Teori Yang Melandasi Hubungan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Manajer

21

2.2.2.1. Teori Yang Melandasi Hubungan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Manajer

Dalam gaya kepemimpinan seorang manajer memiliki kelebihan untuk mempengaruhi kebiasaan bawahan ke arah tujuan yang spesifik force dan memiliki tanggung jawab to teach kepada para bawahan. 1. Teori Dimensi Reddin Dalam Teori Reddin menggunakan campuran atau bauran gaya dalam empat jenis situasi pokok yang tergabung dalam dimensi orientasi hubungan yang meliputi. a. Manajer dapat menjadi terpisah baik dari pertimbangan- pertimbangan kamanusiaan maupun tugas, yaitu yang orientasinya lebih diarahkan untuk membantu manusia mengembangkan keterampilan yang akan berguna dalam penyelesaian tugas. b. Manajer bisa menjadi sangat mengutamakan tugas dan kurang memperhatikan pada manusia. c. Manajer dapat menjadi sangat memperhatikan manusia dengan perhatian yang terbatas pada tugas. d. Manajer dapat menjadi sangat memperhatikan pemaduan antara tugas dan sasaran kemanusiaan. Reddin dalam Edwin B.Flippo, 1987:123-124 22 2. Teori Kontijensi Fiedler Teori kontijensi atau bersyarat merupakan suatu pendekatan situasional. Menurut Fiedler ada 3 unsur utama yang melandasi gaya kepemimpinan: a. Hubungan pemimpin-anggota dimana pengukuran hubungan pemimpin-anggota dilakukan pada suatu skala suasana kelompok yang menunjukkan kadar pengakuan bawahan terhadap pimpinan. Suasananya mungkin bersahabat atau tidak bersahabat, santai atau tagang, dan bersifat mengancam atau mendukung. b. Struktur tugas diukur dengan mengevaluasi kejelasan tujuan, daya uji dari keputusan-keputusan yang diambil, ketegasan pemecahan, dan banyaknya pilihan yang tersedia untuk pemecahan masalah. c. Kekuatan posisi pemimpin ditentukan oleh kadar pengaruhnya terhadap ganjaran dan hukuman, demikian juga oleh jumlah kewenangan resmi. Fiedler dan Edwin B.Flippo,1987:125 3. Teori Kepemimpinan Jejak – Tujuan Path Goal Theory Of Leadership Menurut R.J mengemukakan bahwa campuran yang tepat dari pertimbangan dan penganjuran pemimpin itu akan berbeda-beda sesuai dengan jelasnya jejak yang membimbing sesuai dengan tercapainya tujuan. Pemimpin berfungsi untuk menjelaskan tujuan bagi para 23 bawahan, menguraikan jejak-jejak untuk mencapai tujuan dan memudahkan ganjaran-ganjaran intrinsik dan ekstrinsik untuk prestasi yang pantas. Perilaku yang sesuai akan mengutamakan pertimbangan guna megurangi kekecewaan bawahan dan membantu mengimbangi hakikat tugas yang tersusun yang cenderung membosankan. R.J House dalam Edwin B.Flippo,1987:126. Kepuasan Kerja Pekerjaan menuntun interaksi dengan rekan sekerja dan atasan, mengikuti aturan dan kebijakan organisasi, memenuhi standar kinerja, hidup pada kondisi kerja yang sering kurang dari ideal, dan yang serupa. Ini berarti penilaian assesment seorang manajer terhadap betapa puas atau tak puas akan pekerjaannya merupakan penjumlahan yang rumit dari sejumlah unsur pekerjaan yang diskrit terbedakan dan terpisahkan satu sama lain. Menurut Robbins 1996:179, ada dua pendekatan yang sering dipakai untuk mengukur tingkat kepuasan kerja seseorang, yaitu: a. Pendekatan nilai global tunggal single global rating, tidak lebih dari meminta individu-individu untuk menjawab satu pertanyaan, yaitu menanyakan sebuah pertanyaan kepada individu yang ingin diukur kepuasannya. Pertanyaan tersebut contohnya, jika semua hal dipertimbangkan, seberapa puas anda terhadap pekerjaan anda sekarang. Responden akan menjawab dengan cara memilih dari lima 24 pilihan yang tersedia, yaitu sangat puas, memuaskan, tidak dapat diputuskan, tidak puas, dan sangat tidak puas. b. Pendekatan dengan skor penjumlahan summation score, mengenali elemen-elemen utama dalam suatu pekerjaan dan menanyakan perasaan manajer mengenai masing-masing elemen. Pengukuran kepuasan kerja dengan menggunakan pendekatan skor penjumlahan summation score, secara intuitif nampak bahwa menjumlahkan respon-respon terhadap sejumlah faktor pekerjaan akan mencapai evaluasi yang lebih akurat dari kepuasan kerja.

2.2.3.1. Teori Yang Melandasi Hubungan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Manajer

Dokumen yang terkait

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN,STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.POS Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Stres Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt.Pos Indonesia Kantor Pos Karanganyar.

0 9 8

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN,STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.POS INDONESIA KANTOR Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Stres Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt.Pos Indonesia Kantor Pos Karanganyar.

0 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Stres Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt.Pos Indonesia Kantor Pos Karanganyar.

0 5 8

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Pos Indonesia (Persero) Ungaran.

0 2 13

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Pos Indonesia (Persero) Ungaran.

0 3 14

PENDAHULUAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Pos Indonesia (Persero) Ungaran.

0 3 6

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pt Deltomed Di Wonogiri.

0 2 17

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pt Deltomed Di Wonogiri.

0 1 15

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Bandung.

1 33 24

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MANAJER PADA PT POS INDONESIA SURABAYA SELATAN SKRIPSI

0 0 17