Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

3. Background iklan didominasi warna putih dan ungu. Scene 11 dan Scene 12

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dokumentasi dan mengamati potongan adegan per adegan atau scene pada iklan AXIS versi “Budi Handuk dalam persidangan ngaku-ngaku murah” di televisi secara langsung. Setelah visual gambar diperoleh, peneliti akan mencapture berdasarkan shot atau perpindahan pengambilan gambar pada iklan tersebut. Potongan gambar yang ada kemudian dipilih berdasarkan korelasinya. Gambar terpilih ini disebut data primer. Peneliti juga akan melakukan studi keperpustakaan untuk melengkapi data-data dan bahan yang dapat dijadikan referensi. Selanjutnya simbol-simbol yang terdapat pada potongan visualisasi iklan dan data-data yang diperoleh, akan dianalisa berdasarkan studi semiotika Charles Sanders Pierce dan John Fiske.

3.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar. Hal ini disebabkan adanya penerapan metode kualitatif, selain itu semua yang dikumpulkan kemungkinan menjadi jawaban terhadap objek yang diteliti. Analisis data dilakukan dalam penelitian berdasarkan model semiotic dari Charles S.Pierce, yaitu sistem tanda signs dengan acuan yang dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu Icon, Indeks,dan Symbol dalam iklan ini yang kemudian dijadikan Corpus sampel dalam penelitian ini. Sesuai dengan studi yang diambil dalam penelitian ini, maka untuk mengetahui hubungan antara tanda, penggunaan tanda serta berbagai unsur baik Shot jenis pengambilan gambar maupun setting ruang yang ada dalam iklan ini maka peneliti menggunakan teori milik John fiske yang digunakan sebagai indicator pengamatan dalam penelitian iklan televisi ini. Dengan acuan dua studi semiotik tersebut, maka peneliti akan menginterpretaikan semua unsur atau elemen yang ada dalam iklan tersebut dengan mengklasifikasikan atau mengidentifikasi tanda-tanda dalam setiap potongan-potongan gambar visual iklan AXIS versi “Budi Handuk Dalam Persidangan ngaku-ngaku murah” di media televisi. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui dan kemudian menyimpulkan berbagai makna dan arti dalam iklan tersebut. 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Obyek Penelitian dan Penyajian Data

4.1.1 Gambaran Perusahaan Obyek Penelitian

AXIS merupakan salah satu jaringan operator seluler yang hadir sebagai sebuah brand GSM Global System for Mobile Communication dan 3G Third Generation terbaru di Indonesia. PT Natrindo Telepon Seluler selaku pemegang brand AXIS merupakan operator penyedia layanan seluler GSM dan 3G di Indonesia yang menawarkan layanan komunikasi yang inovatif dan ekonomis. AXIS mulai beroperasi di Jawa dan Sumatera, dan saat ini sedang gencar mengembangkan jaringan 2G dan 3G–nya ke beberapa wilayah lain di Indonesia. AXIS didukung oleh dua operator terkemuka di Asia: Saudi Telecom Company STC, penyedia layanan telekomunikasi nasional terdepan di Kerajaan Arab Saudi. Didirikan pada tahun 1998, Saudi Telecom Company STC menyediakan layanan komunikasi lengkap seperti telepon tetap dan bergerak, internet, dan layanan data. Perusahaan ini memiliki beberapa perusahaan yang tersebar di Kuwait, Bahrain, India, Indonesia, Malaysia, Turkey, and South Africa; serta Maxis Communications Berhad Maxis, penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Malaysia yang memiliki investasi di industri telekomunikasi di India dan Indonesia. Maxis menyediakan layanan telepon seluler dan tetap, serta layanan gateway internasional. Kedua investor utama