Analisa Lingkungan Sekitar Analisa Zoning

81

4.2.3. Analisa Lingkungan Sekitar

Melihat bangunan dan lingkungan sekitar memiliki potensi yang bermacam – macam menurut fungsinya masing – masing. Oleh karena itu, tidak dipungkiri lagi bahwa potensi yang dimiliki dari masing – masing bangunan tersebut akan mempengaruhi bentukan yang terjadi pada desain bangunan 21 Cinema Center. Akan tetapi, tidak secara global pengaruh yang akan diterima mengingat merancang sebuah bangunan bioskop tidak hanya sekedar merancang seperti bangunan umum lainnya. Melainkan harus memperhatikan dalam hal operasional didalamnya, hal tersebut berkaitan dengan sistem akustik ruang. Atau dapat dikatakan bahwa bangunan bioskop adalah bangunan yang simbolik.

4.2.4. Analisa Zoning

Untuk pengelompokan ruang yang ada, dikelompokkan berdasarkan dari zona-zona kebutuhan ruang yang disesuaikan dengan jenis, sifat dan fungsi ruang masing – masing, antara lain: - Parkir publik - Hall publik - Studio zone dan 3D publik - Galeri publik - Cafe publik - Area pengelola dan Rg Kontrol film privat - Game zone dan store publik - Area servis seperti, Toilet, Rg MEE, Dapur cafe, dan sebagainya. 82 Gambar 4.11 Pengelompokan ruang Lt. 1 dan Lt. 2 Keterangan : Zona Publik, dapat diakses oleh pengunjung, pengelola, dan cleaning service. Zona Semi publik, diakses oleh pengunjung tertentu membeli tiket , pengelola dan cleaning service. Zona servis, diperuntukkan bagi cleaning service, ruang MEE dan penonton.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Dalam sebuah proses perancangan, diperlukan adanya analisa dan pembuatan konsep yang didasari atas hasil analisa yang di dalamnya terdapat penyelesaian – penyelesaian terhadap permasalahan yang ada tersebut. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai analisa dan konsep rancangan yang diinginkan untuk direalisasikan pada perancangan 21 Cinema Center.

5. 1. Konsep Dasar Perancangan

21 adalah jaringan bioskop terbesar di Indonesia, dan merupakan pelopor jaringan cineplex di Indonesia. Jaringan bioskop ini tersebar di beberapa kota besar di seluruh Nusantara dan sebagian besar di antaranya terletak di dalam pusat perbelanjaan, dengan film-film Hollywood dan Indonesia sebagai menu utama, dan didukung oleh teknologi tata suara Dolby Digital dan THX. Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, semakin marak bermunculan sebuah gedung bioskop yang memiliki karakter berbeda dari bioskop yang ada sebelumnya dan dapat dikatakan berani tampil unik seperti yang ada di Kota Bandung BLITZ Megaplex . Oleh karena itu, sebagai eksistensi di bidang perfilman Cineplex 21 Group harus melakukan sejumlah pembenahan dan pembaharuan, di antaranya adalah melalui perancangan 21 Cinema Center yang berada di Banyuwangi. Mengapa di Kota Banyuwangi? Karena Banyuwangi pada saat ini tidak mempunyai fasilitas hiburan di bidang bioskop yang ada seperti di kota – kota lain pada umumnya. Ini juga dimaksudkan untuk memperkenalkan juga memberikan perkembangan - perkembangan film kepada masyarakat Banyuwangi. Sumber : internet, 2010 Gambar 5.1. Tampilan bangunan bioskop yang berkesan berani 83