meliputi kemampuan bekerja sama dengan orang lain dan sikap yang konstruktif dalam tim. Pemahaman terhadap tugas meliputi pengetahuan
atas pekerjaan kejelasan pengetahuan atas tanggung jawab pekerjaan yang menjadi tugas karyawan. Kriteria keberhasilan ini adalah tujuan atau
target-target tertentu yang hendak dicapai. Elemen pokok pengukuran kinerja yaitu menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi,
merumuskan indikator dan ukuran kinerja, mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi, evaluasi kinerja feed back,
penilaian kemajuan organisasi dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas.
7. Karakteristik Kinerja Karyawan
Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut Mangkunegara, 2002:68 memiliki tanggung jawab pribadi yang
tinggi, berani mengambil dan menanggung risiko yang dihadapi, memiliki tujuan yang realistis, memiliki rencana kerja yang menyeluruh
dan berjuang untuk merealisasi tujuannya, memanfaatkan umpan balik feed back yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya,
mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah
diprogramkan. 8.
Indikator Kinerja Karyawan
Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada lima indikator Robbins, 2006:260, yaitu pertama, kualitas kerja diukur
dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
Kedua, kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
Ketiga, ketepatan waktu merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil
output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
Keempat, efektivitas merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi tenaga, uang, teknologi, bahan baku dimaksimalkan dengan
maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya. Kelima, kemandirian merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya
akan dapat menjalankan fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan
instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.
9. Faktor - Faktor Kinerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja secara garis besar disebabkan oleh tiga variabel yang mempengaruhi perilaku dan prestasi
mereka Gibson dkk, 2002:52, yaitu sebagai berikut variabel individu, meliputi kemampuan, ketrampilan, mental dan fisik, latar belakang,
terdiri dari; keluarga, faktor sosial dan pengalaman, demografi, meliputi umur, asal-usul, jenis kelamin. Variabel organisasi meliputi: sumber
daya, kepemimpinan, imbalan, struktur organisasi dan design pekerjaan. Variabel psikologis, meliputi persepsi, sikap, kepribadian, perilaku,
motivasi dan lainnya. Kinerja merupakan hasil hubungan usaha effort, kemampuan abilities danrole perception. Usaha effort merupakan
hasil dari motivasi yang berarti pada jumlah energi fisik maupun mental dari individu yang digunakan dalam melaksanakan tugasnya.
Kemampuan abilities adalah karakteristik pribadi yang digunakan dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Roleperception berarti arah atau acuan dimana karyawan percaya
bahwa mereka seharusnya menyalurkan seluruh usahanya untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Dari berbagai faktor yang
mempengaruhi kinerja, dapat disimpulkan bahwa kinerja seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor individual, psikologis atau situasional dan
juga faktor organisasional seperti kondisi lingkungan kerja.
B. Penelitian Terdahulu