Landasan Teori DASAR TEORI

H. Landasan Teori

Dalam sediaan obat sering digunakan campuran zat aktif untuk memperoleh efek terapeutik yang lebih baik. Salah satunya adalah campuran guaifenesin, pseudoefedrine HCl dan dextromethorphan HBr. Sifat kelarutan dari ketiga zat aktif tersebut mirip. Guaifenesin larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N, mudah larut didalam etanol. Chlorpheniramine maleat sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol, agak sukar larut dalam kloroform. Dextromethorphan HBr agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol dan dalam kloroform, tidak larut dalam eter. Guaifenesin, chlorpheniramine maleat dan dextromethorphan HBr masing-masing dapat ditetapkan kadarnya menggunakan spektrofotometri ultraviolet. Guaifenesin memiliki serapan maksimum dalam larutan asam pada λ 245 nm dan serapan maksimum dalam larutan basa pada λ 257 nm, Chlorpheniramine maleat memiliki serapan maksimum dalam larutan asam pada λ 251 dan 257 nm, dextromethorpan HBr memiliki serapan maksimum dalam larutan asam pada 278 nm. Dengan adanya serapan maksimum pada panjang gelombang yang berdekatan tersebut menyebabkan spektrum serapan ketiga senyawa tumpang tindih. Metode spektrofotometri ultraviolet yang dikombinasikan dengan kemometrika dapat digunakan sebagai alat analisis untuk ketiga senyawa yang tumpang tindih tersebut.

I. Hipotesis

1. Spektrofotometri ultraviolet yang dikombinasikan dengan teknik kalibrasi multivariat dapat digunakan untuk analisis campuran guaifenesin, chlorpheniramine maleat dan dextromethorphan HBr dalam sediaan tablet. 2. Spektrofotometri ultraviolet yang dikombinasikan dengan teknik kalibrasi multivariat dapat diaplikasikan untuk penetapan kadar guaifenesin, chlorpheniramine maleat dan dextromethorphan HBr dalam sediaan tablet. 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dari penelitian ini adalah kadar senyawa guaifenesin, chlorpheniramine maleat dan dextromethorpan HBr.

2. Variabel Tergantung

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah absorbansi masing-masing senyawa yang diberikan dari spekroskopi UV.

3. Variabel Pengacau

a. Variabel pengacau Terkendali

Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah kemurnian bahan baku, kualitas pelarut yang digunakan, pengotor dari alat gelas.

b. Variabel Pengacau Tak Terkendali

Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah kontaminasi dari luar, kondisi alat yang digunakan.

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

3 21 99

Penetapan Kadar Campuran Deksametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

1 5 106

Aplikasi spektrofotometri UV dan kalibrasi multivariat untuk analisis parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat dalam sirup.

12 51 102

Aplikasi spektrofotometri UV dan kalibrasi multivariat untuk analisis parasetamol dan kafein.

8 24 84

Kombinasi spektrofotometri UV dan kalibrasi multivariat untuk analisis parasetamol, asetosal, dan kafein dalam sediaan tablet.

6 24 122

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 16

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

1 2 2

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

2 4 5

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 12

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 2 2