Tabel 1. Karakteristik validasi metode analisis menurut ISOIEC 17025, USP dan ICH
Parameter Uji ISOIEC
17025:2005 USP
ICH Presisi
Akurasi Batas Deteksi LOD
Batas Kuantifikasi LOQ Spesifitas
- Selektivitas
- -
Linearitas Rentang Ukur
Ketahanan Robustness Kesesuaian system
- Ketidakpastian hasil
- -
Sensitivitas silang terhadap gangguan dari matrik
- -
1. Presisi
Presisi suatu prosedur analisis menunjukkan kedekatan nilai derajat penyebaran antara serangkaian pengukuran yang dilakukan dari proses sampling
ganda multiple sampling dari sekumpulan sampel homogen dengan kondisi yang telah ditentukan. Presisi dapat dipertimbangkan dalam tiga tingkatan, yaitu:
keterulangan repeatibility, intermediate precision, dan reproduciblity. Presisi seringkali diekspresikan dengan simpangan baku SD atau
simpangan baku relatif RSD dari serangkaian data. Perhitungan RSD dapat digunakan rumus:
RSD = x 100
Keterangan: SD = simpangan baku serangkaian data = Rata
– rata data Gandjar dan Rohman, 2007.
Kriteria presisi diberikan jika metode memberikan simpangan baku relatif atau koefisien variasi 2 atau kurang untuk kadar analit 100. Kriteria tersebut
sangat fleksibel tergantung pada konsentrasi analit yang diperiksa, jumlah sampel, dan kondisi laboratorium seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Kriteria penerimaan nilai RSD
Analit Fraksi analit
Konsentrasi analit Nilai RSD
100 1
100 2
10 10
-1
10 2,8
1 10
-2
1 4
0,1 10
-3
0,1 5,7
0,01 10
-4
100 ppm 8
0,001 10
-5
10 ppm 11,3
0,0001 10
-6
1 ppm 16
0,00001 10
-7
100 ppb 22,6
0,000001 10
-8
10 ppb 32
0,000001 10
-9
1 ppb 45,3
Horwitz cit. Gonzales, Herrador, and Asuero, 2010
2. Akurasi
Akurasi suatu prosedur analisis menunjukkan kedekatan penerimaan antara hasil yang diterima sebagai nilai konvensional yang sebenarnya atau hasil referensi
yang diterima dengan hasil yang ditemukan Emer and Miller, 2005. ICH International Conference on Harmonisation merekomendasikan
pengumpulan data dari 9 kali penetapan kadar dengan 3 kosentrasi yang berbeda misal
3 level
konsentrasi dengan
masing-masing 3
replikasi untuk
mendokumentasikan akurasi. Data akurasi dilaporkan dalam nilai persen perolehan kembali Gandjar dan Rohman, 2007. Persen perolehan kembali seharusnya tidak
melebihi nilai presisi RSD. Rentang kesalahan yang diijinkan pada setiap konsentrasi analit pada matriks dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3. Kriteria penerimaan nilai recovery
Analit Fraksi analit
Konsentrasi analit Rentang recovery
100 1
100 98-102
10 10
-1
10 98-102
1 10
-2
1 97-103
0,1 10
-3
0,1 95-105
0,01 10
-4
100 ppm 90-107
0,001 10
-5
10 ppm 80-110
0,0001 10
-6
1 ppm 80-110
0,00001 10
-7
100 ppb 80-110
0,000001 10
-8
10 ppb 60-115
0,000001 10
-9
1 ppb 40-120
AOAC cit.Gonzales and Herrador, 2007
3. Linieritas