11
2.2.1.1. Jenis-jenis Bank
Menurut Dendawijaya 2005 : 15, jenis atau bentuk bank bermacam- macam, tergantung pada cara penggolongannya. Penggolongannya dapat
dilakukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut : 1. Jenis bank berdasarkan undang-undang
Berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang No. 19 Tahun 1998 tentang Perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, terdapat 2
jenis bank, yaitu : a. Bank umum, dan
b. Bank perkreditan rakyat. 2. Jenis bank berdasarkan kepemilikannya.
a. Bank milik negara Badan Usaha Milik Negara atau BUMN
b. Bank milik pemerintah daerah Badan Usaha Milik Daerah c.
Bank milik swasta nasional d. Bank milik swasta campuran nasional dan asing
e. Bank milik asing cabang atau perwakilan
3. Jenis bank berdasarkan penekanan kegiatannya a.
Bank retail Retail banks b. Bank korporasi Corporate banks
c. Bank komersial Commercial banks d. Bank pedesaan Rural banks
e. Bank pembangunan development banks
12 f. dan lain-lain
4. Jenis bank berdasarkan pembayaran bunga dan pembagian hasil usaha a.
Bank konvesional b. Bank berdasarkan prinsip syariah
2.2.1.2. Kegiatan Usaha Perbankan
Dalam Undang-Undang No. 10 Than 1998 pasal 6 dan 7, disebutkan kegiatan yang dilakukan oleh Bank Umum sesuai dengan pasal 6, yaitu
meliputi : a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
b. Memberikan kredit. c. Menerbitkan surat pengakuan utang.
d. Membeli, menjual, atau meminjam atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya :
1 Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang
masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat yang dimaksud.
2 Surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang masa
berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan perdagangan surat-surat dimaksud.
13 3
Kertas perbendaharan negara dan surat jaminan pemerintah. 4
Sertifikat Bank Indonesia SBI. 5
Obligasi. 6
Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu tahun. 7
Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan satu tahun.
e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana
kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek, atau sarana lainnya.
g. Menerima pembayaran dan tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.
h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. i.
Melakukan kegitatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak.
j. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. k. Menurut UU No. 10 Tahun 1998 Pasal 6 huruf k dalam UU No. 7
Tahun 1992 dihapus. l.
Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kredit, dan kegiatan ahli amanat.
14 m. Menyediakan pembiayaan danatau melakukan kegiatan lain
berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh bank Indonesia.
n. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Selain melakuakan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 di atas,
Bank Umum juga mempunyai usaha lain yaitu : a. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. b. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain
di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan,
dengan memenuhi ketentuan yang ditetepkan oleh Bank Indonesia. c. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi
akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dengan
memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. d. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun
sesuai dengan ketentuan dalam perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.
15
2.2.1.3. Sumber Dana Bank