Keunggulan Analisis Rasio Keterbatasan Analisis Rasio
tinggi dapat disebabkan adanya piutang yang tidak tertagih atau persediaan yang tidak terjual, yang tentu saja tidak dapat dipakai
untuk membayar utang Prastowo,2005: 84.
Current Ratio =
Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban
jangka pendeknya. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk berapa kali atau dalam bentuk persentasi. Apabila rasio lancar ini 1:1 atau
100 ini berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua utang lancar. Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada di atas
100. Artinya aktiva lancar harus jauh di atas jumlah utang lancar Harahap,2007: 301.
2 Rasio Sangat Lancar atau Rasio Cepat Quick Ratio atau Acid Test Ratio
, merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang
segera jatuh tempo dengan menggunakan aset sangat lancar, tanpa memperhitungkan persediaan barang dagang dan aset lancar
lainnya Hery,2015: 167. Menurut Bambang Riyanto, “Apabila kita menggunakan “acid test ratio” untuk menentukan tingkat
likuiditas, maka secara umum dapatlah dikatakan bahwa suatu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perusahaan yang mempunyai “quick ratio” kurang dari 1:1 atau
100 dianggap kurang baik likuiditasnya” Fahmi,2011: 126.Acid-test atau quick ratio dirancang untuk mengukur seberapa
baik perusahaan dapat memenuhi kewajibannya, tanpa harus melikuidasi
atau terlalu
bergantung pada
persediaannya Prastowo,2005: 85.
Quick Ratio =
Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi utang lancar. Semakin besar rasio ini
semakin baik. Rasio ini disebut juga Acid Test Ratio. Angka rasio ini tidak harus 100 atau 1:1 Harahap,2007: 302.
3 Rasio Kas Cash Ratio, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas atau setara kas yang tersedia
untuk membayar utang jangka pendek Hery,2015: 166. Cash ratio
=
Rasio ini sama seperti Quick Ratio, tidak harus mencapai 100 atau 1:1 Harahap,2007: 302.
b.Rasio Solvabilitas atau Rasio Struktur Modal atau Rasio Leverage Rasio Solvabilitas atau Rasio Struktur Modal atau Rasio Leverage,
merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memenuhi seluruh kewajibannya Hery,2015: 167. Penggunaan utang yang terlalu tinggi membayakan perusahaan karena perusahaan akan
masuk dalam kategori extreme leverage utang ekstrem yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk
melepaskan beban utang tersebut Fahmi,2011: 127.Rasio solvabilitas terdiri atas:
1 Rasio Utang terhadap Modal Debt to Equity Ratio, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total
utang dengan total ekuitas Hery,2015: 167. Mengenai debt equity ratio
ini Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mendefinisikannya sebagai “Ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan
keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor.” Fahmi,2011: 128.
Debt to equity Ratio =
Rasio ini menggambarkan sampai sejauhmana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin kecil
rasio ini semakin baik Harahap,2007: 303. 2 Rasio Utang terhadap Aset Debt to Assets Ratio
Rasio utang terhadap aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset. Rasio
ini digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI