Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

87 normal. Cara memperbaiki normalitas adalah dengan melakukan transformasi data. Berdasarkan tabel 4.6 yaitu tabel uji normalitas menggunakan transformasi data dapat diketahui bahwa distribusi data pada variabel Nilai Jaminan Kredit X 1 , Laba Usaha X 2 dan Penjualan X 3 serta Keputusan Pemberian Kredit Investasi Y mempunyai nilai signifikan dari Kolmogorov Smirnov lebih besar dari 0,05 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa data mengikuti distribusi normal.

4.4. Uji Asumsi Klasik

Dalam persamaan diagram jalur terdapat model regresi linier berganda yang melibatkan variabel bebas independen yang mempengaruhi satu variabel terikat dependen. Untuk menguji baik tidaknya model regresi tersebut maka diperlukan uji asumsi klasik, sebagai berikut :

a. Uji Multikolinearitas

Pembuktian atau identifikasi secara statistik ada atau tidak multikolineritas yang dapat dilakukan menghitung Variance Infection Factor VIF. Apabila VIF 10, hal ini berarti terdapat multikolinier pada persamaan regresi linier. 88 Tabel 4.7. Hasil Pengujian Multikolinearitas Coefficients a .431 2.319 .425 2.354 .950 1.052 Tr_X1 Tr_X2 Tr_X3 Model 1 Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Tr_Y a. Sumber : Lampiran 2B Berdasarkan tabel 4.7. di atas dapat diketahui bahwa nilai VIF pada variabel Nilai Jaminan Kredit X 1 sebesar 2,319, Laba Usaha X 2 sebesar 2,354 dan Penjualan X 3 sebesar 1,052, lebih kecil dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak terdapat multikolinearitas.

b. Uji Autokorelasi

Untuk mendiagnosa adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson uji DW. Tabel 4.8. Hasil Pengujian Autokorelasi Model Summary b .771 a .594 .547 .22234 1.774 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, Tr_X3, Tr_X1, Tr_X2 a. Dependent Variable: Tr_Y b. Sumber : Lampiran 2B 89 Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1,774, hal ini menunjukkan bahwa model regresi tidak terdapat autokorelasi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Untuk menguji adanya varians dalam model regresi tidak sama constan. Dapat dilihat melalui taraf signifikan dari korelasi antara unstardizid residual dengan variabel bebasnya lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 maka model regresi tersebut bebas dari heteroskedastisitas. Tabel 4.9. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Correl ations 1.000 .888 .362 .097 . .000 .050 .611 30 30 30 30 .888 1.000 .297 -.007 .000 . .111 .970 30 30 30 30 .362 .297 1.000 -.004 .050 .111 . .982 30 30 30 30 .097 -.007 -.004 1.000 .611 .970 .982 . 30 30 30 30 Correlation Coefficient Sig. 2-tailed N Correlation Coefficient Sig. 2-tailed N Correlation Coefficient Sig. 2-tailed N Correlation Coefficient Sig. 2-tailed N Tr_X1 Tr_X2 Tr_X3 Unstandardize d Residual Spearmans rho Tr_X1 Tr_X2 Tr_X3 Unstandardiz ed Res idual Correlation is s ignificant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is s ignificant at the 0.05 level 2-tailed. . Sumber : Lampiran 2B Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa variabel Nilai Jaminan Kredit X 1 sebesar 0,611, Laba Usaha X 2 sebesar 0,970 dan Penjualan X 3 sebesar 0,982 lebih besar dari tingakat signifikansi 0,05 90 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut bebas dari heteroskedastisitas.

4.5. Teknis Analisis dan Uji Hipotesis