Uji Asumsi Klasik METODOLOGI PENILITIAN

69 a. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 maka distribusi adalah tidak normal. b. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka distribusi adalah normal.

3.5. Uji Asumsi Klasik

Dalam persamaan diagram jalur terdapat model regresi linier berganda yang melibatkan variabel bebas independen yang mempengaruhi satu variabel terikat. Untuk menguji baik tidaknya model regresi tersebut maka diperlukan uji asumsi klasik. a. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi antar variabel independen, maka dinamakan problem multikolinieritas. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dapat diketahui dari ciri-ciri sebagai berikut : a. Koefisien determinasi R² tinggi. b. Koefisien korelasi sederhananya tinggi. c. Nilai F hitung tinggi signifikan. d. Tidak satupun sedikit sekali di antara variabel bebas yang signifikan. 70 Dari diagnosa atau dugaan adanya multikolinieritas tersebut maka perlu adanya pembuktian atau identifikasi secara statistik ada atau tidak. Adanya multikolineritas yang dapat dilakukan menghitung Variance Infection Factor VIF. Apabila VIF 10, hal ini berarti terdapat multikolinier pada persamaan regresi linier Gujarati, 2006 : 72. b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi adalah pengujian adanya korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varians sampel tidak dapat menggambarkan varians populasinya Algifari, 2000 : 88. Pendeteksian autokorelasi menurut Gujarati 2006 : 119 yaitu untuk mendiagnosa adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson uji DW, sebagai berikut : Table 3.1. Uji d DURBIN-WATSON Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada otokorelasi positif Tolak 0 d d L Tidak ada otokorelasi positif Tak ada keputusan d L ≤ d ≤ d U Tidak ada otokorelasi negatif Tolak 4 – d L d 4 Tidak ada otokorelasi negatif Tak ada keputusan 4 – d U ≤ d ≤ 4 - d L Tidak ada otokorelasi positif atau negatif Jangan tolak d U d 4 - d U 71 c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah pengujian adanya varians dalam model regresi tidak sama constan. Konsekuensi dari heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir estimator yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun sampel besar, walaupun penaksir yang diperoleh menggambar populasinya tidak bias dan bertambahnya sampel yang digunakan akan mendeteksi nilai sebenarnya konsisten. Hal ini disebabkan oleh varians yang tidak minimum tidak efisien. Algifari, 2000 : 89 Pengujian ini dengan menggunakan distribusi t dengan membandingkan nilai t hitung dengan t table . Jika t hitung t table maka pengujian menolak hipotesis nol H yang menyatakan tidak terdapat heteroskedastisitas. Tujuan dari asumsi klasik heteroskedastisitas ini adalah untuk mengetahui konstan sama tidaknya varians variabel dalam model regresi yang dihasilakan. Apabila taraf signifikan dari korelasi antara unstardizid residual dengan variabel bebasnya lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 maka model regresi tersebut bebas dari heteroskedastisitas. 72

3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis