Tujuan Laporan Keuangan Laporan Keuangan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Adapun tujuan keuangan menurut PAPI Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja perubahan ekuitas, arus kas dan informasi lainnya yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Tujuan laporan keuangan menurut APBD Statement No. 4 yaitu : Fahmi,2011:5 1. Tujuan Khusus Menyajikan laporan : a Posisi keuangan b Hasil usaha c Perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai dengan GAAP 2. Tujuan Umum Memberikan informasi : a Sumber ekonomi b Kewajiban c Kekayaan bersih d Proyeksi laba e Perubahan harta dan kewajiban f Informasi relevan 3. Tujuan Kualitatif a Relevan b Dapat dimengerti c Dapat diperiksa d Netral e Tepat waktu f Dapat dibandingkan g Lengkap

4. Keterbatasan Laporan Keuangan

Seluruh informasi yang diperoleh dan bersumber dari laporan keuangan pada kenyataannya selalu saja terdapat kelemahan, dan kelemahan tersebut dianggap sebagai bentuk keterbatasan informasi yang tersaji dari laporan keuangan tersebut. Menurut PAI Prinsip Akuntansi Indonesia sifat dan keterbatasan laporan keuangan Fahmi, 2011: 9 adalah sebagai berikut: a. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang sudah lewat. b. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu. c. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan. d. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. e. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. f. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa transaksi daripada bentuk hukumnya. g. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan. h. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan. i. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan.

5. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

1. Neraca Neraca adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan dari laporan ini adalah untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan Hery,2015:4. Dalam melakukan analisis neraca balance sheet PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebagai bentuk atau cara mendapatkan informasi keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan 2 dua cara Fahmi,2011: 29, yaitu: 1 Menganalisis dengan melihat hubungan-hubungan yang terdapat pada data-data yang ada di jumlah neraca tersebut. 2 Menganalisis dengan melihat hubungan antara jumlah angka- angka yang terdapat di neraca balance sheet dan laporan laba rugi income statement. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari informasi yang terdapat di neraca Fahmi,2011: 30, yaitu: 1 Dapat dilihat kondisi dan situasi yang menggambarkan kepemilikan aktiva dan pasiva perusahaan. 2 Bagi investor dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan dalam menetapkan keputusan pada perusahaan tersebut. 3 Informasi neraca memperlihatkan kondisi likuiditas perusahaan, terutama pada posisi current ratio rasio lancar. 4 Informasi yang diberikan di neraca akan menjadi lebih bermanfaat pada saat dipergunakan sebagai salah satu pendukung pengambilan keputusan terutama dengan menempatkan dan memasukkan angka-angka yang terdapat di neraca pada formula yang dipakai. 2. Laporan Laba – Rugi Income Statement Laporan laba-rugi Income Statement merupakan laporan yang sistematis tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu. Laporan laba-rugi memuat informasi mengenai hasil kinerja manajemen atau hasil kegiatan operasional perusahaan, yaitu laba atau rugi bersih yang merupakan hasil dari pendapatan dan keuntungan dikurangi dengan beban dan kerugian Hery,2015:4. Laporan laba rugi bersumber dari dua hal, yaitu laba dan biaya, karena itu dalam penyusunan laporan ini seorang akuntan harus menyadari dengan baik yang mana termasuk dalam kategori laba dan begitu sebaliknya yang mana masuk dalam kategori biaya. Jika terlalu besar biaya maka memperlihatkan bahwa laporan tersebut lebih besar kerugiannya dibandingkan laba, dan begitu pula sebaliknya Fahmi,2011: 98. Dalam konteks catatan kaki footnote dalam laporan laba rugi income statement dianggap memiliki arti penting yang mampu memberikan kemudahan kepada pihak-pihak yang menginginkan informasi maksimal tentang kondisi keuangan perusahaan tersebut. Secara umum unsur-unsur yang terkandung dalam laporan laba rugi income statement adalah : a. Penjualan Sales