Perundang-Undangan Nasional
89
Dalam arti sempit, korupsi diartikan penye lewengan atau penggelapan kekuasaan demi keuntungan
pribadi atau orang lain. Korupsi tidak hanya berupa korupsi uang, tetapi juga dapat berupa korupsi
intelektual dan korupsi waktu.
2. Kolusi adalah permufakatan atau kerja sama melawan hukum antara penyelenggara negara atau antara
penyelenggara negara dan pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat, atau negara.
3. Nepotisme adalah setiap perbuatan penyelenggara negara secara melawan hukum yang menguntung kan
keluarganya dan atau kroninya di atas ke pentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
Perilaku KKN merupakan perilaku yang akan merusak sendi-sendi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta membahayakan eksistensi keberadaan negara. Hal ini dimungkinkan karena
perilaku KKN akan merusak berbagai macam tatanan, seperti hukum, politik, ekonomi, sosial, dan budaya
bangsa. Berikut ini dapat dilihat bagaimana dampak perilaku KKN terhadap hukum, politik, ekonomi, dan
sosial budaya.
1. Hukum
a. Sistem hukum tidak lagi berdasarkan pada prinsip- prinsip keadilan hukum.
b. Besarnya peluang eksekutif mencampuri badan peradilan.
c. Hilangnya kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat.
d. Sistem hukum dan peradilan dapat dikendalikan dengan uang.
e. Hilangnya perlindungan hukum terhadap rakyat terutama rakyat miskin.
f. Peradilan dan kepastian hukum menjadi bertele-tele karena di salahgunakan oleh aparat penegak hukum.
2. Politik
a. Terpusatnya kekuasaan pada pejabat negara tertentu pemerintah pusat.
b. Daerah dan pemerintah daerah sangat bergantung pada pemerintah pusat. Hal ini mematikan daya
kreasi dan inovasi daerah serta berujung kepada tindak penyuapan pejabat pusat untuk me lancarkan
pembangunan daerah.
Diskusikan dalam kelompok belajarmu mengenai
pemberantasan KKN yang telah dilakukan oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi KPK. Laporkan hasilnya
pada gurumu.
Diskusi
Di unduh dari : Bukupaket.com
90
Pendidikan Kewarganegaraan: Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme untuk Kelas VIII
c. Lemahnya sikap mental dan moralitas para pe- nyelenggara negara.
d. Terhambatnya kaderisasi dan pengembangan sumber daya manusia Indonesia.
e. Terjadinya ketidakstabilan politik karena rakyat tidak percaya terhadap pemerintah.
f. Diabaikannya pembangunan nasional karena penyelenggara negara disibukkan dengan membuat
kebijakan populis bukan realistis.
3. Ekonomi
a. Pembangunan dan sumber-sumber ekonomi di kuasai orang yang berada di lingkaran kekuasaan.
b. Munculnya para pengusaha yang mengandalkan kebijakan pemerintah bukan berdasarkan ke-
mandirian. c. Rapuhnya dasar ekonomi nasional karena per-
tumbuhan ekonomi bukan didasarkan pada kondisi sebenarnya.
d. Munculnya para konglomerat yang tidak memiliki basis ekonomi kerakyatan.
e. Munculnya spekulan ekonomi yang menjatuhkan ekonomi secara keseluruhan.
f. Hilangnya nilai moralitas dalam berusaha, yakni diterap kanya sistem ekonomi kapitalis yang sangat
merugikan pengusaha menengah dan kecil. g. Terjadinya tindak pencucian uang money laundring
yang di lakukan pejabat dengan pengusaha yang merugikan negara.
4. Sosial Budaya