mereka untuk mengkomunikasikan maksud kita kepada orang lain. Dua system dari representasi bekerja bersama untuk menyediakan makna dalam budaya kita. Pertama
mempersuakan kita membuat hubungan antara “sesuatu” dan system konsep kita. Kedua menghubungkan peta konsepsi kita dengan satu set tanda, yang kemudian
diorganisasikan menjadi bahasa. Proses menghubungkan antara konsep, tanda dan sesuatu hal dalam memproduksi makna adalah apa yang kita sebut “representasi”.
Representasi dalam film adalah penggambaran suatu objek yang ditampilkan dalam film. Penggambaran ini ditampilkan melalui serangkaian tanda-tanda. Tanda-tanda
yang dimaksud berarti tanda yang menjadi unsur sebuah film. Unsur tersesbut berupa dialog, sikap masing-masing pemain, angel kamera hingga music. Tanda dari unsur-unsur
film ini akan dianalisis dan dicari maknanya, sehingga makna dibalik tanda tersebut dapat diungkapkan. Dalam penelitian ini, representasi menunjuk pada pemaknaan tanda-tanda
yang terdapat pada film “3 Hati 2 Dunia 1 Cinta dengan mengacu pada pendekatan atau konsep kehidupan yang menjalani hubungan yang berbeda agama,dan keragaman etnis
budaya yang saling berbagi.
2.1.4 Devinisi Cinta dan Jenis Cinta
Seorang psikologis asal Amerika serikat, Ashley Montagu, memandang cinta sebagai sebuah perasaan yang memerhatikan, menyayangi, dan menyukai yang
mendalam dan biasanya, rasa cinta itu disertai rasa rindu dan hasrat terhadap sang objek. Sedangkan menurut psikologis Elain dan William Wasten, cinta adalah suatu keterlibatan
yang mendalam. Keterlibatan itu diasosiasikan dengan timbulnya rangsangan fisiologis
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
yang kuat dan diiringi dengan perasaan mendambakan pasangan dan keinginan untuk memuaskannya.Widianti, Dian: 2007:37.
Pengertian cinta dalam kamus Funk dan Wagnalis, yaitu : “cinta adalah suatu emosi atau perasaan yang kompleks dan kuat yang
dibangkitkan oleh sesuatu, seseorang atau suatu kausalitas yang menyebabkan seseorang menghargai, senang serta mengharapkan kehadiran si obyek dan
menyenangkan atau meningkatkan kesejahteraan obyek tersebut, kerinduan atau keramahan jiwa terhadap sesuatu yang dipahami dan dipandang baik atau
sempurna dari berbagai sudut pandang yang dalam bermacam hubungan, perasaan sayang atau kasih sayang yang kuat yang dicurahkan terhadap seseorang.” Issac
dalam Ridha,2000:20, Lukita,16.
Tidak ada batasan yang jelas tentang arti cinta, oleh karena itu kita sering secara tidak sadar berdialektika sendiri untuk menemukan arti cinta sesungguhnya. Setiap orang
mempunyai pemikiran dan pendapat sendiri mengenai cinta, hal ini berkaitan dengan pengalaman, latar belakang dan tingkat kepekaan individu.
Kata cinta berasal dari bahasa sansekerta, yaitu citta yang berarti selalu dipikirkan; senang; kasih; ngantenan,1990:43. Sedangkan dalam kamus
Poerwodarminto, disebutkan bahwa : “Cnta adalah selalu teringat dan terpikirkan dalam hati, lantas berarti: rasa susah
hati; rindu, sangat ingin bertemu; sangat suka, sangat sayang; sangat kasih
dan sangat tertarik hati.” Poerwodarminto, 1987;296. Cinta identik dengan ungkapan perasaan sayang, suka sepasang sejoli yang
dimabuk asmara, ada yang mengatakan cinta itu suci, cinta itu agung, cinta itu indah dan begitu indahnya hingga tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, hanya bisa dirasakan.
Menurut sujadi 1984:40 tentang kehidupan manusia, khususnya mengenai cinta menggolongkan kedalam empat macam :
1 Cinta Agape, yakni cinta manusia kepada tuhan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2 Cinta Philia, yakni cinta kepada kedua orang tua dan saudaranya
3 Cinta Eros dan Amor, yakni cinta antara pria dan wanita
4 Cinta sesama, yakni perpaduan antara cinta Agape dan Philia, lebih dikenal
sebagai rasa belas kasih. Ada enam batasan cinta, menurut Master Johnson dan Kolodny 1985, serta
Turner dan Hlems 1995 : 1
Cinta Eros alias cinta birahi, Cinta ini identik dengan cinta seksual dan erotic yang bersumber dari
melekatnya cairan seksual dalam tubuh bermuara pada lust nafsu. Cinta ini ditandai dengan keinginan memiliki, menuntut, merengek, mendesak,
mengambil, dan bukan memberi. 2
Cinta Philia alias rasa sayang dan kasih. Cinta ini tumbuh dari diri seseorang; bisa karena hubungan keluarga atau
indahnya sebuah persahabatan yang mendalam. Biasanya, cinta model ini ada pada hubungan orang tua- anak dan kakak-adik.
3 Cinta Agape
Cinta ini ditandai dengan perhatian aktif pada orang yang dicintai dengan penuh keikhlasan, saling memberi, saling menghargai dan memberi.
4 Cinta Storage cinta pesahabatan
Cinta yang ini tumbuh subur dibenak hati seseorang karena adanya sebuah persahabatan yang hangat dan akrab sehingga tidak menekankan unsur
passion dan hurt.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5 Cinta Hudus
Cinta ini sering dilakukan anak muda yang sering bermain cinta namun tidak ada tingkat keseriusannya.
6 Cinta Pragma cinta untung-rugi
Cinta yang mempunyai kualitas suatu hubungan dipikirkan dan dihitung dengan rumus jumlah keuntungan yang didapat oleh sebuah pasangan
yang sedang dimabuk cinta. Menurut tokoh Sternberg papilia et. Al, 1998, cinta terdiri dari tiga komponen,
yaitu intimacy keintiman, passion gairah, dan komitmen. Ada delapan jenis cinta berdasarkan ada tidaknya ketiga komponen tadi, yaitu :
1 Non love
Hubungan antara individu yang berbeda jenis kelamin, namun tanpa disertai unsur intimasi, hawa nafsu biologis passion, ataupun komitmen.
2 Liking
Dua sosok individu saling mengenal, tetapi hanya sebatas sahabat dan saling peduli.
3 Infactuation
Hubungan yang terjadi antara dua individu yang berbeda jenis kelamin, hanya didasari oleh nafsu biologis tanpa adanya keakraban ataupun komitmen.
1. Empty love
Jenis cinta ini didasari dengan komitmen, tetapi tidak ada unsur passion ataupun intimasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Romantic love
Jenis cinta ini berdasarkan intimasi dan nafsu seksual, tapi tidak memiliki sebuah komitmen sampai pada jenjang yang lebih serius, yakni pernikahan.
3. Companiote love
Hubungan jangka panjang yang tidak melibatkan unsur seksual, termasuk persahabatan.
4. Fatuous love
Disebut juga hubungan dengan komitmen tertentu. 5.
Consummate love Cinta jenis ini menjadi tujuan hubungan cinta yang ideal karena ketiga unsur
sama-sama ada dan tegar menghadapi berbagai penderitaan, cobaan, ataupun rintangan.
Berbeda dengan Sternberg, Sawitri Supardi Sedarjo, dalam konsultasi psikologi- nya membagi cinta menjadi dua, yaitu :
a. Cinta romatis
Cinta dilukiskan sebagai suatu hal yang imajinatif serta tidak praktis, misterius, dan fiktif karena hanya mengondisikan suatu rangsangan yang
bersifat emosional, petualangan hati, dan pemenuhan idealism yang dilandasi emosi.
b. Cinta sejati
Cinta sejati cenderung menyertakan rasa hormat, toleransi, penerimaan kekurangan dan kelebihan masing-masing serta melibatkan afeksi yang bukan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
manifestasi kesepian mendalam pada pasangan yang saling mencintai. Widianti, Dian:2007:66.
Dalam Wikipedia, para pakar telah membagi cinta dalam beberapa macam, yakni : 1.
Cinta terhadap keluarga 2.
Cinta terhadap teman-teman, atau Philia 3.
Cinta yang romantic 4.
Cinta yang hanya merupakan hawa nafsu atau cinta eros 5.
Cinta sesama atau juga Agape 6.
Cinta dirinya sendiri, narsisme 7.
Cinta akan sebuah konsep tertenu 8.
Cinta akan negaranya, patriostisme 9.
Cinta akan bangsa atau nasionalisme Beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia atau bahasa Melayu apabila
dibandingkan dengan beberapa bahasa mutakhir di Eropa, terlihat lebih banyak kosakatanya dalam mengungkapkan konsep ini. Termasuk juga bahasa Yunani kuna,
yang membedakan antara tiga tiga atau lebih konsep: eros,philia, dan agape. Menurut Syaikh Ibnu Qoyyim, seorang ulama di abad ke-7, ada enam peringkat
cinta maratibul –mahabah, yaitu: 1.
Tatayum, yang merupakan hak Allah semata-mata. 2.
Lsyk, yang merupakan hak Rosulullah SWT. Cinta yang melahirkan sikap hormat, patuh, ingin selalu membelanya, ingin mengikutinya, mencontohnya,
dan sebagainya, namun bukan untuk menghamba kepadanya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Syauq, cinta antara mukmin dengan mukmin yang lainnya. Antara suami
istri, antara orang tua-anak. 4.
Shahabah. Yaitu cinta sesama muslim yang melahirkan ukhuwah islamiah. 5.
Lthf, yaitu rasa simpati yang ditujukan kepada sesama manusia . rasa simpati ini melahirkan kecenderungan untuk menyelamatkan manusia, berdakwah
dan sebagainya. 6.
Lnthifa, yaitu keinginan untuk mendayagunakan atau memanfaatkan, keinginan terhadap harta benda. www.cahayahidayah.mukjizat-cinta-dan-
iman.html.
2.1.5 Teori Cinta Sigmund Freud