Uji Validitas Uji Reliabilitas Uji Asumsi Klasik

Wawancara yang dilakukan dengan pihak yang berkompeten atau berwenang untuk memberikan informasi dan keterangan yang sesuai yang dibutuhkan peneliti. 2. Kuesioner Kuiesoner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada karyawan untuk dijawab.

K. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika butir pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas menggunakan teknik korelasi pearson product moment Anwar Sanusi, 2011:77 yang dirumuskan sebagai berikut: Dimana: r xy = koefisien korelasi X = skor butir Y = skor total butir N = jumlah sampel responden Alat analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas data adalah dengan koefisien korelasi menggunakan bantuan software SPSS. Korelasi setiap item pertanyaan dengan total nilai setiap variabeldilakukan dengan uji korelasi Pearson atau dengan rumus korelasiproduct moment. Nilai r xy yang diperoleh akan dikonsultasikan denganharga r product moment tabel pada taraf signifikansi 0,05. Bila r xy r tab maka item tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui butr-butir pernyataan yang gugur karena tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menentukan apakah kuesioner tetap konsisten apabila digunakan lebih dari satu kali terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama. Uji statistik Cronbach Alpha α digunakan untuk menguji tingkat reliabel suatu variabel. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha 0,60. Apabila alphamendekati satu, maka reliabilitas datanya semakin terpercaya Ghozali, 2009. Pengujian reliabilitas setiap variabel dilakukandengan Cronbach Alpha Coeficient menggunakan bantuan software SPSS. Rumus yang digunakan sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dimana: R 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan ∑ = jumlah varian butir ∑ = varian total

3. Uji Asumsi Klasik

a Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antarar variabel independen. Pengujian ada tidaknya multikolinieritas dalammodel regresi dapat dilihat dengan melihat nilai tolerance dan nilai VIF Variance Inflation Factor. Nilai yang umum digunakan untukmenunjukkan Multikolinieritas yaitu nilai tolerance ≤ 0,10 atau nilaiVIF ≥ 10 Ghozali, 2009. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0.1, maka dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. b Uji heteroskedastisitas Persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI homokedastisitas. Persamaan yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik –titiknya mempunyai pola yang teratur, baik menyempit, melebar maupun bergelombang –gelombang Sunyoto, 2009:147. c Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terdapat distribusi normal antara variabel terikat dan variabelbebas. Apabila distribusi data normal atau mendekati normal, berartimodel regresi adalah baik. Pengujian untuk menentukan dataterdistribusi normal atau tidak, dapat menggunakan uji statistik nonparametrik. Uji statistik non-parametrik yang digunakan adalah uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov 1-Sample K-S. Apabila hasilnya menunjukkan nilai probabilitas signifikan di atas 0,05, atau 5 maka variabel terdistribusi normal. d Teknik Analisis Data 1 Analisis Regresi berganda Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda yang modelnya dirumuskan sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keterangan : Y = kinerja Karyawan X 1 = pelatihan X 2 = motivasi b 1 dan b 2 = koefisien regresi a = konstanta 2 Pengujian Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. 3 Uji F secara bersama-sama Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh signifikan variable – variabel bebas yaitu pelatihan dan Motivasi secara bersama –sama terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan. Langkah – langkah yang dilakukan dalam uji F yaitu: a. Menentukan F hitung menggunakan SPSS atau dengan rumus F hitung : Dimana : R 2 = koefisien determinasi n = Jumlah sampel k = jumlah variabel bebas b. Menentukan level of significance α Dalam penelitian ini tingkat signifikansinya sebesar 0,05 5 . F tabel dicari dengan mentukan besar degree of freedom df pembilang menggukan k, dan untuk df penyebut menggunkan n-k-1 c. Menetukan nilai F hitung dengan rumus Sunyoto, 2009:155: Keterangan : F = Harga F garis regresi yang dicari K = banyaknya variabel bebas n = Jumlah sampel R 2 = Koefisien determinasi d. Kriteria Pengujian H diterima H a ditolak, jika F hitung ≤ F tabel artinya pelatihan dan motivasi secara bersama –sama tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. H ditolak H a diterima, jika F hitung F tabel , artinya pelatihan dan motivasi secara bersama –sama berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. 4 Uji t Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh yang signifikan variabel –variabel bebas yaitu pelatihan dan motivasi secara sendiri –sendiri terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan a. Menentukan H H a H : b 1 = 0, artinya secara parsial ada pengaruh Pelatihan dan Motivasi terhadap Kinerja Karayawn. Ha : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. b. Menentukan level of significance α Dalam penelitian ini tingkat signifikansinya sebesar 0,05 5 dengan derajad bebas df = n-2 dan n merupakan jumlah sampel pada penelitian. c. Menentukan t hitung menggunakan SPSS atau dengan rumus t hitung sunyoto, 2009:152 Dimana : b 1= koefisien regresi variabel dan sb 1 = Standar eror dari variabel 1 d. Melalui analisis ini maka pengambilan keputusan akan berdasar pada: Jika t hitung ≤ t tabel maka H diterima H a ditolak, sedangkan Jika t hitung t tabel maka H ditolak H a diterima 5 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh dari variable independen Pelatihan dan Motivasi terhadap variabel dependen Kinerja Karyawan. Berikut ini adalah rumus dari koefisien determinasi : R 2 = = 1 - Keterangan : ESS = Jumlah kuadrat TSS = Total jumlah kuadrat RSS = Jumlah kuadrat kesalahan pengganggu 47

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Kampoeng Djowo Sekatul adalah tempat wisata Agro yang bernuansa pedesaan Jawa. Kampoeng Djowo Sekatul terletak dikaki gunung Ungaran, tepatnya di dukuh Sekatul, Desa Margosari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kampoeng Djowo Sekatul menempati area ± 12 hektar di perbukitan Medini yang terdiri atas hamparan perbukitan yang berhawa sejuk dengan pesona persawahan, perkebunan vanili, strawbery, tanaman obat-obatan, buah-buahan, hewan-hewan peliharaan, kolam pemancingan, dan kolam renang. Dilengkapi pula tempat singgah berupa joglo singgah dan joglo pandang yang besar arsitektur Jawa kuno. Setelah seminggu penuh dengan segala kesibukan, merasakan segarnya udara pedesaan dan pemandangan alam yang asli dan indah akan memberi inspirasi dan menyegarkan pikiran sehingga dapat beraktifitas kembali dengan penuh semangat. Kehidupan modern seringkali membuat kita semakin jauh dari alam. Padahal alam yang indah adalah karunia Tuhan yang setiap saat dapat kita nikmati.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI, PELATIHAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. NADIRA PRIMA SEMARANG.

0 7 17

PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja KaryawanPada Koperasi Simpan Pinjam Dana Amanah Karanganyar.

0 3 14

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM MANUNGGAL Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Koperasi Simpan Pinjam Manunggal Makmur Surakarta.

0 3 15

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM MANUNGGAL Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Koperasi Simpan Pinjam Manunggal Makmur Surakarta.

0 2 14

ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.

0 5 16

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta).

0 2 16

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta).

1 3 16

Pengaruh Motivasi dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pade Karyawan PT. Telkom padang).

0 0 6

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAW

2 5 9

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN, DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. INTERBIS PALEMBANG -

0 1 25