Jenis-Jenis Rasio Keuangan Analisis Rasio

memenuhi seluruh kewajibannya Hery,2015: 167. Penggunaan utang yang terlalu tinggi membayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori extreme leverage utang ekstrem yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban utang tersebut Fahmi,2011: 127.Rasio solvabilitas terdiri atas: 1 Rasio Utang terhadap Modal Debt to Equity Ratio, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total ekuitas Hery,2015: 167. Mengenai debt equity ratio ini Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mendefinisikannya sebagai “Ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor.” Fahmi,2011: 128. Debt to equity Ratio = Rasio ini menggambarkan sampai sejauhmana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik Harahap,2007: 303. 2 Rasio Utang terhadap Aset Debt to Assets Ratio Rasio utang terhadap aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dibiayai oleh utang, atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pembiayan aset. Apabila besaran rasio utang terhadap aset adalah tinggi maka hal itu tentu saja akan mengurangi kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman dari kreditor karena dikhawatirkan bahwa perusahaan tidak mampu melunasi utang-utangnya dengan total aset yang dimilikinya Hery,2015: 195. Debt to Assets Ratio = Rasio ini menunjukkan sejauhmana utang dapat ditutupi oleh aktiva lebih besar rasionya lebih aman solvable. Bisa juga dibaca berapa porsi utang dibanding dengan aktiva. Supaya aman porsi utang terhadap aktiva harus lebih kecil Harahap,2007:304. c. Rasio Aktivitas Rasio Aktivitas, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi atas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan, atau untuk menilai kemampuan perusahaaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari Hery,2015: 167. Rasio aktivitas terdiri atas: 1 Perputaran Piutang Usaha Accounts Receivable Turn Over, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang usaha atau berapa kali dana yang tertanam dalam piutang usaha akan berputar dalam satu periode Hery,2015: 168. Perputaran Piutang = Rasio ini menunjukkan berapa cepat penagihan piutang. Semakin besar semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat Harahap,2007: 308. 2 Perputaran Persediaan Inventory Turn Over, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan akan berputar dalam satu periodeHery,2015: 168. Kebijakan untuk selalu menyediakan jumlah barang yang tersedia secara rata-rata, dengan tujuan agar ketersediaan barang di gudang selalu tersedia. Secara umum, persediaan ada tiga jenis, yaitu: a Persediaan dalam bentuk bahanbarang bakul, yaitu jumlah seluruh bahan baku yang digunakan dalam suatu periode dibagi rata-rata persediaan bahan baku selama periode tersebut. b Persediaan dalam bentuk bahanbarang setengah jadi atau dalam proses, yaitu jumlah pekerjaan dalam proses yang ditransfer menjadi produk jadi dibagi rata-rata pekerjaan dalam proses persediaan selama periode tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c Persediaan dalam bentuk bahanbarang jadi, yaitu dinyatakan seluruh biaya produk yang dijual dibagi rata-rata biaya persediaan barang jadi. Kondisi perusahaan yang baik adalah dimana kepemilikan persediaan dan perputaran adalah selalu berada dalam kondisi yang seimbang, artinya jika perputaran persediaan adalah kecil maka akan terjadi penumpukan barang dalam jumlah yang banyak di gudang, namun jika perputaran terlalu tinggi maka jumlah barang yang tersimpan di gudang akan kecil, sehingga jika sewaktu-waktu terjadi kehilangan bahanbarang di pasaran dalam kejadian yang bersifat di luar perhitungan. Maka ini bisa menyebabkan perusahaan terganggu aktivitas produksinya dan lebih jauh berpengaruh pada sisi penjualan serta perolehan keuntungan Fahmi,2011: 133. Perputaran Persediaan = Rasio ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat Harahap,2007: 308. 3 Perputaran Aset Tetap Fixed Assets Turnover, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur keefektifan aset tetap yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan. Perputaran Aset Tetap = Rasio ini menunjukkan berapa kali nilai aktiva berputar bila diukur dari volume penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan tinggi Harahap,2007: 309. 4 Perputaran Total Aset Total Assets Turnover Perputaran Total Aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa jumlah penjualan yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset Hery, 2015: 167. Perputaran Total Aset = Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik Harahap,2007: 309. d.Rasio Rentabilitas atau Profitabilitas Rasio Profitabilitas, merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba Hery,2015: 168. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan Fahmi,2011: 135. Rasio ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Rasio Tingkat Pengembalian atas Investasi, dan Rasio Kinerja Operasi. Rasio Tingkat Pengembalian atas Investasi adalah rasio yang digunakan untuk menilai kompensasi financial atas penggunaan aset atau ekuitas terhadap laba bersih Hery,2015: 168, terdiri atas: 1 Hasil Pengembalian atas Aset Return on Asesets, merupakan rasio yang menunjukkan hasil return atas penggunaan aset perusahaan dalam menciptakan laba bersih. 2 Hasil Pengembalian atas Ekuitas Return on Equity, merupakan rasio yang menunjukkan hasil return atas penggunaan ekuitas perusahaan dalam menciptakan laba bersih. Rasio Kinerja Operasi Hery,2015: 168 adalah rasio yang digunakan untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi penjualan, terdiri atas: 1 Profit Margin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Profit Margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa diinterpretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya ukuran efisiensi di perusahaan pada periode tertentu Hanafi,2012: 81. Profit Margin = Angka ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi Harahap, 2007: 304. 2 Margin Laba Kotor Gross Profit Margin, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase laba kotor atas penjualan bersih. Gross Profit Margin = Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melahirkan laba yang akan menutupi biaya-biaya tetap atau biaya-biaya operasi lainnya. Dengan pengetahuan atas rasio ini kita dapat mengontrol pengeluaran untuk biaya tetap atau biaya operasi sehingga perusahaan dapat menikmati laba Harahap,2007: 306. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Margin Laba Bersih Net Profit Margin, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase laba bersih atas penjualan bersih Hery, 2015: 168. Net Profit Margin = Semakin tinggi margin laba bersih semakin tinggi pula laba bersih yang dihasilkan dari penjualan bersih. 4 Return on Investment ROI Return on Investment ROI atau pengembalian investasi, bahwa di beberapa referensi lainnya rasio ini juga ditulis dengan return on total asset ROA. Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan Fahmi,2011: 137. Return on Investment = 5 Return on Equity ROE Return on Equity ROE disebut juga dengan laba atas equity. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas Fahmi,2007: 137. Return on Equity ROE = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Analisis Tren

Analisis tren merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan dan kinerja perusahaan. Analisis tren dilakukan dengan menggunakan analisis horisontal dinamis. Data yang digunakan adalah data tahunan yang biasanya hanya terdiri atas dua atau tiga periode saja Hery,2015: 155. Analisis tren ini bertujuan untuk mengetahui tendensi atau kecenderungan keadaan keuangan suatu perusahaan di masa yang akan datang baik kecenderungan naik, turun, maupun tetap. Analisis tren ini bermanfaat untuk menilai situasi “tren” perusahaan yang telah lalu serta dapat memprediksi tren perusahaan di masa yang akan datang berdasarkan garis tren yang sudah terjadi itu Harahap,2007: 244. Neraca dan laporan laba-rugi yang disusun dalam persentase trend dapat memberikan informasi mengenai tingkat pertumbuhan masing-masing pos laporan keuangan dari tahun ke tahun Prastowo,2005: 67. Analisis trend ini menjadi berguna karena dua alasan, yaitu: mengungkapkan perubahan yang terjadi selama kurun waktu tertentu, dan memberikan informasi tentang arah ke mana perusahaan akan bergerak. Analisis trend tidak hanya dibatasi untuk pos-pos laporan arus kas saja, melainkan dapat juga dipakai untuk setiap pos dalam laporan keuangan. Meskipun suatu persentase perubahan sebuah pos laporan keuangan pada suatu periode tampak signifikan, perubahan tersebut harus dipandang, baik dalam perubahan absolutnya maupun dalam hubungannya dengan pos-pos lainnya dari laporan keuangan Prastowo,2005: 170. Bentuk umum persamaan trend linier adalah Yt = Keterangan : Yt = nilai trend untuk periode tertentu Y = nilai rasio = nilai Yt jika x = 0 atau nilai Yt pada periode t b = kemiringan garis trend, artinya besarnya perubahan Yt jika terjadi perubahan satu besaran periode waktu X = kode periode waktu = t-t n = banyaknya tahun periode yang digunakan Dengan metode Least Squares akan diperoleh suatu garis yang paling cocok untuk time series. Prinsip metode Least Squares adalah meminimumkan jumlah pangkat dua selisih antara nilai variabel yang sesungguhnya Y dengan nilai trend Yt. Sehingga metode Least Squares akan menghasilkan yang nilainya sekecil mungkin. Dengan menggunakan kalkulus dapat dibuktikkan bahwa : dan b , dimana n adalah banyaknya pasangan data Mulyono, 1991:63. Sedangkan untuk menentukan nilai waktu x dengan rumus Corsina, 1999: 43: untuk n ganjil = letak titik 0 pada = 1 untuk n genap = letak titik 0 pada = k=1

E. Standar Industri

Industri didefinisikan sebagai kelompok perusahaan yang menawarkan produk atau jenis-jenis produk yang masing-masing merupakan substitusi dekat. Industri adalah sekelompok perusahaan yang menghasilkan barang- barang sejenis yang sama atau yang paling dekat dengan barang pengganti Kotler, 1997:193. Mendefinisikan industri sejenis bukan merupakan pekerjaan mudah. Industri yang bisa diperbandingkan pada dasarnya mempunyai satu atau beberapa elemen yang sama dengan perusahaan. Kesamaan tersebut antara lain: K = K = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Kesamaan dalam jenis bahan baku atau supplier. Perusahaan bisa dikelompokkan berdasarkan bahan baku yang dipakai, bisa juga berdasar produksi yang dipunyai. 2. Kesamaan dari sisi permintaan. Pendekatan ini menggunakan produk-produk yang dihasilkan sebagai kriteria pengelompokkan industri. Apabila produk-produk memenuhi kebutuhan yang sama, dan produk-produk tersebut merupakan substitusi satu sama lainnya, maka produk-produk tersebut masuk dalam kelompok industri yang sama. 3. Kesamaan dari atribut keuangan. Dari sudut pandang investasi, saham-saham yang mempunyai beberapa kesamaan atribut bisa dimasukkan ke dalam satu kelompok Hanafi, 2012:111 Standar Industri perusahaan sejenis akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut Munawir, 2007: 66: 1. Pengumpulan laporan keuangan dari perusahaan yang dapat diperbandingkan dalam industri. 2. Menghitung angka rasio yang dipilih untuk tiap-tiap perusahaan dalam industri. 3. Menghitung rata-rata hitungnya atau menentukan mediannya. Menentukan rata-rata hitung dengan rumus Algifari, 1994: 29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI