f Tanggapan Responden terhadap Pertanyaan Variabel Kinerja
Karyawan
Berdasarkan tabel V.10 tanggapan responden terhadap pertanyaan variabel kinerja karyawan diketahui bahwa pertanyaan
1 sebanyak 62 setuju, pertanyaan 2 sebanyak 50 setuju, pertanyaan 3 sebanyak 44 setuju, pertanyaan 4 sebanyak 50
setuju, pertanyaan 5 sebanyak 46 setuju dan pertanyaan 6 sebanyak 52 sangat setuju. Dari hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa kebanyakkan responden memilih setuju dengan pertanyaan variabel kinerja karyawan.
2. Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel koefisien determinasi diketahui nilai R Square atau R
2
sebesar 0,117 11,7. Hal tersebut mempunyai arti bahwa sebesar 11,7 dari variasi variabel pelatihan dan motivasi dapat
dijelaskan oleh variabel kinerja karyawan, sedangkan sisanya 88,3 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Pengaruh Parsial Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil uji t dan nilai signifikansi diketahui bahwa variabel pelatihan mempunyai t
hitung
sebesar 2,913 dengan tingkat signifikansi 0,005 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara parsial variabel pelatihan berpengaruh positif terhadap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kinerja karyawan Kampoeng Djowo Sekatul. Hal ini berarti apabila pelatihan meningkat maka kinerja karyawan meningkat, sebaliknya
apabila pelatihan menurun maka kinerja karyawan menurun. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Simamora
dan Henry 2004:274pelatihan merupakan suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja karyawan dalam kaitannya dengan
aktivitas ekonomi yang dapat membantu karyawan dalam memahami suatu pengetahuan praktis dan penerapannya guna meningkatkan
ketrampilan, kecakapan dan sikap yang diperlukan organisasi dalam mencapai tujuan yang juga disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan yang
akan diembanoleh seorang karyawan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Leonando Agusta
2013 yang berjudul “Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja K
aryawan pada CV Haragon Surabaya”, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
pelatihan X
1
terhadap kinerja karyawan Y.
4. Pengaruh Parsial Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil uji t dan nilai signifikansi diketahui bahwa variabel motivasi mempunyai t
hitung
sebesar 2,244 dengan tingkat signifikansi 0,030 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara parsial variabel motivasi berpengaruh positif terhadap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kinerja karyawan Kampoeng Djowo Sekatul. Hal ini berarti apabila motivasi meningkat maka kinerja karyawan meningkat, sebaliknya
apabila motivasi menurun maka kinerja karyawan menurun. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Stokes
1966:92 motivasi kerja adalah sebagai pendorong bagi seseorang untuk melakukan pekerjaannya dengan lebih baik, motivasi kerja juga
merupakan faktor yang membuat perbedaan antara sukses dan gagalnya dalam banyak hal dan merupakan tenaga emosional yang
sangat penting untuk sesuatu pekerjaan baru. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Leonando
Agusta 2013 yang berjudul “Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja terhadap KinerjaKaryawan pada CV Haragon Surabaya”, hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi X
2
terhadap kinerja karyawan Y.
5. Pengaruh Pelatihan dan Motivasi secara bersama-sama terhadap