Majalah Sebagai Media Massa

15 2. Majalah Khusus Majalah yang hanya memuat karangan-karangan mengenai bidang- bidang khusus seperti majalah keluarga, poltik, dan ekonomi.

2.1.3 Majalah Sebagai Media Massa

Media massa seperti halnya pesan lisan dan isyarat, sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari komunikasi manusia. Pada hakikatnya, media massa adalah perpanjangan lidah dan tangan yang berjasa meningkatkan kapasitas manusia untuk mengembangkan struktur sosialnya River, 2003:29. Lain halnya dengan Wiryanto dalam buku Teori Komunikasi Massa, menjelaskan bahwa media massa adalah sebagian atau sejumlah besar dari peralatan mekanik itu dikenal dengan alat-alat komunikasi massa atau lebih populer dengan nama media massa, yang meliputi semua alat-alat saluran, ketika narasumber komunikator mampu mencapai sejumlah penerima komunikan, audience yang luas serta secara serempak dengan kecepatan yang relatif tinggi Wiryanto, 2002:2. Media massa datang menyampaikan pesan yang beraneka ragam dan aktual tentang lingkungan, baik yang disekitar kita atau yang jauh dari kita. Dengan demikian media telah hadir sebagai alat untuk menyalurkan berbagai pesan bagi manusia dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini media dapat dibagi dalam tiga bentuk, yaitu : 16 1. Media yang menyalurkan ucapan The Spoken Words termasuk juga yang berbentuk bunyi dan hanya dapat ditangkap oleh telinga,dinamakan juga The Audial Media media dengar. Media yang termasuk dalam kategori ini antara lain adalah gendang, telepon, dan radio. 2. Media yang menyalurkan tulisan The Printed Writing dan hanya dapat ditangkat oleh mata, disebut juga The Visual Media media pandang. Media yang termasuk dalam katergori ini antara lain adalah selebaran, pamflet, poster, brosur, spanduk, surat kabar, majalah, dan buku. 3. Media yang menyalurkan gambar hidup dan dapat ditangkap oleh mata dan telinga sekaligus, disebut The Audio Visual Media media dengar pandang. Media yang termasuk katergori ini antara lain adalah film termasuk video dan televisi Anwar Arifin, 2002:94. Selain seperti yang dijelaskan di atas, media juga mengubah kontrol sosial. Paul Lazarfeld dan Robert k. Merton juga melihat media dapat menghaluskan paksaan sehingga tampak sebagai bukukan. Mereka mengatakan “kelompok-kelompok kuat kiat mengandalkan teknik mnipulasi memlalui media untuk mencapai apa yang diinginkannya, termasuk agar mereka bisa mengontrol secara lebih halus” river, 2003:39. Dalam penelitian ini, media yang digunakan merupakan salah satu dari media cetak yaitu majalah. Banyak alasan untuk memilih majalah 17 sebagai media yang dipakai, diantaranya adalah majalah mempunyai beberapa kekuatan, yaitu : 1. Beberapa majalah mampu menjangkau khalayak yang sangat luas, seperti majalah TEMPO yang memasarkan di beberapa kota besar di Indonesia. 2. Kemampuan untuk menjangkau khalayak khusus selektivitas, di dalam masyarakat ada beberapa jenis tingkatan masyarakat yang tercipta karena addanya perbdaan, baik sosial, poitik, latar belakang budaya, pendidikan, dan lainnya. 3. Majalah terkenal karena umurnya yang lama long life, berbeda dengan media lainnya, majalah sering digunakan untuk acuan dan dapat disimpan di rumah selama berminggu-minggu. 4. Majalah mempunyai mutu reproduksi yang tinggi, berdasarkan kualitas kualitatif majalah sebagai media dapat memberikan hal-hal yang berhubungan dengan seni, keindahan, mutu, keistimewaan, dan daya tarik kemewahan yang mampu menarik minat pembacanya. Ciri-ciri ini disebabkan karena tingkat mutu reproduksi yang tinggi dan isi editorial sekitar yang dihubungkan dengan kartu yang dibuat. 5. Majalah merupakan sumber yang sangat baik untuk memberikan suatu informasi dengan rinci dan menyamaikan informasi ini dengan penuh tanggung jawab sence of authority. Karena isi editorial majalah seringkali menyajikan informasi-informasi yang mempengaruhi 18 kehidupan bermasyarakat dari berbagai segi bidang, sehingga kartunyang disampaikan menyajikan rasa tanggung jawab yang sama. 6. Kemampuan kreatif majalah untuk membuat pembaca terpengaruh dengan berita yang disajikan, sehingga mendorong pembaca untuk memikirkan peristiwa apa saja yang ada di sekitarnya, kemampuan ini berhubungan dengan kemampuan pembaca untuk memilih sendiri majalah apa yang akan dibaca dan mengendalikan sifat majalah dibanding dengan media yang lebih mengganggu seperti radio dan televisi Shimp, 2003:517-518. Demikian dengan Staton 1986:195 mengemukakan bahwa majalah mempunyai segmen atau golongan-golongan pembaca tertentu, misalnya majalah khusus pria wanita juga remaja atau otomotif, dan lain- lain yang kini semakin banyak macamnya. Setiap majalah umumnya mempunyai pembaca jauh lebih sedikit dibanding pembaca surat kabar, namun mempunyai pasar yang lebih mengelompok.

2.1.4 Cover

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN COVER PADA MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Revolusi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 7 - 13 Februari 2011).

1 3 74

PEMAKNAAN KARIKATUR “AHMADIYAH TANPA NEGARA” pada Cover Majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011 (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur “AHMADIYAH TANPA NEGARA” pada Cover Majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011).

0 0 79

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 ).

0 1 95

Pemaknaan karikatur “Artalyta Suryani” Pada Cover Majalah Tempo (Studi semiotik Terhadap Cover Majalah Tempo Edisi Januari 2010). SKRIPSI.

2 9 79

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

2 4 79

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 )

0 0 16

PEMAKNAAN COVER PADA MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Revolusi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 7 - 13 Februari 2011)

0 0 19

PEMAKNAAN KARIKATUR “AHMADIYAH TANPA NEGARA” pada Cover Majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011 (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur “AHMADIYAH TANPA NEGARA” pada Cover Majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011)

0 0 19

REPRESENTASI SKANDAL POLITIK DALAM COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Representasi Skandal Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dalam Cover Majalah TEMPO Edisi 28 Februari- 6 Maret 2011)

0 0 19

SKRIPSI PEREMPUAN DALAM POLITIK DI MEDIA MASSA (ANALISIS SEMIOTIK MENGENAI REPRESENTASI TRI RISMAHARINI DALAM COVER MAJALAH TEMPO DAN MAJALAH DIGITAL DETIK)

0 0 19