Artinya ideologi wartawan dan media yang bersaangkutanlah yang secara strategis menghasilkan berita-berita seperti itu. Disini dapat dikatakan
media merupakan inti instrument ideologi yang tidak dipandang sebagai zona netral dimana sebagai kelompok dan kepentingan ditampung, tetapi
media lebih sebagai subjek yang mengkonsumsi realitas atas penafsiran wartawan atau media sendiri untuk disampaikan pada masyarakat
Eriyanto, 2004 : 92.
2.1.3 Berita Sebagai Hasil Konstruksi Realitas
Berita adalah laporan tentang sesuatu yang baru dan menarik perhatian audience tertentu, apakah dalam lingkup dunia, Negara, atau
lainnya. Berita merupakan nyawa dari media massa. Keberadaan media massa baik pada awal kelahirannya, masa perkembangannya maupun
sampai di era kejayaannya sekarang ini sehingga memasuki era informasi, bukan saja penting tetapi sangat menentukan arah peradaban manusia
Pareno, 2005 : 2. Berita adalah jalan cerita tentang peristiwa. Ini berarti bahwa suau
berita setidaknya mengandung dua hal, yaitu peristiwa dan jalan ceritanya. Jalan cerita tanpa peristiwa atau peristiwa tanpa jalan cerita
tidak dapat disebut berita Tebba, 2005 : 55. Peristiwa – peristiwa yang dijadikan berita oleh media massa
tentunya melalui proses penyeleksiaan terlebih dahulu, hanya peristiwa yang memenuhi criteria kelayakan informasi yang akan menjadi berita.
Peristiwa yang layak untuk dijadikan berita akan diangkat oleh media massa kemudian ditampilkan kepada khalayak Eriyanto, 2004 : 26.
Setelah proses penyeleksian tersebut, maka peristiwa itu akan dibingkai sedemikian rupa oleh wartawan tentunya melalui proses
konstruksi. Proses konstruksi atau suatu realitas ini dapat berupa penonjolan dan penekanan pada aspek tertentu atau dapat juga berita
tersebut ada bagian yang dihilangkan, luput, atau bahkan disembunyikan dalam pemberitaan Eriyanto, 2004 : 3.
Peristiwa atau realitas yang sama dapat dibingkai oleh media secara baik oleh masing – masing media Sobur, 2001 : vi, hal ini terkait
dengan visi, misi, dan ideologi yang dipakai oleh masing – masing media. Sehingga kadangkala dari hasil pembingkaian tersebut dapat diketahui
bahwa media lebih berpihak kepada siapa jika yang diberitakan adalah seorang tokoh, golongan atau kelompok tertentu. Keberpihakan
pemberitaan media terhadap salah satu kelompok atau golongan dalam masyarakat, dalam banyak hal tergantung pada etika, moral, dan nilai-
nilai. Aspek-aspek etika, moral, dan nilai-nilai tertentu tidak mungkin dihilangkan dalam pemberitaan media. Hal ini merupakan bagian integral
dan tidak terpisahkan dalam membentuk dan mengkonstruksi suatu realitas. Media menjadi tempat pertarungan ideologi antara kelompok-
kelompok yang ada di masyarakat. 19
2.1.4 Kecenderungan