Struktur dan Gaya Antarmolekul
35
b Orbital-orbital yang berikatan harus bertumpang tindih overlapping
satu sama lain. c Jumlah elektron dalam orbital ikatan yang bertumpang tindih
maksimal dua elektron dengan spin berlawanan. d Kekuatan ikatan bergantung pada derajat tumpang tindih. Semakin
besar daerah tumpang tindih, semakin kuat ikatan yang terbentuk. e Orbital-orbital atom selain orbital-s dalam berikatan memiliki arah
tertentu sesuai orientasi orbital atom yang berikatan. Contoh:
Tinjau molekul CH
4
, empat atom hidrogen berikatan dengan atom karbon melalui ikatan kovalen, atom karbon sebagai atom pusat. Ikatan
ini terbentuk melalui tumpang tindih orbital sp
3
dari atom karbon dengan orbital 1s dari atom hidrogen.
Kedua orbital yang berikatan 1s-sp
3
dilokalisasikan sepanjang ikatan C–H. Oleh karena itu, orbital yang terbentuk dinamakan orbital
ikatan terlokalisasi yang diorientasikan pada daerah di antara atom karbon
dan hidrogen.
2. Hibridisasi Orbital Atom
Apakah yang dimaksud dengan hibridisasi? Hibridisasi adalah proses pencampuran orbital-orbital atom membentuk orbital baru dengan tingkat
energi berada di antara orbital-orbital yang dicampurkan. Orbital hasil pencampuran dinamakan orbital hibrida.
Mengapa orbital-orbital berhibridisasi? Untuk dapat menjawab hal ini, tinjau molekul CH
4
yang dibentuk dari satu atom karbon dan empat atom hidrogen dihubungkan dengan konfigurasi elektron atom karbon.
Konfigurasi elektron atom karbon dengan nomor atom 6 sebagai berikut.
6
C: 1s
2
2s
2
2p
2
Elektron valensi pada atom karbon dapat diungkapkan dalam bentuk diagram sebagai berikut.
2s
2
2p
x 1
2p
y 1
2p
z
Jika Anda perhatikan konfigurasi elektron valensi tersebut, atom karbon hanya memiliki 2 elektron yang tidak berpasangan. Seharusnya,
atom karbon maksimal mengikat 2 atom hidrogen membentuk CH
2
, seperti pada molekul PCl
3
Gambar 2.9. Perhatikan Gambar 2.8. Mengapa
atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen dengan atom-atom lain? Kasus ini dan untuk semua molekul yang lain dapat dijelaskan
dengan pendekatan hibridisasi. Oleh karena tingkat energi orbital 2s dan 2p tidak berbeda jauh
maka dimungkinkan orbital-orbital tersebut berhibridisasi membentuk orbital yang baru ketika akan membentuk ikatan dengan atom-atom lain.
Bagaimana proses terjadinya hibridisasi orbital-orbital pada atom pusat? Simak kembali molekul CH
4
. Ketika atom hidrogen mendekati atom karbon, terjadi perubahan tingkat energi orbital-orbital pada atom karbon
sedemikian rupa sehingga dimungkinkan terjadinya hibridisasi orbital- orbital valensi atom karbon.
Gambar 2.9
Pada PCl
3
, elektron dari setiap atom Cl berikatan dengan
elektron dari atom P membentuk 3 pasang elektron
ikatan.
15
P: 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
3
3s
2
3p
x 1
3p
y 1
3p
z 1
Gambar 2.8
Orbital sp
3
dari atom C bertumpang tindih dengan orbital s dari atom H.
Model orbital ikatan terlokalisasi merupakan aplikasi teori ikatan
valensi yang dikembangkan oleh Linus Pauling.
Orbital localized-bond model is application of valence-bond theory
which is developed by Linus Pauling.
Note
Catatan
H H
H H
c
Cl P
Cl Cl
Di unduh dari : Bukupaket.com
36
Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XI
Oleh karena orbital-orbital hibrida yang dibentuk memiliki tingkat energi yang sama di antara 2s dan 2p maka elektron yang berasal dari orbital 2s
dipromosikan ke orbital p
3
yang masih kosong. Orbital hibrida tersebut dinamakan orbital sp
3
karena berasal dari satu orbital-s dan tiga orbital-p.
Dalam proses hibridisasi, berlaku hukum kekekalan orbital. Artinya jumlah orbital sebelum dan sesudah dicampurkan sama. Jadi, hibridisasi
satu orbital-s dan tiga orbital-p akan terbentuk empat orbital sp
3
.
3. Bentuk Molekul dan Valensi Terarah