71
Gambar 4.1 : Distribusi Daerah Keputusan Autokorelasi
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa distribusi daerah penentuan keputusan dimulai dari 0 nol sampai 4 empat. Dan dapat
disimpulkan karena nilai dari analisis sebesar 2,233 berada pada daerah tidak ada autokorelasi sehingga dapat diputuskan bahwa telah terbebas dari
penyimpangan autokorelasi
4.3.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan regresi linier bergresponden dengan bantuan program SPSS diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut lampiran 8 :
Y= -20,690 + 0,538 X
1
+ 0,297 X
2
+ 0,263 X
3
Berdasarkan persamaan regresi diatas mempunyai arti bahwa: b
= Konstanta = -20,690 Apabila variabel gaya kepemimpinan X
1
, kepuasan kerja X
2
dan motivasi kerja X
3
adalah konstan atau sama dengan nol, maka nilai kinerja manajer Y adalah sebesar -20,690.
Tidak Ada Autokorelasi
A da
A ut
oko re
la si
n e
g a
ti f
D aer
ah K
er ag
u -r
ag u
an
D aer
ah k
er ag
u -r
agua n
dl = 0,595
D.W = 2,671
4-dl = 3,405
4-du = 2,072
du = 1,928
A da
A ut
oko re
la si
P o
si ti
f
72
b
1
= Koefisien regresi untuk X
1
= 0,538 Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel gaya
kepemimpinan X
1
yaitu 0,538 dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang searah
dengan variabel terikat. Jadi setiap ada kenaikan pada variabel gaya kepemimpinan X
1
sebesar 1 satuan, dapat meningkatkan nilai kinerja manajer Y sebesar 0,538 dan sebaliknya apabila terjadi
penurunan pada variabel gaya kepemimpinan X
1
sebesar 1 satuan, dapat menurunkan pula kinerja manajer Y sebesar 0,538 dengan
asumsi bahwa variabel kepuasan kerja X
2
dan motivasi kerja X
3
adalah konstan. b
2
= Koefisien regresi untuk X
2
= 0,297 Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel
kepuasan kerja X
2
yaitu 0,297 dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang searah
dengan variabel terikat. Jadi setiap ada kenaikan pada variabel kepuasan kerja X
2
sebesar 1 satuan, dapat meningkatkan kinerja manajer Y sebesar 0,297 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan
pada variabel kepuasan kerja X
2
sebesar 1 satuan, dapat menurunkan kinerja manajer Y sebesar 0,297 pula dengan asumsi
bahwa variabel gaya kepemimpinan X
1
dan motivasi kerja X
3
adalah konstan.
73
b
3
= Koefisien regresi untuk X
3
= 0,263 Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel
motivasi kerja X
3
yaitu 0,263 dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang searah
dengan variabel terikat. Jadi setiap ada kenaikan pada variabel motivasi kerja X
3
sebesar 1 satuan, dapat meningkatkan kinerja manajer Y sebesar 0,263 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan
pada variabel motivasi kerja X
3
sebesar 1 satuan, dapat menurunkan kinerja manajer Y sebesar 0,263 pula dengan asumsi
bahwa variabel partisipasi gaya kepemimpinan X
1
dan kepusan kerja X
2
4.3.4. Pengujian Hipotesis Pengaruh Partisipasi Gaya Kepemimpinan X