Model Semiotik Charles Sanders Pierce

27 Dalam penelitian ini, representasi menunjukkan pada pemaknaan tanda-tanda dan simbol-simbol yang terdapat pada cover Majalah TEMPO.

2.1.8 Model Semiotik Charles Sanders Pierce

Model dasar semiotik dikembangkan oleh Charles Sanders Pierce 1839-1914 dan Ferdinand de Saussure 1857-1913, yang pada perkembangannya sangat mempengaruhi model-model berikutnya. Pierce menekankan pada hubungan antara tanda, obyek dan peserta komunikasi. Hubungan antara ketiga unsur tersebut adalah untuk mencapai suatu makna,terutama antara tanda dan objeknya. Karena itu hubungan antara ketiganya tersebut disebut hubungan makna. Bila Pierce menekankan pada fungsi logika tanda, maka Sausure yang dianggap sebagai pendiri linguistik medern, lebih menekankan pada hubungan dari masing-masing tanda, dan menurut Saussure tanda merupakan obyek fisik yang penuh dengan berbagai makna. Saussure tidak terlalu memperhatikan realita dari makna seperti yang dikemukakan Pierce Bintoro, 2002:12. Pierce terkenal dengan teori tandanya. Di dalam lingkup semiotika, Pierce sebagaimana dipaparkan Lechte 2007:227, seringkali mengulang- ilang bahwa secara umum tanda adalah yang mewakili sesuatu bagi seseorang. Pierce menjelaskan istilah tanda sign yang merupakan representasi dari sesuatu di luar itu sendiri, yang disebut objek kemudian dipahami oleh peserta komunikasi interpretant. 28 Model semiotik Charles S. Pierce dapat digambarkan dalam bentuk segitiga seperti berikut : Gambar 1. Model Semiotika Pierce Sumber : John Fiske, 1990:42 Garis-garis berpanah tersebut hanya bisa dimengerti dalam hubungan antara satu elemen dengan elemen lainnya. Tanda menunjukan pada sesuatu di luar tanda itu sendiri, yaitu objek yang dipahami oleh seseorang. Interpretant merupakan konsep mental yang diproduksi oleh tanda dan pengalaman pengguna tanda terhadap sebuah objek Sobur, 2001:114. Charles S. Pierce membagi antara tanda dan acuan menjadi tiga kategori, yaitu ikon, indeks, dan simbol. Ketiga kategori tersebut digambarkan dalam sebuah model segitiga sebagai berikut : Tanda Interpretant Objek 29 Gambar 2. Model Kategori Tanda Sumber : John Fiske, 1990:47 Pierce berpendapat bahwa model tersebut merupakan hal penting dan sangat fundamental dari hakikat tanda. Pierce mengungkapkan sebagai berikut : icon ikon adalah tanda yang hubungan antara tanda dan acuanya bersifat bersamaan bentuk alamiah berupa hubungan kemiripan. Misalnya adalah potret dan peta. Potret merupakan ikonik dari orang yang berada di dalam potret tersebut, sedangkan peta merupakan ikonik dari pulau yang ada dalam peta tersebut. Index indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah antara tanda dan acuannya yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang mengacu langsung pada kenyataannya. Misalnya adalah asap sebagai tanda adanya api. Symbol simbol adalah tanda yang menunjukan hubungan alamiah antara tanda dan acuan berdasarka hubungan konvesi atau perjanjian. Misalnya orang yang menggelengkan kepalanya merupakan simbol yang menandakan ketidaksetujuan yang terbentuk secara konvensional Sobur, 2003:41. Icon Indeks Simbol 30

2.1.9 Skandal

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN COVER PADA MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Revolusi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 7 - 13 Februari 2011).

1 3 74

PEMAKNAAN KARIKATUR “AHMADIYAH TANPA NEGARA” pada Cover Majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011 (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur “AHMADIYAH TANPA NEGARA” pada Cover Majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011).

0 0 79

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 ).

0 1 95

Pemaknaan karikatur “Artalyta Suryani” Pada Cover Majalah Tempo (Studi semiotik Terhadap Cover Majalah Tempo Edisi Januari 2010). SKRIPSI.

2 9 79

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

2 4 79

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 )

0 0 16

PEMAKNAAN COVER PADA MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Revolusi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 7 - 13 Februari 2011)

0 0 19

PEMAKNAAN KARIKATUR “AHMADIYAH TANPA NEGARA” pada Cover Majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011 (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur “AHMADIYAH TANPA NEGARA” pada Cover Majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011)

0 0 19

REPRESENTASI SKANDAL POLITIK DALAM COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Representasi Skandal Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dalam Cover Majalah TEMPO Edisi 28 Februari- 6 Maret 2011)

0 0 19

SKRIPSI PEREMPUAN DALAM POLITIK DI MEDIA MASSA (ANALISIS SEMIOTIK MENGENAI REPRESENTASI TRI RISMAHARINI DALAM COVER MAJALAH TEMPO DAN MAJALAH DIGITAL DETIK)

0 0 19