Kebijakan Redaksional Jawa Pos

usaha Koran yang akan gulung tikar atau tinggal SIUP-nya saja. Ada yang kerja sama dan banyak diantaranya yang didirikan Jawa Pos. Melihat perkembangan Jawa Pos yang berhasil di suatu kota, maka Jawa Pos membuka usaha di kota lain. Dan pada April 2001, anak perusahaan Jawa Pos sudah mencapai 90 group. Koran-koran yang dulu menjadi anak-anak perusahaan Jawa Pos sekarang telah mendirikan Koran-koran, majalah atau tabloid yang menjadi cucu Jawa Pos. Berbagai media cetak yang dikelola oleh Jawa Pos di berbagai daerah di Indonesia, diantaranya Suara Indonesia yang telah berganti nama menjadi Radar Surabaya, Riau Pos, Harian Rakyat Merdeka, Cendrawasih Pos, Harian Sumatra Ekspress, Harian Bangsa, Suara Nusa, Memorandum, Dharma, Nyata, Manutung, Akcaya, Fajar, Bhirawa, Mercusuara, Komputek, Agrobis, Liberty, Mentari, Oposisi, Gugat, Posmo, Amanat, Demokrat, Harian Duta Masyarakat Baru, Independent dan masih Banyak lagi. Kerja sama dengan berbagai media cetak maupun sumber daya manusia. Jawa Pos punya grup yang hamper di setiap propinsi di Indonesia kecuali di Aceh dan NTT.

4.1.2.1 Kebijakan Redaksional Jawa Pos

Dalam menulis berita, Jawa Pos harus terlebih dahulu melewati peyeleksian dengan melihat situasi, kondisi, toleransi, pandangan dan jangkauan, pemuat berita tergantung pada bobot berita tersebut, secara tidak langsung bahwa berita yang besar atau mendapat perhatian masyarakat banyak dan sedang menjadi isu pembicaraan masyarakat akan mendapat porsi yang lebih banyak untuk dimuat dan diulas dari berbagai aspek oleh Jawa Pos. hal ini dilakukan Jawa Pos untuk memenuhi keingintahuan masyarakat akan informasi-informasiyang dibutuhkan. Jawa Pos mempunyai keinginan untuk memberikan kepuasan informasi kepada masyarakat, untuk itu pada tiap halaman Jawa Pos menyajikan satu tema berita dengan berbagai ulasan dari berbagai aspek sudut pandang. Dibanding keredaksian, kepeloporan Jawa Pos adalah membuat berita berdasarkan dengan cara judul-judul berita pada Jawa Pos dibuat dalam ukuran besar menjadi empat atau lima kolom bahkan memenuhi seluruh kolom. Pemberitaan Jawa Pos pun berangel-angel sehingga pembaca mendapatkan informasi yang dalam dengan berbagai perspektif. Tidak kalah radikalnya Jawa Pos mempelopori penulisan feature yang berisi berita-berita unik dan human interest. Menurut Jawa Pos dibutuhkan kemampuan untuk menyajikan fakta yang sama sekaligus mengaduk-aduk emosi pembaca, semua itu tergantung cara reporter dalam mencari berita, menentukan sumber berita yang tepat sesuai dengan kriteria seperti kredibilitas, kompleksitas nara sumber serta kemampuan menulisnya dan kesanggupan menyeleksi, mengedit berita yang 61 layak muat. Begitulah proses sebuah berita dalam institusi Jawa Pos. Selain itu Jawa Pos juga mengalami perubahan dalam halaman sambungan dari halaman satu, sambung ke halaman yang lainnya di Jawa Pos kini diberi judul lagi, yang dimaksudkan untuk memudahkan pembaca mencari sambungan berita. Hal ini merupakan kebijakan dari lay out Jawa Pos. Pemuatan halaman Metropolis disebabkan sebagian besar pasar Jawa Pos ada di kota Surabaya. Metropolis adalah berita- berita kota Surabaya yang tempat kejadiannya di Surabaya. Metropolis juga memuat berita-berita yangsedang berkembang di masyarakat Surabaya. Namun jika bahasanya terlalu menasional, maka berita tersebut bukan termasuk berita yang masuk dalam Metropolis. Pengaruh berita Surabaya bagi Jawa Pos sangat besar sekali, dalam mengejar berita terdapat kerjasama antara wartawan dan redaktur berita. Bisa jadi sari berita diliput karena pemerintah redaktur atau inisiatif wartawan sendiri yang menganggap bahwa peristiwa tersebut layak dimuat. Cara memandang berita yang dilakukan Jawa Pos adalah dengan menempatkan wartawan di pos masing-masing. Ada yang di pos kriminal, pos pemda, pos hankam dan lain-lain. Pemberitaan Jawa Pos berkenaan dengan peristiwa sangatlah fleksibel, baik bersifat mendadak. Dalam memperkuat fakta pemberitaannya disertakan pula berbagai narasumber, 62 pendapat pakar yang terkait dengan cara investigasi langsung. Setiap hari Jawa Pos ada rapat perencanaan yang selalu menentukan apa yang diberikan besok atau tentang kelanjutan berita sebelumnya.

4.1.2.2 Profil Produk

Dokumen yang terkait

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG SKANDAL M. NAZARUDDIN ( Analisis Framing Berita tentang M. Nazaruddin pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi 25-31 Juli 2011 ).

0 0 119

Pembingkaian Berita Sel Mewah Artalyta di Rutan Pondok Bambu Jakarta (analisis framing dalam surat kabar Jawa Pos dan Kompas).

0 4 102

Pembingkaian Berita Isu Reshuffle Kabinet (Studi Analisis Framing Berita Isu Reshuffle Kabinet di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas).

0 0 102

PEMBINGKAIAN BERITA RUU NIKAH SIRI DI SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS (Studi Analisis Framing RUU Nikah Siri di Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos).

1 3 115

PEMBINGKAIAN BERITA JATUHNYA PESAWAT YEMENIA AIR AIRBUS A310-300 PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS

0 0 26

KATA PENGANTAR - PEMBINGKAIAN BERITA RUU NIKAH SIRI DI SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS (Studi Analisis Framing RUU Nikah Siri di Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos)

0 0 17

PEMBINGKAIAN BERITA KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS EDISI, 22 -23 MEI 2010. ( STUDI ANALISIS FRAMING KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS EDISI 22-23 MEI 2010).

0 0 22

Pembingkaian Berita Isu Reshuffle Kabinet (Studi Analisis Framing Berita Isu Reshuffle Kabinet di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas)

0 0 17

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG SKANDAL M. NAZARUDDIN ( Analisis Framing Berita tentang M. Nazaruddin pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi 25-31 Juli 2011 )

0 0 20

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN TENTANG JATUHNYA PESAWAT AIRASIA QZ8501 PADA SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DAN JAWA POS SKRIPSI

0 0 18