Perputaran Persediaan = c Perputaran Aset Tetap Fixed Assets Turnover
Perputaran Aset Tetap = d Perputaran Total Aset Total Assets Turnover
Perputaran Total Aset = 5.
Melakukan analisis trend dengan metode kuadrat kecil untuk melihat kecenderungan angka-angka rasio tertentu, sehingga diperoleh gambaran
apakah rasio-rasio tersebut cenderung naik atau turun. Persamaan garos trend dirumuskan sebagai berikut Mulyono, 1991: 63:
, dimana a = dan b =
Keterangan : Yt = nilai trend untuk periode tertentu
Y = nilai rasio = nilai Yt jika x = 0 atau nilai Yt pada periode t
b = kemiringan garis trend, artinya besarnya perubahan Yt jika terjadi perubahan satu besaran periode waktu
X = kode periode waktu = t-t Yt=a+bX
n = banyaknya tahun periode yang digunakan Untuk mempermudah perhitungan nilai trend, maka disusun tabel
sebagai berikut : Tahun
Kode Tahun x
Nilai Rasio Y
XY Yt
Y1 Y2
Y3 Y4
Y5 Jumlah
Dari hasil perhitungan tersebut akan diketahui beberapa keadaan yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut Cahyo, 1999: 27:
a. Jika b bernilai positif, maka rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan.
b. Jika b bernilai negatif, maka rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun cenderung mengalami penurunan.
6. Untuk menjawab masalah kedua mengenai kesehatan keuangan
perusahaan dibandingkan dengan Standar Industri perusahaan sejenis akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut Munawir, 2007: 66:
a. Pengumpulan laporan keuangan dari perusahaan yang dapat diperbandingkan dalam industri.
b. Menghitung angka ratio yang dipilih untuk tiap-tiap perusahaan dalam industri.
c. Menghitung rata-rata hitungnya atau menentukan mediannya. Menentukan rata-rata hitung dengan rumus Algifari, 1994: 29
yang menyatakan bahwa : = rata-rata data observasi
= jumlah = nilai data observasi
= banyaknya data observasi
7. Membuat grafik berdasarkan angka-angka rasio yang telah dihitung baik
untuk rasio perusahaan maupun rasio standar industri. 8.
Membuat kesimpulan tentang perkembangan kesehatan keuangan PT Bara Jaya Internasional Tbk dari tahun 2010-2014 dibandingkan dengan
standar industri rasio-rasio perusahaan yang bergerak di industri yang sama.
63
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak zaman colonial Belanda dan
tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah colonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada
beberapa periode kegiatan pasar mosal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan
kekuasaan dari pemerintah colonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat
berjalan sebagaimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar
modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia yaitu pada tahun 1912, dengan bantuan pemerintah colonial Belanda, bursa efek
pertama Indonesia didirikan di Batavia pusat pemerintahan colonial Belanda yang sekarang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Bursa Batavia sempat ditutup
selama periode Perang Dunia Pertama dan kemudian dibuka lagi pada tahun 1925. Bursa tersebut memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan
oleh perusahaan-perusahaan Belanda sebelum Perang Dunia. Kegiatan bursa saham kemudian berhenti lagi ketika pemerintah meluncurkan program
nasionalisasi tahun 1956. Bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar
Modal BAPEPAM, institusi baru dibawah Departemen Keuangan. Kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar saham pun mulai meningkat seiring
dengan perkembangan pasar finansial dan sektor swasta pada pertengahan tahun 1976. Pada tahun 1991, bursa saham diswastanisasi menjadi PT Bursa
Efek Jakarta dan menjadi salah satu bursa saham yang dinamis di Asia. Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ mengakibatkan beralihnya fungsi
Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tahun 1995 adalah tahun BEJ memasuki babak baru. Pada tanggal 22 Mei
1995, BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading System JATS. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih
besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan daripada sistem perdagangan manual. Pada tahun 2000, BEJ menerapkan perdagangan
tanpa warkat Scripless Trading dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas pasar dan menghindari peristiwa saham hilang dan pemalsuan saham dan juga
untuk mempercepat proses penyelesaian transaksi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tahun 2002, BEJ juga menerapkan perdagangan jarak jauh Remote Trading sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar, kecepatan,
dan frekuensi perdagangan. Pada tanggal 1 Desember 2007 Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya resmi bergabung menjadi Bursa Efek
Indonesia, yang kegiatan operasional BEI dilakukan tepat pada Senin tanggal 3 Desember 2007.
B. Gambaran Umum PT Bara Jaya Internasional Tbk.
1.Visi, Misi dan Strategi Visi
Menjadi perusahaan energi unggulan berbasis batubara, minyak dan gas bumi, energi terbarukan.
Misi Menemukan, mengambil alih, membangun dan memanfaatkan sumber
energi – sumber energi yang potensial dan secara terus menerus
mengoptimalkan produk-produk dari sumber energi tersebut dan produk-produk turunannya dengan menggunakan teknologi yang paling
sesuai, dengan nilai yang wajar dan dilakukan secara ramah lingkungan. Secara terus menerus meningkatkan nilai-nilai aset energi serta aset
yang terkait
dan menjadikannya
investasi Perseroan
yang menguntungkan.
Menyediakan peluang-peluang bagi karyawan yang mengarah kepada peningkatan kemampuan mereka.
Memberikan nilai tambah pasar dan nilai tambah ekonomi yang terbaik bagi para Pemegang Saham.
Strategi Memanfaatkan dan mengoperasikan prospek energy batubara dan
material-material lain, energi minyak dan gas bumi serta prospek- prospek energi terbarukan yang tersedia, dengan cara penggabungan
usaha, mengambil alih dan pengembangan lapangan baru. Membuat pasar energy lokal dan internasional dengan jalan
berkolaborasi dan bersinergi dengan penggunaan akhir atau pedagang. Mengarah kepada perluasan secara vertikal dilaksanakannya integrasi
aset-aset hulu dari Perseroan ke proyek-proyek hilir, seperti Pembangkit Listrik Mulut Tambang, pabrik LPG dan atau CNG, pipa minyak bumi,
gas dan bisnis-bisnis hilir lainnya. 2.Sekilas Perusahaan
Perseroan didirikan pada tahun 1998 di Medan dengan nama PT Anugrah Tambak Perkasindo. Pada tahun 2002, Perseroan melakukan
Penawaran Umum Saham Perdana dan selanjutnya mencatatkan seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek Jakarta
Company Listing pada tanggal 17 April 2002. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI