2.2 Kerangka Berpikir
Pada dasarnya pekerjaan sebuah media adalah sebuah pekerjaan yang berhubungan dengan pembentukan realitas. Realitas bukanlah sesuatu yang
telah tersedia, yang tinggal diambil oleh wartawan. Sebaliknya semua pekerjaan jurnalis pada dasarnya adalah agen yakni bagaimana peristiwa yang
acak, kompleks disusun sedemikian rupa sehingga membentuk suatu berita. Wartawanlah yang akan mengurutkan, membuat teratur, menjadi mudah
dipahami, dengan memilih aktor- aktor yang diwawancarai sehingga ia membentuk suatu kisah yang dibaca oleh khalayak.
Penelitian ini berangkat dari pengemasan berita-berita dari surat kabar Jawa Pos dan Kompas pada edisi tanggal 1-3 Juli 2009 mengenai jatuhnya
pesawat Yemenia Air jenis Airbus A310-300 di perairan Samudra Hindia pada selasa 30 Juni 2009. Peristiwa tersebut diberitakan oleh beberapa media
dengan gencar. Tak terkecuali surat kabar terbesar nasional yakni harian Kompas yang beberapa kali mengangkat berita kecelakaan jatuhnya pesawat
Yemenia Air tersebut sebagai headline. Begitu juga harian Jawa Pos yang juga menempatkan berita ini sebagai headline dalam beberapa edisinya.
Headline atau berita utama adalah berita yang menurut penilaian redaksi
sebuah surat kabar adalah yang paling penting dari semua berita yang disajikan dalam surat kabar hari itu Soehoet, 2002 : 27.
Berita yang merupakan hasil konstruksi realitas dari sebuah proses manajemen redaksional ternyata tidak selalu menghasilkan makna yang sama
seperti yang diharapkan wartawan dalam diri khalayak pembacanya. Berita 33
tidaklah mencerminkan realitas sosial yang direkamnya. Berita yang ada di media dapat memberikan realitas yang sama sekali berbeda dengan realitas
sosialnya. Demikian halnya dengan berita jatuhnya pesawat Yemenia Air jenis
Airbus A310-300 di harian Kompas dan Jawa Pos akan memiliki sudut pandang yang berbeda pula dalam pemberitaanya masing- masing mengenai
realitas yang sama. Khususnya terhadap pemberitaan jatuhnya pesawat Yemenia Air jenis Airbus A310-300 yang memakan banyak korban, salah
satunya yakni pramugari Yemenia Air yang berasal dari Indonesia. 34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis framing.
Analisis framing digunakan untuk mengetahui bagaimana realitaas peristiwa, aktor, kelompok dan lain sebagainya dikonstruksi media
dengan cara dan teknik apa peristiwa ditekankan dan ditonjolkan. Apakah dalam berita itu ada bagian yang dihilangkan, luput atau bahkan
disembunyikan dalam pemberitaan semua elemen tersebut tidak hanya bagian dari teknis jurnalistik, tetapi menandakan bagaimana peristiwa
dimaknai dan ditampilkan Eriyanto, 2004 : 3. Analisi framing mempunyai asumsi wacana media massa
mempunyai peran yang sangat strategis dalam menentukan apa yang penting atau signifikan bagi public dari bermacam-macam isu dan
persoalan yang hadir dalam wacana publik. Framing secara umum dirumuskan sebagai proses penyeleksian dan penonjolan aspek-aspek
tertentu dari realitas yang tergambar dalam teks komunikasi dengan tujuan agar aspek itu menjadi lebih noticeable, meaningfull dan memorable bagi
khalayak. Pada dasarnya analisis framing terdapat instrument metodologis
atau perangkat framing yang dipakai untuk mengkonstruksi sebuah 35