9. Pekerja Ceroboh
Saat pemanasan dilakukan, pekerja tidak memperhatikan dalam merawat beton pave saat terkena air hujan yang mana beton pave belum kering atau
belum kuat karena baru keluar dari proses perendaman. Selain itu pekerja sangat tidak berhati-hati dalam membawa beton pave dari proses
perendaman ke proses pemanasan sehingga sering kali membuat beton pave pecah atau gumpil
4.4.2. Identifikasi Akar Penyebab Basic Event Genteng Beton Per Proses
Produksi
Setelah mengidentifikasi akar penyebab yang mengakibatkan terjadinya peristiwa – peristiwa yang tidak diinginkan maka dilakukan pengamatan berapa
banyak akar penyebab terjadi setiap proses ditunjukkan pada tabel 4.18
Tabel 4.18 Jenis dan Jumlah Akar Penyebab Kecacatan Genteng Beton
Akar Penyebab Frekuensi
Kejadian Cacat Produk
Per buah F
Jumlah Produk Sukses
S Total Produksi
F+S 1.
Pekerja kurang terampil 2.
Seting mesin kurang tepat 3.
Cetakan kurang bersih 4.
Pekerja kurang teliti 5.
Suhu tidak panas 6.
Waktu perendaman kurang 7.
Pekerja kurang pengalaman 8.
Pekerja terburu-buru 9.
Waktu pengeringan kurang 10.
Pekerja ceroboh 12
21.83 13.67
18.83
9.16 9
8.5 13
26 16.83
5523 5523
5523 5523
5523 5523
5523 5523
5523 5523
5535 5544.83
5536.67 5541.83
5532.16
5532 5531.5
5536 5549
5539.83 Sumber: Data Primer diolah PT Varia Usaha Beton
Adapun penjelasan dari akar penyebab yang mengakibatkan terjadinya peristiwa – peristiwa yang tidak diinginkan adalah sebagai berikut:
1. Pekerja Kurang Terampil
Operator belum bisa menjalankan prosedur kerja secara tepat dikarenakan akan operator masih belum cukup pengalaman dalam menjalankan proses
produksi. 2.
Setting Mesin Kurang Tepat Penyetingan mesinyang tidak sesuai disebabkan oleh faktor manusia yang
kurang konsentrasi dalam bekerja, sehingga mengakibatkan mesin bekerja kurang optimal.
3. Cetakan Kurang Bersih
Dalam proses pencetakan genteng yang digunakan harus dalam keadaan bersih agar produk yang dihasilkan tidak mengalami banyak cacat atau
sesuai yang diinginkan operator harus lebih teliti dalam membersihkan cetakan.
4. Pekerja Kurang Teliti
Operator kurang teliti didalam mengoperasikan mesin yang ada dalam proses produksi karena kurang konsentrasi dalam operasi tersebut.
Kadangkala pekerja tidak melakukan proses operasi sesuai dengan prosedur perusahaan.
5. Suhu Udara Panas
Ini dikarenakan ventilasi yang kurang sehingga sirkulasi udara kurang. 6.
Waktu Perendaman Kurang Pada prose perendaman genteng waktu yang dibutuhkan sekitar 1x24 jam
ini dilakukan agar genteng mempunyai kekuatanyang tinggi dan tidak
gampang pecah. Selain itu hal ini juga menghindari agar genteng apabila terkena air hujan tidak bocor atau tembus.
7. Pekerja Kurang Pengalaman
Dalam hal ini operator ini dilakukan kurang mendapatkan pelatihan dan pengajaran sehingga operator sering melakukan kesalahan.
8. Pekerja Terburu-buru
Adanya target perhari dan waktu baku yang minim membuat masing- masing operator sangat disibukkan oleh aktivitasnya sehingga terkesan
terburu-buru dalam melakukan operasi dan hal ini mengakibatkan produk yang dihasilkan kurang baik atau tidak sesuai standart yang ditetapkan dan
inspeksi yang terjadi sangat minim 9.
Waktu Pengeringan Kurang Pada proses pengeringan genteng waktu yang dibutuhkan 3x24 jam. Pada
proses ini genteng dijemur agar kuat dan tidak bocor serta kekuatan genteng yang kokoh dan sempurna
10. Pekerja Ceroboh
Saat pemanasan dilakukan, pekerja tidak memperhatikan dalam merawat genteng saat terkena air hujan yang mana genteng belum kering atau
belum kuat karena baru keluar dari proses perendaman. Selain itu pekerja sangat tidak berhati-hati dalam membawa genteng dari proses perendaman
ke proses pemanasan sehingga sering kali membuat genteng pecah atau gumpil
4.5. Pengolahan Data