Metode Penelitian STRATEGI BISNIS USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH SEKTOR INFORMAL ( Studi Kasus Pada Usaha Mikro Campina Scoop Counter Di Gresik ).

43 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis tidak menguji antara hubungan variabel sehingga tidak ada pengukuran variabel X dan Y. penelitan ini difokuskan pada strategi bisnis yang dilakukan oleh Usaha Mikro Sektor Informal Campina Scoop Counter CSC jalan Ahmad Yani, CSC jalan Arief Rahman Hakim, dan CSC jalan Kemuteran di kota Gresik, sehingga peneliti akan menggunakan metode penelitian kualitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistik menyeluruh, tidak dapat dipisah- pisahkan yang dipandang sebagai realitas sosial dan lebih menekankan pada proses, maka penelitian kualitatif dalam melihat hubungan antara variabel pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi recopicalinteraktif, sehingga tidak diketahui mana variabel indenpenden dan dependennya Sugioyono, 2008 :7. Dalam penelitian ini peneliti sebagi instrument penelitian dan sebagai instrument harus mencakup segi respontif, dapat menyesuaikan diri, menekankan kebutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses data secepatnya dan memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasi, mengihtisarkan serta memanfaatkan kesempatan mencari respon yang tidak lazim Moelong, 2002 :121 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah natural setting, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif dinamakan transferability, artinya hasil penelitian tersebut dapat digunakan di tempat lain, manakala tempat tersebut memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan tempat penelitian Sugiyono,2008 : 1-3. Karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen dalam Sugiyono 2008 : 9-10 adalah sebagai berikut : 1. Dilakukan pada kondisi yang alamiah sebagai lawannya adalah eksperimen, langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci. 2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. 3. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari pada produk atau outcome. 4. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 5. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna data dibalik yang teramati. Dalam penelitian kualitatif, hubungan antara peneliti dengan yang diteliti bersifat independen. Dalam penelitian kualitatif peneliti kualitatif peneliti sebagai human instrument dan dengan teknik pengumpulan data participant observation observasi berperanserta dan in-depth interview wawancara mendalam, maka peneliti harus berinteraksi dengan sumber data. Dalam penelitian kualitatif kedudukan manusia atau peneliti sebagai instrument penelitian sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, dan menjadi pelapor hasil penelitiannya. Ciri-ciri umum manusia sebagai instrumen yang mencakup segi responsif, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses data secepatnya, dan memanfaatkan kesempatan untuk mengklasifikasikan dan pengikhtisarkan, dan memanfaatkan kesempatan untuk mencari respon yang tak lazim Guba dan Lincoln dalam Moleong, 2002 : 121-124. Strategi-strategi tersebut yang digunakan oleh usaha mikro sektor informal untuk mengelola bisnis yang dijalankannya mulai dari awal didirikannya usaha tersebut hingga bisa bertahan sampai saat ini. Strategi bisnis juga dapat digunakan sebagai usaha mikro sektor informal untuk mengembangkan usahanya di masa yang akan datang. Setelah strategi bisnis antara lain strategi produksi, strategi, keuangan, strategi manajemen sumber daya manusia, dan strategi pemasaran diketahui oleh penulis selanjutnya subyek penelitian dianalisis menggunakan analisis Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber SWOT karena terkait dengan permasalahan dalam penelitian, maka penjelasan masalah analisis SWOT sangat perlu, dimana SWOT adalah kependekan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats yang dalam bahasa Indonesia artinya adalah kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Kekuatan dan kelemahan berkaitan dengan diri dalam menyusun rencana strategis, baik organisasi dan karyawannya, jaringan pemasoknya, sistem operasionalnya, maupun citra yang dimilikinya. Sedangkan peluang dan ancaman berkaitan dengan pasar, pesaing-pesaingnya, dan lingkungan makro seperti terjadinya peristiwa bencana alam seperti banjir, kebakaran, dan lain-lain. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats. Rangkuti, 2004 ; 19.

3.2 Batasan Masalah Penelitian