempat duduk; diletakkan per dua buah
sepasang. Setiap pasang tempat duduk dilengkapi meja kecil. Selain itu, masing- masing tempat duduk dapat disetel secara elektrik, baik sandaran punggung
maupun sandaran kaki. Apalagi masih ditambah selimut dan bantal kecil yang mengingatkan pada kursi penumpang KA Argo.
Penampilan Ruang Dalam
Pendar lampu berkedip mengelilingi beberapa poster di sisi kanan, tepat dekat bagian informasi. Aroma Las Vegas, pusat judi Amerika Serikat sangat
kental terlihat. Sedangkan tempat pembelian tiket terlihat lengkungan-lengkungan yang menyekat tiap loketnya. Lengkung berwarna kuning yang semakin melebar
ke atasnya. Masih di ruang lobi, disini tersedia kafe dan tempat membeli cemilan. Di masing-masing dinding terpasang poster beberapa lukisan kenamaan, salah
satunya karya Vincent van Gogh Beach at Saint Marie. Sedangkan di bagian atas sisi pintu masuk, terpajang dua layar televisi besar yang menyuguhkan video
musik.. Menurut R. Trianggono, General Manager PT Multiplex Grande, desain sepenuhnya dikerjakan arsitek Filipina. Dasar pengambilan desain sendiri dipilih
berdasar keunikannya. Ia mengambil contoh pengambilan warna-warna kursi di bioskopnya. Dari ruang sinema yang ada, masing-masing memiliki warna kursi
yang berbeda yakni merah, maroon, biru, hitam, dan ungu. Bioskop ini memang menyajikan desain yang unik, dan mungkin tak
terbayangkan, karena rancangannya seperti diluar akal sehat. Begitu memasuki lorong menuju studio, terhampar ruang seperti kabin pesawat, tepatnya seperti
35 pesawat ruang angkasa yang banyak ditemui di film-film Hollywood. Di tiap
dindingnya yang berwarna kuning itu, dipajang poster-poster film klasik. Sedangkan di sudut antara lantai dan dinding, keluar cahaya lembut yang memberi
nuansa futuristik. Jalur masuk terdiri dari dua akses, yakni untuk penonton pemegang tiket Gold dan Diamond. Jalur ini digunakan untuk penonton jenis
Gold.
Gambar 2.20. Koridor menuju studio
C. Tunjungan Cineplex 21, Surabaya