Perundang-Undangan Nasional
81
Beberapa tahun kemudian, Undang-Undang tersebut diber laku kan dan hampir tidak ada yang menolaknya
karena masyarakat sudah dapat menerima. Penolakan masyarakat terhadap suatu peraturan
perundang-undangan juga dapat dilakukan dengan cara mengajukannya secara langsung ke Mahkamah
Konstitusi. Mahkamah Konstitusi adalah lembaga yang berhak menguji perundang-undangan terhadap Undang-
Undang Dasar. Jika hasil pengujian Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa suatu perundang-undangan
bertentangan dengan UUD, perundang-undangan tersebut harus diubah, sebagian atau seluruhnya.
Mahkamah Konstitusi juga berhak untuk menolak gugatan pengujian jika perundang-undangan tersebut
tidak bertentangan dengan UUD.
Di samping itu, kita dapat menyampaikan aspirasi dan melak sanakan perundang-undangan, kita juga dapat
ikut serta mengawasi dan memberikan evaluasi terhadap peraturan perundang-undangan. Misalnya, tentang
pelaksanaan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional. Kita dapat meng evaluasi, misalnya pengadaan
buku, ruang kelas, dan sarana atau prasarananya menunjang atau tidak. Jika semua yang diharapkan
UU tersebut belum terlaksana, kita dapat memberikan masukan kembali kepada pembuat dan pelaksana
kebijakan agar tercipta suasana yang lebih baik.
2. Sikap Patuh terhadap Perundang-Undangan Nasional
Kepatuhan berarti ketaatan seseorang terhadap aturan atau norma yang berlaku. Sikap patuh merupa kan
sikap yang baik, sikap yang dapat membina ke disiplinan, serta kerukunan dan ketertiban. Seseorang yang patuh
terhadap peraturan akan disenangi orang lain dan tidak merugikan bagi diri sendiri atau orang lain. Perilaku
patuh terhadap peraturan perundang-undangan harus dimulai dari diri sendiri, yaitu dengan mem biasakan diri
hidup tertib dan teratur.
Kita sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan warga negara memiliki kewajiban untuk taat dan patuh terhadap
berbagai peraturan yang berlaku. Kepatuhan warga negara terhadap peraturan yang berlaku dapat diperlihatkan dari
perbuatan berikut, yaitu:
Setiap pengawasan, pengaturan, dan evaluasi
penyusunan perundang- undangan merupakan
tanggung jawab semua warga negara. Apakah sikap tersebut
telah dilaksanakan oleh semua warga negara? Diskusikan
dengan teman sebangkumu. Laporkan hasilnya pada
gurumu.
Telaah
Diskusikan dalam kelompok belajarmu mengenai peraturan-
peraturan di sekolahmu yang sudah sesuai dengan keinginan
semua warga sekolah. Presentasikan hasilnya
di depan kelas.
Diskusi
Di unduh dari : Bukupaket.com
82
Pendidikan Kewarganegaraan: Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme untuk Kelas VIII
Tuliskan olehmu mengenai sikap patuh terhadap peraturan yang ada di lingkungan sekolahmu. Berikan komentar dan alasannya serta apa akibatnya apabila hal
tersebut tidak dilaksanakan. Laporkan hasilnya kepada gurumu.
K e r j a M a n d i r i 3.3
a. memiliki akta kelahiran; b. memiliki KTP bagi penduduk yang berusia minimal
17 tahun; c. membiasakan tertib dalam berlalu lintas di jalan raya;
d. membayar pajak;
e. menggunakan hak pilihnya dalam pemilu;
Sumber: Dokumentasi Penerbit Sumber: Tempo, 13-19 September 2004
Gambar 3.9 Suasana Pemilihan Umum
Menggunakan hak pilih dalam pemilihan umum salah satu
bentuk ketaatan masyarakat terhadap peraturan yang
berlaku.
f. melaksanakan wajib belajar dalam rangka me- laksanakan UU sistem pendidikan nasional;
g. tidak melakukan tindakan yang melawan hukum. Kepatuhan masyarakat untuk melaksanakan per-
aturan per undang-undangan akan membawa dampak yang sangat baik terhadap kelangsungan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Tindakan pelanggaran hukum dapat terjadi di mana-mana dan menyebabkan
bangsa kita jatuh dalam jurang kemiskinan. Kasus korupsi dan berbagai pelanggaran hukum lainnya tidak
perlu terjadi jika seluruh masyarakat patuh terhadap peraturan perundang-undangan dan para penegak
hukum menegakkan hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Gambar 3.10 Suasana di Jalan Raya
Tertib dalam berlalu lintas merupakan salah satu sikap
patuh dalam menaati undang- undang.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Perundang-Undangan Nasional
83
E
Pemberantasan Korupsi di Indonesia
1. Pengertian Korupsi