35 pesawat ruang angkasa yang banyak ditemui di film-film Hollywood. Di tiap
dindingnya yang berwarna kuning itu, dipajang poster-poster film klasik. Sedangkan di sudut antara lantai dan dinding, keluar cahaya lembut yang memberi
nuansa futuristik. Jalur masuk terdiri dari dua akses, yakni untuk penonton pemegang tiket Gold dan Diamond. Jalur ini digunakan untuk penonton jenis
Gold.
Gambar 2.20. Koridor menuju studio
C. Tunjungan Cineplex 21, Surabaya
• Alamat: Jl. Basuki Rachmat 8-21, Plasa Tunjungan III Lt. 5 Surabaya • Berdiri tanggal 16 Oktober 1996
• Waktu Operasional: o
Minggu – Jumat :12.00 - 20.30 o
Sabtu :12.00-23.00
• Security dari jam 21.00- 12.00
• Loket menggunakan computer otomatis.
Gambar 2.21. Lobi Tunjungan 21 Gambar 2.22. Movie Selection
36 • Ruang-ruang yang tersedia:
4 bh gedung theater Loket 2 lajur
Kantin
Gambar 2.23. Kantin Tunjungan Cineplex 21
Ruang Proyektor
Gambar 2.24. Ruang Proyektor Tunjungan Cineplex 21
Ruang Teknisi Kantor Pengurus
Toilet Wanita dan Pria
• Kapasitas Tempat Duduk: Tunjungan 1 : 248 tempat duduk
Tunjungan 2 : 224 tempat duduk Tunjungan 3 : 184 tempat duduk
Tunjungan 4 : 248 tempat duduk
37
Gambar 2.25. Tempat Duduk Tunjungan Cineplex 21
• Ukuran pita film yang digunakan 35 mm. setiap filmnya menggunakan kurang lebih 6 roll yang digulung menjadi 1 roll besar kemudian
ditayangkan oleh proyektor. Proses penggulungan 6 roll menjadi 1 roll besar memerlukan waktukurang lebih ½ Jam.
• Tunjungan 21 dalam memutar film tidak bergantian dengan Cineplex yang lain sehingga tidak pernah lerjadi di tengah-tengah film karena pita film
terlambat dikirim dari Cineplex yang lain. • Ukuran layar 6 m X 12m
• Jarak layar dari lantai 2 m • Jarak layar dengan kursi barisan pertama 5 m
• Lapisan plafon : Karpet • Lapisan dinding:
• Triplek • Partikel Board
• Karpet Lapisan Lantai • Karpet dan Vinyl Studio Theamer
• Granit Lobby • KeramikK.antor, lokel
• Menggunakan Sprinkler pada setiap ruang untuk mengatasi kebakaran • AC menggunakan AC Central milik Tunjungan Plasa
• Pencahayaan tiap studio menggunakan lampu 60 watt dengan Dimmer.
38 • Tata suara:
• Tunjungan 1 : SDDS Sony Dinamie Digital Sound - K channel • Tunjungan 2 : Dolby Digital - 6 channel
• Tunjungan 3 : Dolby Digital - 6 channel • Tunjungan 4 : DTS Digital Theater System - 6 channel
• Cross Offer Aktif: Proyektor jenis Victoria 5 Cineme C Canica Milano Italy
SDDS Sony Dinamic Digital Sound DFP - D 2000 No. 12766 CP 500 Digital Cinema Processor No. 250
THX Monitor Model D. 1138 Serial No. C 0514 Digital Sound Head 700 No. 503913
Digital Film Sound Reader DFP - R 2000 No, 12627 Amplifier:
Crown Marco-Tech 1200 No. A 303749 Crown Marco-Tech 1200 No. A 3 04097
Crown Marco - Tech 1200 No. A 304085 Crown Marco-Tech 1200 No. A 304101
Crown Marco-Tech 1200 No. A 304086 Crown Marco - Tech 2400 No. A 244964
Crown Marco - Tech 2400 No. A 245007 Crown Marco - Tech 2400 No. A 245005
39 • Susunan Tempat Duduk
Gambar 2.26. Susunan Tempat Duduk Tunjungan Cineplex 21
40
2.1.3. Analisa Hasil Studi Kesimpulan dari ketiga contoh studi kasus diatas adalah :
Tabel 2.1 Analisa hasil studi
2.1.4. Persyaratan Pokok Proyek
Dalam gedung bioskop harus diperhatikan cahaya dan penghawaannya, dimana memiliki perbedaan antara ruang yang satu dengan yang lainnya sesuai
dengan aktivitas yang terjadi di ruangan itu. Selain kebutuhan ruang untuk pementasan di mana akustik ruang harus tersedia. Berikut ini adalah persyaratan
IMAX KEONG MAS MPX GRANDE
TUNJUNGAN 21 CINEPLEX
- Bentukan yang diambil dari keong,
dimana bentukan
diapikasikan kedalam bentukan bangunan. Sehingga muncul fasad
bangunan yang unik. - Pengolahan ruang dalam benar-
benar diperhatikan
menurut fungsinya.
Salah satunya
, contohnya yaitu yang terdapat
pada ruang tunggu VIP, dimana pada ruang tersebut arsitekturnya
memakai gaya yang elegan. - Bentukan denah dan lantai
Teater Imax
Keong Mas
mempunyai bentuk yang sama yaitu
bentuk kipas.
Demi tercapainya kenyamanan seluruh
penonton dari segi melihat dan mendengar.
- Berlokasi di dalam sebuah Mal di Jakarta, MPX Grande hadir
sebgai sebuah boutique Cinema yang
tidak hanya
menjual sebuah
film, namun
kenyamanan. Dengan
unsur imajinasi sebuah kabin pesawat,
MPX Grande hampir dapat dikatakan mampu menunjukkan
idealisnya sebagai sebuah ruang bioskop yang memberi imajinasi
bagi para pengunjung. - Tata suara, sistem akustik dan
gambar yang ditawarkan juga memberi
kenyamanan dan
kepuasan yang maksimal bagi para penikmat film di gedung
ini. - Pembagian zona menonton
antara kelas regular dan vip sudah dibagi, hal ini guna
kenyamanan dan
kesan menonton yang berbeda sesuai
dengan tarif tiket yang dibeli. - Bentukan kurang atraktif atau
terkesan datar dan monoton seperti bentuk bioskop pada
umumnya. - Teknologi dan fasilitas yang
disediakan kurang bervariasi, sehingga
penonton tidak
mempunyai banyak pilihan dalam kegiatan menonton
film - Bentuk denah pada ruang
bioskop mempunyai
bentukan kotak.
Demi mencapai target penjualan
tiket secara maksimal.