Respon Psikologi Warna Kerangka Berfikir

36 4. ScriptHuruf Script Huruf ini menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab. 5. Miscellaneous Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

2.2 Respon Psikologi Warna

Warna merupakan simbol yang menjadi penandaan dalam suatu hal. Warna juga boleh dianggap sebagai sutu fenomena psikologi. Menurut Tjiptono 2005:150, mengungkapkan sejumlah wawasan penting mengenai respon psikologi dari masing-masing warna diantaranya sebagai berikut: 1. Merah : Power, energi, kehangatan, cinta, nafsu, agresi dan bahaya. 2. Biru : Kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan dan keteraturan. 3. Hijau : Alami, sehat, keberuntungan dan pembaharuan. 4. Kuning : Optimis harapan, filosofi, ketidakjujuran dan penghianat. 37 5. Ungu : Spiritual, misteri, kebangsawanan, transformasi, kekerasan dan keangkuhan. 6. Orange : Energi, keseimbangan dan kehangatan. 7. Coklat : TanahBumi, comfort, reability dan daya tahan. 8. Abu-abu : Intelek, kesederhanaan, dan kesedihan 9. Putih : Kesucian, kebersihan, ketepatan dan ketidakbersalahan. 10. Hitam : Power, sexsualitas, kecanggihan, kematian, misteri, ketakutan, kesedihan dan keanggunan.

2.3 Kerangka Berfikir

Dalam memaknai suatu peristiwa atau objek, setiap individu mempunyai latar belakang pengalaman field of experience dan pengetahuan frame of reference yang berbeda-beda. Dalam menciptakan pesan komunikasi, dalam hal ini pesan disampaikan dalam bentuk tampilan sampul cover karikartur, maka peneliti juga tidak lepas dari dua hal tersebut di atas. Dalam memaknai tanda dan lambang yang ada dalam objek, juga berdasarkan pengalaman dan pengetahuan peneliti. Dalam penelitian ini peneliti melakukan representasi terhadap tanda dan lambang dalam bentuk gambar dan tulisan pada cover karikartur pada Majalah TEMPO edisi 28 Februari-6 Maret 2011 dalam hubungannya dengan konflik organisasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang diketuai Megawati Soekarnoputeri, menggunakan metode semiotik Charles Sanders 38 Pierce, sehingga dapat diperoleh hasil dengan interpretasi data mengenai kaitanya dengan kelangsungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian Charles S. Pierce karena makna dalam cover karikatur “Skandal Politik” Majalah TEMPO edisi 28 Februari-6 Maret 2011 gambar kartun maupun tulisan tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi diproduksi dengan menggunakan tanda. Dari data-data berupa gambar dan tulisan, kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode semiotik Pierce yang membagi antara tanda dan acuannya tersebut dibagi menjadi tiga kategori, yaitu ikon, indeks, dan simbol hingga menghasilkan suatu interpretasi dengan merepresentasi skandal politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. 39 Sistematika tersebut digambarkan seperti berikut ini: KARIKATUR Representasi Skandal Politik Dalam Cover majalah TEMPO Studi Semiotik Representasi Skandal Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 28 Februari-6 Maret 2011 TEORI PIERCE Ikon : • Max Moein • Megawati Soekarnoputeri Indeks : • Tersangka cek pelawat menyeret Megawati ke pusaran Skandal. Betulkah PDIP menerima duit itu? • AWAS MEGA Simbol : • Banteng di padang rumput • Baju warna merah • Ketapel kayu • Rangkaian kayu, beton, dan bambu • Tangan manusia • Gasture • Background langit HASIL REPRESENTASI Representasi Skandal Politik Dalam Cover majalah TEMPO Studi Semiotik Representasi Skandal Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 28 Februari-6 Maret 2011

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metodologi

Metode semiotika yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif-interpretatif yaitu sebuah metode yang memfokuskan dirinya pada tanda “tanda dan teks” sebagai obyek, serta bagaimana menafsirkan dan memahami kode decoding di balik tanda dan teks tersebut. Sesuai dengan pandangan “paradigma” kritis, analisis semiotik bersifat kualitatif. Jenis penelitian ini memberikan peluang yang besar bagi dibuatnya interprestasi- interprestasi alternatif Sobur, 2002:147. Dalam hal ini maka cover karikatur Majalah TEMPO Edisi 28 Februari-6 Maret 2011 yang menjadi obyek penelitian ini akan diinterpretasikan untuk mengetahui makna yang disampaikan oleh karikaturis mengenai skandal yang terjadi pada PDIP. Interpretasi yang didapat akan diperkuat oleh data-data yang berguna untuk memperkuat tafsiran tersebut. Menurut Bogdan dan Taylor menyatakan bahwa metode penelitian kualitatif mempunyai prosedur penelitian yang dihasilkan data deskriptif berupa kata-kata lisan, tulisan serta gambar dan bukan angka-angka dari orang-orang dan prilaku yang diamati, pendekatan ini diarahkan pada latar individu tersebut secara utuh. Metode ini lebih peka dan lebih menyesuaikan

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN COVER PADA MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Revolusi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 7 - 13 Februari 2011).

1 3 74

PEMAKNAAN KARIKATUR “AHMADIYAH TANPA NEGARA” pada Cover Majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011 (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur “AHMADIYAH TANPA NEGARA” pada Cover Majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011).

0 0 79

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 ).

0 1 95

Pemaknaan karikatur “Artalyta Suryani” Pada Cover Majalah Tempo (Studi semiotik Terhadap Cover Majalah Tempo Edisi Januari 2010). SKRIPSI.

2 9 79

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

2 4 79

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 )

0 0 16

PEMAKNAAN COVER PADA MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Revolusi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 7 - 13 Februari 2011)

0 0 19

PEMAKNAAN KARIKATUR “AHMADIYAH TANPA NEGARA” pada Cover Majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011 (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur “AHMADIYAH TANPA NEGARA” pada Cover Majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011)

0 0 19

REPRESENTASI SKANDAL POLITIK DALAM COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Representasi Skandal Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dalam Cover Majalah TEMPO Edisi 28 Februari- 6 Maret 2011)

0 0 19

SKRIPSI PEREMPUAN DALAM POLITIK DI MEDIA MASSA (ANALISIS SEMIOTIK MENGENAI REPRESENTASI TRI RISMAHARINI DALAM COVER MAJALAH TEMPO DAN MAJALAH DIGITAL DETIK)

0 0 19