mencatat perilaku subyek orang, obyek benda, atau kejadian yang sistematik tanpa adanya komunikasi atau pertanyaan dengan individu yang
diteliti.Krisyantono,2006:109 3.
Dokumen Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk: a tulisan, misalnya biografi,; bgambar, misalnya foto sketsa ; c karya, misalnya karya seni depat berupa gambar, patung, film. Studi
dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara, akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung oleh
foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah
ada.Sugiyono,2008:82-83
3.7 Teknik Analisis Data
Untuk analisis data dalam penelitian ini, adalah informasi yang berupa narasi-narasi kualitatif yang dihasilkan dalam wawancara mendalam indeept
interview , Participant observation observasi berperanserta, dan dokumen
yang berkaitan dengan strategi bisnis Campina Scoop Counter jalan Ahmad Yani, Campina Scoop Counter jalan Arief Rahman Hakim , Campina Scoop
Counter jalan Kemuteran di kota Gresik. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi strategi bisnis yang
digunakan pelaku bisnis dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya dalam hal ini adalah menganalisis berdasarkan strategi-strategi bisnis, yaitu
strategi pemasaran, strategi produksi, strategi keuangan dan strategi sumber daya manusia. Selanjutnya setelah seluruh data diperoleh lalu akan disusun
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
secara sistematis baik data berupa catatan lapangan maupun dalam bentuk dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam ketegori,
menjabarkan data ke dalam unit-unit, memilih mana yang penting dan akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri
sendiri mapun orang lain. Sugiono : 429.
Analisis SWOT
Hampir setiap perusahaan maupun pengamat bisnis dalam pendekatannya menggunakan analisis SWOT. Karena dengan menggunakan
analisis SWOT maka perusahaan akan dapat mengetahui apakah perusahaan tersebut mengalami peningkatan atau tidak. Penggunaan analisis SWOT ini
sebenarnya telah muncul dari bentuk yang paling sederhana, yaitu dalam rangka menyusun strategi untuk mengalahkan pesaing sampai menyusun
strategi untuk memenangkan persaingan bisnis, dengan konsep cooperation dan competition.
Terkait dengan permasalahan dalam penelitian, maka penjelasan masalah analisis SWOT sangat perlu, dimana SWOT adalah kependekan dari
Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats yang dalam bahasa
Indonesia artinya adalah kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Kekuatan dan kelemahan berkaitan dengan diri dalam menyusun rencana
strategis, baik organisasi dan karyawannya, jaringan pemasoknya, sistem operasionalnya, maupun citra yang dimilikinya. Sedangkan peluang dan
ancaman berkaitan dengan pasar, pesaing-pesaingnya, dan lingkungan makro seperti terjadinya peristiwa bencana alam seperti banjir, kebakaran, dan lain-
lain.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
Weaknesses dan ancaman Threats. Rangkuti, 2004 ; 19. Konsep dasar pendekatan SWOT ini, tampaknya sederhana sekali
yaitu sebagaimana dikemukakan oleh Sun Tzu 1992 dalam Rangkuti 2004;10, bahwa “apabila kita telah mengenal kekuatan dan kelemahan diri
sendiri, dan mengetahui kelemahan kekuatan dan kelemahan lawan, sudah dapat dipastikan bahwa kita akan dapat memenangkan pertempuran”
Dalam perkembangannya, analisis SWOT tidak hanya dipakai untuk menyusun strategi secara umum, melainkan banyak dipakai untuk
penyusunan strategi perencanaan bisnis Strategis Business Planning yang bertujuan untuk menyusun strategi jangka pendek yaitu kemampuan untuk
bertahan dan mengejar laba maupun tujuan jangka panjang yaitu untuk kelangsungan hidup usahanya, sehingga arah dan tujuan perusahaan dapat
dicapai dengan jelas dan dapat segera diambil keputusan, berikut semua perubahannya dalam menghadapi pesaing.
Dengan demikian sudah lama terlibat atau baru masuk dalam dunia bisnis, tiap usaha pasti memerlukan perencanaan bisnis yang akurat, sehingga
dapat memusatkan perhatian posisi di bisnis tersebut, mengetahui ke arah mana perusahaan akan pergi, bagaimana mencapainya serta tindakan apa
yang perlu dilakukan agar dapat memaksimalkan kekuatan dan merebut peluang yang ada sehingga berhasil. Karena itu perencanaan bisnis yang baik
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
merupakan alat yang sangat berguna untuk menjalankan bisnis secara efisien dan efektif.
Selain sebagai alat atau pedoman dalam menjalankan bisnis, perencanaan bisnis juga sangat berguna untuk disampaikan kepada pemberi
dana, misalnya pihak bank maupun lembaga keuangan lainnya, sehingga dapat diketahui dengan cepat, untuk apa saja dana tersebut dipakai dan
bagaimana arah pengembangannya selanjutnya. Rencana strategis pada dasarnya adalah usaha menjawab pertanyaan-
pertanyaan : “Dimana kita sekarang ?” “Kemana kita hendak menuju ?” dan “Bagaimana kita tiba di tujuan itu ?”. Jawaban atas ketiga pertanyaan itu
adalah jawaban yang bersifat strategis. Untuk itu pertanyaan dan jawabannya adalah penuntun untuk suatu rencana pemasaran strategis. Rencana
pemasaran strategis berisikan sasaran-sasaran jangka panjang berupa citra, target penjualan, dan laba yang dihasilkan dari analisis situasi lingkungan
berikut peluang dan ancamannya analisis SWOT. Rencana itu juga berisikan strategi dan pelaksanaannya serta ditutup proyeksi keuangan.
Susunan rencana pemasaran biasanya didahului oleh sebuah penjelasan ringkas yang disebut executive summary yang memuat kandungan rencana
pemasaran secara garis besar Ma’ruf, 2005 : 234 Terkait dengan masalah “ancaman lingkungan” maka Kotler 2000 :
102 menjelaskan bahwa ancaman lingkungan adalah tantangan akibat kecenderungan atau perkembangan yang tidak menguntungkan yang akan
mengurangi penjualan atau laba bila tidak dilakukan tindakan pemasaran defensif.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Dengan menggambarkan ancaman yang dihadapi unit bisnis, maka ada empat kemungkinan hasilnya, yakni :
1. Bisnis ideal adalah yang peluang utamanya besar dan ancaman utamanya
kecil 2.
Bisnis spekulatif adalah yang peluang utama maupun ancaman utamanya besar
3. Bisnis matangdewasa adalah yang peluang utama dan ancaman utamanya
kecil 4.
Bisnis bermasalah adalah yang peluangnya kecil dan ancamannya besar Kotler, 2000 : 102-103
Karena itulah, untuk menghadapi adanya “ancaman” maka setiap bisnis harus menetapkan strategi mencapai tujuan dengan jelas. Tujuan
menunjukkan apa yang ingin dicapai unit bisnis, sedangkan strategi menunjukkan bagaimana cara mencapainya walaupun banyak strategi. Porter
yang dikutip Kotler 2000 : 106 telah merangkumnya menjadi tiga tipe generik yang memberikan titik awal bagi pemikiran strategis.
a. Keunggulan biaya keseluruhan : Di sini bisnis berusaha keras mencapai
biaya produksi dan distribusi terendah, sehingga harganya lebih rendah daripada pesaingnya dan mendapatkan pangsa pasar yang besar.
Perusahaan yang menerapkan strategi ini harus terampil dalam rekayasa, pembelian, pemanufakturan, maupun distribusi fisik, dan tidak perlu
terlalu terampil dalam pemasaran. b.
Diferensiasi : Di sini bisnis berkonsentrasi pada upaya mencapai kinerja superior dalam bidang manfaat pelanggan yang diinginkan sebagian besar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
pasar. Perusahaan dapat berjuang untuk menjadi pemimpin pelayanan service leader, pemimpin kualitas quality leader, pemimpin gaya
style leader, pemimpin teknologi technology leader. Dan lain-lain, namun sulit untuk menjadi semuanya. Perusahaan akan membina
kekuatannya yang memberikan keunggulan kompetitif dalam satu atau lebih manfaat. Jadi perusahaan yang ingin meraih keunggulan kualitas
harus membuat atau membeli komponen terbaik, memadukannya dengan baik, memeriksanya dengan teliti, dan seterusnya.
c. Fokus : Di sini bisnis menfokuskan diri pada satu atau lebih segmen pasar
yang sempit, dan tidak mengejar pasar yang luas. Perusahaan mengidentifikasi kebutuhan segmen ini dan mengejar keunggulan biaya
atau diferensiasi dalam segmen sasaran tersebut. Dari beberapa pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada kerangka
secara logika untuk memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities dan secara bersamaan juga dapat meminimalkan kelemahan
Weaknesses dan ancaman Threats. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan
kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategi harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman dalam situasi saat ini, yang dalam hal ini untuk analisis situasinya adalah analisis SWOT.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja dari usaha mikro sektor informal dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal.
Kedua faktor tesebut harus dipertimbangkan dalam analisis SOWT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Streghts dan Weaknesses serta
lingkungan Eksternal Oppoertinities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisi SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang
Opportunies dan Ancaman treaths dengan faktor internal Kekuatan
streghts dan Kelemahan weaknesses Freddy Rangkuti 2003: 19
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian