Model Semiotika John Fiske

Hal ini, yang menyebabkan terjadinya perasaan khusus yang disebut cinta seorang anak terhadap sosok ibunya sendiri muncul, begitu sebaliknya yang disebut Elektra komplek. Santas,Gerosimos,2002:200.

2.1.6 Model Semiotika John Fiske

Menurut John Fiske, dalam bukunya Cultural and communication Studies, disebutkan bahwa terdapat dua persepektif dalam mempelajari ilmu komunikasi. Perspektif pertama melihat komunikasi sebagai transmisi pesan, sedangkan perspektif kedua melihat komunikasi sebagai produksi dan pertukaran makna. Bagi perpespektif yang kedua, studi komunikasi adalah studi tentang teks dna kebudayaan, metode studinya yang utama adalah semiotika ilmu tentang tanda dan makna Fiske,2006:9. Perspektif produksi dan pertukaran makna menfokuskan bahasannya pada bagiamana sebuah pesan ataupun teks berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya untuk dapat menghasilkan sebuah makna. Hal ini berhubungan dengan peranan teks tersebut dalam budaya. Perspektif ini seringkali menimbulkan kegagalan dalam berkomunikasi karena pemahaman yang berbeda antara pengirim pesan komunikator dan penerima pesan komunikan. Meskipun demikian, yang ingin dicapai adalah signifikansinyadan bukan kejelasan sebuah pesan disampaikan. Untuk itulah pendekatan yang berasal dari perspektif tentang teks dan budaya ini dinamakan pendekatan semiotik. Fiske,2006:09. Definisi semiotik yang umum adalah studi mengenai tanda-tanda. Studi ini tidak hanya mengarah pada “tanda” dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi juga tujuan dibuatnya tanda-tanda tersebut. Bentuk-bentuk tanda disini antara lain berupa kata-kata, images, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. suara, gesture, dan objek. Bila kita mempelajari tanda maka kita tidak bisa memisahkan antara satu dengan yang lainnya yang membentuk sebuah sistem, dan kemudian disebut sistem tanda. Lebih sederhana semiotik mempelajari bagaimana sistem tanda membentuk sebuah makna, menurut John Fiske dan John Hartley, konsentrasi semiotic adalah pada hubungan yang timbul antara sebuah tanda dan makna yang dikandungnya, juga bagaimana tanda-tanda tersebut dikomunikasikan dalam kode-kode Chandler,2002: www.aber.ac.uk Penerapan semiotik pada film, berarti harus mempertahankan aspek medium film atau cinema yang berfungsi sebagai tanda. Maka dari sudut pandang ini jenis pengambilan kamera selanjutnya disebut Shot saja dan kerja kamera camera work. Dengan cara ini peneliti dapat memahami shot apa saja yang muncul dan bagaimana misalnya, Close-up. Terdapat pula kerja kamera yaitu bagaimana gerak kamera terhadap objek. Berger,1987:37 Film umumnya dibangun dengan banyak tanda. Tanda-tanda itu termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama denganbaik dalam upaya mencapai efek yang diharapkan. Yang penting dalam film adalah gambar dan suara : kata yang diucapkan ditambah dengan suara-suara lain yang serentak mengiringi gambar-gambar yang bergerak dan juga musik pada film itu. Sistem semiotika yang lebih penting lagi dalam film adalah digunakannya tanda-tanda dan ikonis, yakni tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu.Sobur,2004:128 Berkaitan dengan permasalahan maupun ruang lingkup dalam penelitian ini, maka nantinya dalam “3 Hati 2 Dunia 1 Cinta”, yang akan dianalisis ialah hanya sistem tanda Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dalam film yang berupa scene atau gambar dan suara kata yang diucapkan. Adapun hal tersebut nantinya akan dianalisis dengan menggunakan “kode-kode televise” dari John Fiske.

2.1.7 Kode-kode Televisi John Fiske