terdiri dari; keluarga, faktor sosial dan pengalaman, demografi, meliputi umur, asal-usul, jenis kelamin. Variabel organisasi meliputi: sumber
daya, kepemimpinan, imbalan, struktur organisasi dan design pekerjaan. Variabel psikologis, meliputi persepsi, sikap, kepribadian, perilaku,
motivasi dan lainnya. Kinerja merupakan hasil hubungan usaha effort, kemampuan abilities danrole perception. Usaha effort merupakan
hasil dari motivasi yang berarti pada jumlah energi fisik maupun mental dari individu yang digunakan dalam melaksanakan tugasnya.
Kemampuan abilities adalah karakteristik pribadi yang digunakan dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Roleperception berarti arah atau acuan dimana karyawan percaya
bahwa mereka seharusnya menyalurkan seluruh usahanya untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Dari berbagai faktor yang
mempengaruhi kinerja, dapat disimpulkan bahwa kinerja seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor individual, psikologis atau situasional dan
juga faktor organisasional seperti kondisi lingkungan kerja.
B. Penelitian Terdahulu
1. Lia Fauziah- 2013. “Pengaruh Motivasi dan Kompensasi terhadap
Kinerja Karyawan PTNA diraPrima Semarang ”. Adapaun analisis data
menggunakan regresi linier berganda, uji asumsi klasik serta pengujian hipotesis t dan F. Hasil penelitian menunjukkan nilai t hitung motivasi
kerja sebesar 26,010 t Tabel 1,9855 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 0,05 maka H
1
diterima, artinya terdapat pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, nilai t hitung pelatihan sebesar
23,154 t Tabel 1,9855 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 0,05 maka H
2
diterima, artinya terdapat pengaruh antara pelatihan terhadap kinerja karyawan, nilai t hitung kompensasi sebesar 9,137 t Tabel
1,9855 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 0,05 maka H
2
diterima, artinya terdapat pengaruh antara kompensasi terhadap kinerja karyawan.
Selain itu, hasil ujiF menunjukkan bahwa bahwa motivasi kerja X
1
, pelatihan X
2
dan kompensasi X
3
berpengaruh secara bersama-sama terhadapkinerja karyawan. Hal ini ditunjukkandengan signifikansi F
hitung sebesar 1068,510 F Tabel 2,71 dan signifikansi F sebesar 0,000 0,05. Adapun saran yang dapat dikemukakan yaitu mengingat
kinerja karyawan PT. Nadira Prima Semarangsudah baik terhadap
pelatihan, disiplin kerja, dan motivasi.
2. Ade Imas F itriansyah-2012 Pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja karyawan di Bank BRI. Adapun uji statistik yang penulis
gunakan untuk mengolah data penelitian menggunakan uji regresi ganda, uji t, dan uji F yang dihitung dengan menggunakan SPSS Versi 17.0.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa berdasarkan rumuskoefisien penentu KP = r2x 100 nilai r motivasi dan kinerja karyawan yang
diperoleh adalah 0,701, sehingga r2 sebesar 0,4914. Jadi nilai kontribusi motivasi dan pelatihan kerja adalah 49,14 yang artinya kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh motivasi dan pelatihan kerja sebesar 49,14 dan sisanya 50,86 dijelaskan oleh faktor lain selain motivasi
dan pelatihan kerja. Adapun nilai Fhitungsimultan variabel X
1
motivasi dan X
2
pelatihan kerja terhadap Y kinerja karyawan. Setelah diketahui nilai Fhitung 13,063 dan FTabel 1,46, maka Fhitung
FTabel, sehingga H
1
diterima dan H ditolak hal ini berarti variabel X
1
motivasi dan X
2
pelatihan kerja secara bersama-sama mempengaruhi variabel Y kinerja karyawan.
3. Leonando Agusta 2013, Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada CV Haragon Surabaya. Sampel penelitian ini
menggunakan metode sampel jenuh, maka ditetapkan sampel penelitian sebanyak 45 orang karyawan yang meliputi seluruh karyawan yang
bekerja sebagai operator alat berat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, data untuk penelitian ini diperoleh melalui angket
penelitian yang telah diisi oleh responden yang sudah ditentukan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi
linier berganda.1. Pelatihan X
1
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Y pada CV Haragon Surabaya. Dengan
demikian maka H ditolak dan Ha diterima. 2. Motivasi kerja X
2
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Y pada CV Haragon Surabaya. Dengan demikian maka H
ditolak dan Ha diterima. 3. Pelatihan X
1
dan motivasi kerja X
2
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Y pada CV Haragon
Surabaya. Dengan demikian maka H ditolak dan Ha diterima. Nilai rata-
rata keseluruhan variabel pelatihan X
1
sebesar 3,22 menunjukkan bahwa kualitas dan kuantitas pelatihan pada CV Haragon Surabaya
masih tergolong sedang. Indikator pelatihan yang dinilai paling rendah adalah kuantitas pelatihan X1.6 dengan meanjawaban sebesar 3,02,
sedangkan yang dinilai paling tinggi adalah ketepatan metode pelatihan X1.3 dengan mean jawaban sebesar 3,36. motivasi kerja termasuk
dalam kategori netral, kecuali item pertanyaan X2.5, X2.6, X2.7, X2.8 dan X2.9 yang termasuk dalam kategori setuju. Nilai rata-rata
keseluruhan variabel motivasi kerja X2 sebesar 3,38 menunjukkan bahwa semangat kerja karyawan pada CV Haragon Surabaya untuk
bekerja secara maksimal masih tergolong sedang. Indikator motivasi kerja yang dinilai paling rendah adalah keseriusan dalam bekerja X2.4
dengan mean jawaban sebesar 3,13, sedangkan yang dinilai paling tinggi adalah pantang menyerah dan tidak mudah putus asa X2.9 dengan
mean jawaban sebesar 3,62. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Kerangka Pemikiran