Penerapan Budaya Demokrasi di Lingkungan Sekolah

Pendidikan Kewarganegaraan: Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme untuk Kelas VIII 114 lebih berat. Hal ini akan berbeda untuk anak SMP, yang tentunya akan men dapat kan hak dan kewajiban yang lebih besar karena sudah dianggap mampu melak- sanakannya. Keluarga yang melaksanakan budaya demokratis akan menumbuhkan bahwa seluruh anggota keluarga memiliki arti dan peranan yang sama, memiliki rasa tanggung jawab ter hadap berbagai masalah yang menimpa keluarga. Keluarga yang menerapkan budaya demokratis akan memiliki pengaruh terhadap masyarakat yang ada di sekitarnya. Lingkungan keluarga yang demokratis akan melahirkan budaya demokratis dalam masyarakat.

2. Penerapan Budaya Demokrasi di Lingkungan Sekolah

Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran yang utama dalam membentuk karakter dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi peserta didik. Oleh karena itu, sekolah harus menampilkan budaya demokratis dalam pengelolaan pendidikannya. Syarat sebagai negara demokratis adalah dilaksana kannya pendidikan kewarga negaraan, karena mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn merupakan materi yang diajar- kan di sekolah. Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri memiliki tujuan untuk mewujudkan warga negara yang baik to be good citizenship. Warga negara yang baik adalah warga negara yang melaksanakan hak dan ke wajibannya serta mewujudkan budaya demokrasi dalam berbagai segi kehidupan. Di sekolah, pem bentukan dan penerapan budaya demokrasi tidak hanya melalui Pendidikan Kewarganegaraan, tetapi dapat juga dilaksanakan dalam kegiatan positif lainnya, antara lain sebagai berikut.

a. Memilih Ketua OSIS

Pemilihan ketua OSIS dapat melibatkan seluruh siswa dengan pemilihan secara langsung. Kampanye pemilu pun dapat dilaksana kan dengan berbagai cara. Pemilihan ketua OSIS secara langsung dapat men dorong siswa untuk memahami praktik pemilu sebenarnya sebagai bagian dari budaya demokrasi. Sanusi 1984 mengidentifikasikan adanya sepuluh pilar demokrasi konstitusional menurut UUD 1945 sebagai berikut. 1. Demokrasi yang berketuhanan Yang Maha Esa. 2. Demokrasi dengan kecerdasan. 3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat. 4. Demokrasi dengan Rule of Law. 5. Demokrasi dengan pembagian kekuasaan negara. 6. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka. 7. Demokrasi dengan otonomi daerah. 8. Demokrasi dengan kemakmuran. 9. Demokrasi dengan hak asasi manusia. 10. Demokrasi yang berkeadilan sosial. Sumber: Jurnal Civicus, 2002 CIVIC INFO Di unduh dari : Bukupaket.com Demokrasi 115

b. Menentukan Ketua Kelas, Menyusun Piket, dan Tata Tertib

Penentuan ketua kelas dilaksanakan dengan kegiatan musyawarah kelas. Setiap siswa memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam musyawarah kelas. Setelah ketua kelas terpilih dan tata tertib kelas dibuat, semuanya memiliki kewajiban untuk menaati peraturan di dalam kelas.

c. Memberikan Kesempatan Belajar dengan Baik kepada Semua Siswa

Situasi yang tenang dan kondusif dalam belajar mendorong berhasilnya belajar siswa. Situasi tersebut dapat tercipta jika kita memberikan kesempatan kepada orang lain untuk belajar. Budaya demokrasi juga dapat di- tunjukkan dengan sikap guru yang demokratis terhadap semua muridnya. Misalnya, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat dan mau mendengarkan pendapat para siswanya tersebut.

3. Penerapan Budaya Demokrasi di Lingkungan Masyarakat