pemberitaannya yang dimuat, terkait dengan musibah kecelakaan pesawat Yemenia Air jenis Airbus A310-300 dengan nomor penerbangan IY 626
yang jatuh di perairan Samudera Hindia.
4.2.3 Perbandingan Frame Jawa Pos dan Kompas
1. Frame Jawa Pos : Jatuhnya pesawat Yemenia Air di Samudra Hindia
Define Problem atau Problem
Identification pendefinisian masalah
Jatuhnya pesawat Yemenia Air jenis Airbus A310-300 di Samudra Hindia
Diagnose Causes atau
Causal Interpretation
memperkirakan sumberpenyebab masalah
1.Pesawat yang mengangkut 142 penumpang dan 11 awak gagal
mendarat lalu melakukan manuver sehingga jatuh ke laut.
2.Pramugari asal Indonesia Richa 100
belum bisa dipastikan nasibnya Make Moral Judgement
atau Moral Evaluation
Membuat keputusan moral 1.Yemenia adalah perusahaan yang
berada di bawah pengawasan otoritas Uni Eropa
2. Korban Yemenia diduga masih berada dalam bangkai pesawat yang
tenggelam di kedalaman 300 meter. Treatment
Recommendation menekankan penyelesaian
1.Perancis membantu pencarian di lokasi kecelakaan pesawat Yemenia
2.Yemenia berjanji memberikan kompensasi untuk korban kecelakaan
Yemenia Air
2. Frame Kompas : Korban selamat musibah jatuhnya pesawat Yemenia Air
Define Problem atau Problem
Identification pendefinisian masalah
Bahia satu-satunya korban selamat dalam musibah kecelakaan jatuhnya
pesawat Yemenia Air jenis Airbus A310-300 bertemu dengan keluarga
Diagnose Causes atau
Causal Interpretation
memperkirakan sumberpenyebab masalah
1.Bahia terlontar dari pesawat yang jatuh dan meraih sesuatu dari puing-
puing pesawat 2.Petugas
penyelamat berhasil
menyelamatkan dan mengangkat Bahia 101
setelah terapung di laut lebih dari 13 jam
Make Moral Judgement atau Moral
Evaluation Membuat keputusan moral
1.Bahia mendapat kunjungan dari berbagai pejabat pemerintah
2.Petugas di pusat bencana di moroni yakin bahwa jenazah korban kecelakaan
pesawat Yemenia masih berada di dalam badan pesawat.
Treatment Recommendation
menekankan penyelesaian 1.Bahia akan diterbangkan menuju
Perancis dan akan di rawat lebih lanjut di rumah sakit setibanya di Perancis
2.Belasan tenda didirikan di tepi pantai, personel militer dan kapal penyelamat
dikerahkan untuk membantu mencari puing pesawat atau jenazah korban
kecelakaan jatuhnya pesawat Yemenia Air.
Pembahasan di atas menunjukkan bagaimana peristiwa yang sama bisa dimaknai dan didefinisikan secara berbeda. Pendefinisian atau
pengidentifikasian yang berbeda tersebut menyebakan realitas bisa berubah, termasuk berita tentang jatuhnya pesawat Yemenia Air jenis
Airbus A310-300 di Samudra Hindia surat kabar Jawa Pos dan Kompas mempunyai definisi atau identifikasi yang berbeda atas kasus ini.
Surat kabar Jawa Pos membuat berita mengenai jatuhnya pesawat Yemenia Air jenis Airbus A310-300 di Samudra Hindia lebih banyak
menampilkan atau menonjolkan isu mengenai dugaan penyebab jatuhnya pesawat Yemenia Air di perairan Samudra Hindia. Sebaliknya surat kabar
Kompas yang kejadiannya sama-sama pemberitaan tentang jatuhnya pesawat Yemenia Air jenis Airbus A310-300 di Samudra Hindia, namun
lebih banyak menyoroti pemberitaan isu-isu mengenai pencarian pesawat Yemenia Air dan korban-korbannya.
Pengidentifikasian yang berbeda ini akan berdampak pula pada siapa yang dianggap sebagai aktor penyebab dan siapa korbannya. Ketika
kasus jatuhnya pesawat Yemenia Air jenis Airbus A310-300 di Samudra Hindia ini ditilik dari sisi atau sudut pandang masing-masing media akan
berbeda-beda. Oleh Jawa Pos jatuhnya pesawat Yemenia Air dilihat dari sisi penilaian kegagalan pesawat dalam melakukan pendaratan dan
melakukan maneuver hingga terjatuh di laut. Sedangkan surat kabar Kompas memberikan penilaian bahwa
untuk mengetahui apa yang menyebabkan atau apa yang terjadi pada pesawat Yemenia Air jenis Airbus A310-300 tersebut, Kompas lebih
menilai pada sudut pandang pencarian pesawat dan korbannya. Begitu pula dengan bagaimana peristiwa ini direkomendasikan
penyelesaiannya oleh masing-masing media. Dalam hal ini surat kabar Jawa Pos lebih mengarah mencari lokasi letak kecelakaan jatuhnya
pesawat Yemenia Air jenis Airbus A310-300 tersebut serta penyelesaian 103
penawaran kompensasi dari pihak manajemen Yemenia Airways untuk korban kecelakaan Yemenia Air. Sedangkan surat kabar Kompas
menawarkan penyelesaian lebih kearah pencarian puing-puing pesawat atau jenazah korban kecelakaan jatuhnya pesawat Yemenia Air.
Dari hasil perbedaan penekanan isu yang didapat dalam pemberitaan dari kedua surat kabar tersebut maka dapat dilihat bahwa
surat kabar Jawa Pos terkesan lebih mencari penyebab-penyebab jatuhnya pesawat Yemenia Air. Dari hasil frame yang ada Jawa pos lebih melihat
atau menilai sisi kegagalan pesawat dalam melakukan pendaratan hingga melakukan maneuver dan menyebabakan pesawat Air jenis Airbus A310-
300 tersebut jatuh di laut. Berbeda dengan hasil frame surat kabar Kompas lebih kepada isu
upaya untuk mencari korban-korban serta puing-puing pesawat. Isu-isu tersebut diperkuat dengan hadirnya kata atau kalimat “mencari puing
pesawat atau jenazah korban kecelakaan” yang sering muncul pada pemberitaan surat kabar Kompas.
Dari hasil yang didapatkan dalam pemberitaan pada kedua surat kabar tersebut, maka sangatlah jelas bahwa satu peristiwa yang sama akan
dapat menghasilkan konstruksi realitas yang berbeda pada masing-masing media tersebut.
Dari penelitian analisis dengan menggunakan perangkat framing miliki Robert N. Entman, maka dapat diambil konklusi secara umum
konstruksi realitas berita jatuhnya pesawat Yemenia Air jenis Airbus 104
A310-300 di perairan Samudra Hindia pada surat kabar Jawa Pos dan Kompas sebagai berikut.
Kecenderungan perbedaan yang di tampilkan antara surat kabar Jawa Pos dan Kompas dalam berita ini tidak hanya dipengaruhi oleh
individu pekerja media saja, namun juga dapat dipengaruhi oleh rutinitas media, organisasional, ideology, pengaruh luar media dalam menghasilkan
informasi untuk disebarkan kepada khalayaknya. model Hierarchi of Influnce
pada bab 2. Pengaruh-pengaruh yang dapat mempengaruhi media dalam
memproduksi berita atau informasi model Hierarchi of Influnce dapat diuraikan dalam berita jatuhnya pesawat Yemenia Air jenis Airbus A310-
300 di perairan Samudra Hindia sebagai berikut : Pengaruh pertama, individu pekerja media, yang dimaksud disini
adalah wartawan itu sendiri. Setiap waratawan mempunyai frame of reference
dan field of experience yang berbeda maka berbeda pula dalam menghasilkan sebuah informasi atau berita.
Pengaruh kedua, rutinitas media termasuk tenggat deadline dan kepercayaan reporter pada sumber-sumber resmi. Disini bila wartawan
memiliki batas waktu tenggat yang lebioh lama maka wartawan tersebut akan menggali lebih jauh lagi mengenai berita yang dihasilkan olehnya.
Namun bila tenggat yang dimiliki sedikit maka akan berpengaruh pula pada iformasi yang didapatkan sertaberita yang dihasilkan akan terbatas
pula. Demikian dengan kepercayaan wartawan pada sumber resmi, bila 105
seorang wartawan tidak mempercayai atau ragu akan sumber informasi yang dimiliki maka waratawan tidak akan ditampilkan.
Pengaruh ketiga, organisasional, tujuan yang penting dari media adalah mencari keuntungan meteriil. Tujuan – tujuan dari media tersebut
akan berpengaruh pada isi yang dihasilkan. Pengaruh keempat yakni pengaruh dari luar organisasi media, yang
dimaksudkan adalah bila sebuah berita ditunggangi oleh sebuah kepentingan dalam hal ini semisal pemerintah atau kelompok tertentu
maka berita tersebut tidak dapat dinilai objektif lagi. Pengaruh kelima ideology, berita yang dihasilkan sangat
dipengaruhi ideology karena teksnya, percakapannya dan lain-lain adalah bentuk cerminan dari ideology tertentu Eriyanto, 2004 : 13. Konsep
ideology dapat menolong wartawan saat berita yang dihasilkan tidak berpihak pada golongan atau pihak tertentu seperti berita jatuhnya pesawat
Yemenia Air jenis Airbus A310-300 di perairan Samudra Hindia yang dimuat dikedua surat kabar ini Jawa Pos dan Kompas yang hasil
rekonstruksi beritanya tidak berpihak pada pihak maskapai Yemenia Airways atau pihak lainnya. Dikarenakan porsi pemberitaan yang
ditampilkan besar dalam mencari penyebab dan pencarian pesawat Yemenia Air jenis Airbus A310-300 tersebut. Hal ini terlihat ketika Jawa
Pos dan Kompas menyertakankan beberapa sumber berita antara lain masyarakat, pihak keluarga korban, petugas penyelamat, aparat terkait,
yang dalam hal ini terlihat kedua media tersebut tidak berpihak pada siapapun.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis konsep framing dari Robert N.Entman dapat ditarik kesimpulan dengan melihat hasil frame surat kabar Jawa Pos dan
Kompas untuk menjawab permasalahan yang telah dikemukakan pada rumusan masalah pada Bab I mengenai jatuhnya pesawat Yemenia Air
jenis Airbus A310-300 di perairan Samudra Hindia pada surat kabar Jawa Pos dan Kompas edisi 1 sampai 3 Juli 2009 terbagi menjadi empat kajian :
1. Define Problem atau Problem Identification pendefinisian masalah. Jawa Pos dan Kompas memiliki cara pandang berbeda dalam
melakukan penilaiannya. Jawa Pos lebih banyak menyoroti jatuhnya pesawat Yemenia Air jenis Airbus A310-300 di Samudra Hindia,
sedangkan Kompas lebih banyak menyoroti pemberitaan isu-isu mengenai pencarian pesawat Yemenia Air dan korban-korbannya.
2. Diagnose Causes atau Causal Interpretation memperkirakan sumber penyebab masalah penyebab dalam menetukan permasalahan juga
berbeda. Jawa Pos menilai penyebab jatuhnya pesawat Yemenia akibat kegagalan pesawat dalam melakukan pendaratan dan melakukan
maneuver hingga terjatuh di laut, sedangkan Kompas lebih menilai pada sudut pandang pencarian pesawat dan korbannya.
3. Make Moral Judgement atau Moral Evaluation Membuat keputusan moral pada harian Jawa Pos dikatakan sebenarnya Yemenia sedang