perintah dari atasan, 1 responden 2 menyatakan tidak dapat melakukan tugas tanpa menunggu perintah dari atasan,
4 responden 8 menyatakan netral, 18 responden 36 menyatakan dapat melakukan tugas tanpa menunggu
perintah dari atasan dan 26 responden 52 menyatakan sangat dapat melakukan tugas tanpa menunggu perintah dari
atasan.Maka dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat dapat melakukan tugas tanpa
menunggu perintah dari atasan.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah dalam
model regresi
ditemukan adanya
korelasi antara
variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
antarar variabel independen. Pengujian ada tidaknya multikolinieritas dalammodel regresi dapat dilihat dengan melihat nilai tolerance dan
nilaiVIF Variance Inflation Factor. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0.1, maka dapat dikatakan
terbebas dari multikolinieritas. Berikut adalah tabel hasil uji multikolinearitas pada tabel V. 11 sebagai berikut :
Tabel V.11 Hasil Uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Constant Pelatihan
.875 1.143
Motivasi .875
1.143
Sumber Data : Data Primer Diolah, 2016 Dependent : Variabel Kinerja Karyawan
Berdasarkan tabel V.11 dapat diketahui bahwa besarnya nilaiVIF Variance Inflation Factor dari masing-masing variabel
independen memiliki nilai VIF tidak lebih dari dari 10 dan tolerance tidak kurang dari 0,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh
variabel independen tidak terdapat multikolinieritas. 2. Uji Heteroskedastisitas
Persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi
lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi homokedastisitas. Persamaan yang baik adalah jika tidak terjadi
heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur, baik menyempit, melebar
maupun bergelombang –gelombang.
Tabel V.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar V.12 hasilnya tidak terdapat pola yang teratur, baik menyempit maupun melebar, dan bergelombang. Adapun
titik di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Normalitas Uji statistik yang digunakan untuk menguji Normalitas Residual
adalah Statistic non-parametric Kolmogorov-Smirnov. Metode pengujian normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat
nilai signifikansi variabel.Jika nilai signifikansi lebih besar dari 5 maka menunjukkan distribusi normal.
Tabel V.13 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandar dized
Residual N
50 Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation .51608585 Most Extreme
Differences Absolute
.153 Positive
.089 Negative
-.153 Kolmogorov-Smirnov Z
1.082 Asymp. Sig. 2-tailed
.192 a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel V.13, hasil pengujian One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
menghasilkan Asymptotic Significance
≥ 0,05 yaitu 0,192 Berdasarkan uji diatas maka dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi kenormalan.
D. Analisis Data