Penyajian Data Hasil Penelitian

Di kota Gresik, Campina Scoop Counter merupakan salah satu tempat favorit para remaja di saat mereka pulang dari sekolah maupun di saat menghabiskan malam hari. Campina Scoop Counter mulai hadir di kota Gresik sekitar tahun 2006 yang letaknya berada di berbagai tempat keramaian. Campina Scoop Counter mulai buka dari siang hari sampai malam hari dengan memiliki tempat parkir yang minim sehingga membuat para pembeli kebingungan akan memikirkan kendaraan mereka. Selain menjual produk es krim Campina, di dalam counter CSC juga menyediakan aneka makanan ringan lainya seperti tahu cispy, siomay, dan juga pohong crispy. Di salah satu counter tersebut juga menyediakan fasilitas Wifi, mengingat rata-rata konsumen yang sering datang ke counter mereka adalah para remaja meskipun tidak jarang juga yang datang dari kalangan orang tua.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Penyajian Data

Berikut ini akan disajikan mengenai hasil wawancara yang di lakukan oleh peneliti mengenai Strategi Bisnis Usaha Mikro Sektor Informal Campina Scoop Counter di kota Gresik :

1. Campina Scoop Counter jalan Ahmad Yani

Bapak Taufiq Arizal merupakan pengusaha yang memiliki Campina Scoop Counter di jalan Ahmad Yani Gresik . Taufiq Arizal mulai membuka bisnisnya pada tahun 2009. Bapak Rizal sapaan akrabnya, memilih bisnis ini Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber karena ingin mendirikan suatu bisnis yang masih jarang ada di kota Gresik, tidak hanya itu bisnis ini juga cukup menguntungkan dan dapat membantu perekonomian di kehidupan sehari-harinya. Bapak Rizal tidak mempunyai pengalaman bisnis, sebalumnya Bapak Rizal hanya bekerja di suatu perusahaan jasa ekspedisi. Bapak Rizal memilih lokasi dijalan Ahmad Yani karena tempatnya adalah rumahnya sendiri, selain itu lokasinya juga strategis karena lingkunganya dekat dengan kost-kostan, sekolahan SD , dan perumahan karyawan Petro PT. Petrokimia Gresik . Waktu awal membuka Campina Scoop Counter, Bapak Rizal mendapatkan modal dari uang tabungan sewaktu masih bekerja di perusahaan jasa, untuk opening fee yaitu sebesar Rp. 10.000.000 dan biaya lain-lain sebesar Rp. 2.000.000. Setiap harinya Bapak Rizal mengaku mendapat keuntungan sebesar Rp. 500.000. Bapak Rizal mengelola sendiri keuanganya dengan cara manual yaitu mencatatnya di dalam buku catatan. Keuntungan dari hasil penjualan perharinya di gunakan Bapak Rizal untuk membeli bahan baku dan untuk produksi setiap harinya, sisanya buat kepentingan keluarga. Strategi produksi yang dilakukan oleh Bapak Rizal dalam menghadapi pesaing yang ada mengaku akan terus melakukan inovasi maupun variasi produk. Produk unggulan Bapak Rizal adalah mengolah produk es krim Campina dengan cara memasukkanya ke dalam roti bakar atau lipatan roti bakar dan juga Floats yaitu, es krim Campina yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi softdrink Coca-cola, Fanta, dan Coffe Cream . Varian rasa es krimnya pun bermacam-macam. Selain Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber menjual es krim, di dalam counter Bapak Rizal juga menjual makanan ringan seperti pentol dan siomay. Untuk bahan baku produk es krimnya dalam satu minggu Bapak Rizal membutuhkan 50 box es krim Campina, dan juga soft drink sebanyak 15 krat, harga per kratnya Rp. 37.000. untuk dua hari sekali Rizal membeli bahan baku lainya seperti roti, baksopentol 100 biji, siomay 100 biji, harga masing- masing per bijinya Rp.350 rupiah. Dan juga bapak Rizal membeli gelas cup kecil sebanyak 100 biji, gelas Fload sebanyak 50 biji, gelas cup besar sebanyak 50 biji, sedotan 500 biji, minyak goreng cap payung sebanyak 12 bungkus, mayones sebanyak 1 bak dan indomilk sebanyak 24 botol ukuran 195ml. Bapak Rizal mendapatkan bahan baku dari swalayan yang dekat dengan tempat usaha atau di pasar tradisional Gresik. Untuk menjalankan Campina Scoop Counter Bapak Rizal juga merekrut tenaga kerja. Dalam mencari tenaga kerja Bapak Rizal mengambil tiga orang tenaga kerja yang masih termasuk saudaranya sendiri. Karena mereka semangat dalam bekerja dan membutuhkan pekerjaan untuk membantu meringankan beban keluarga. Setiap bulanya ia memberikan upah kepada pekerja sebesar Rp.400.000. Jika tenaga kerjanya tidak dapat masuk kerja maka ia akan memotong gaji pad saat akhir bulan tetapi di berikan kesempatan untuk beristirahat pada saat itu, jika sakitnya parah baru di bawa ke dokter. Jika pekerjaan tenaga kerjanya baik dan mempunyai pretasi yang baik maka biasanya dia mendapatkan bonus berupa tambahan gaji sebesar Rp. 50.000,00. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Strategi pemasaran yang dilakukan Bapak Rizal dengan memasang spanduk besar yang di pasang di sekitar counternya. akan tetapi yang paling sering dilakukan Bapak Rizal hanya menggunakan promosi dari mulut ke mulut apalagi Counter Campina Scoop Counter yang berada di jalan Ahmad Yani ini selalu dipadati pembeli dan tentunya banyak konsumen atau pelanggan baru yang menegetahui. Bapak Rizal hanya berharap jika usahanya dapat maju dan berjalan dengan lancar untuk tahun-tahun kedepannya. Kemudian untuk strategi yang digunakan untuk mengembangnya usaha ini, setiap ada waktu luang Bapak Rizal selalu survey ke counter-counter lain dengan melihat kekurangan apa yang ada di counter tersebut lalu menerapkanya di dalam counternya sendiri.

2. Campina Scoop Counter jalan Arief Rahman Hakim

Ibu Yulianti adalah pengusaha yang memiliki Campina Scoop Counter di jalan Arief Rahman Hakim. IbuYulianti mulai membuka bisnisnya pada tahun 2009. Ia memilih bisnis ini untuk mendapatkan keuntungan agar bisa membantu untuk mencukupi perekonomian sehari-hari. Ibu Yulianti pernah memiliki pengalaman membuka bisnis es campur pada tahun 2002 tapi bisnis es campur itu bangkrut pada tahun 2004 karena kekurangan modal.Ibu Yulianti sempat bekerja sebagai karyawan perusahaan finance selama 2 tahun. Setelah tidak bekerja lagi sebagai karyawan dan desakan ekonomi guna memenuhi menjadi kebutuhan sehari – hari, maka beliau memberanikan diri untuk membuka usaha bisnis Campina Scoop Counter tersebut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Lokasi yang ditempatinya sangat strategis karena disamping di tepi jalan raya dekat dengan kost-kostan, sekolahan, kampus dan perumahan. Tidak hanya itu alasan memilih lokasi disini juga dikarenakan dekat dengan rumah. Tetapi untuk menempati tempatnya pada saat ini Ibu Yulianti harus membayar uang sewa karena lokasinya masih berada di lingkungan sekolah SMA . Untuk setiap 2 tahunya, Ibu Yulianti di kenakan biaya sewa sebesar Rp.15.000.000. Ibu Yulianti mengaku bahwa sumber modal untuk membuka bisnis Campina Scoop Counter ini awalnya dari suaminya dengan modal Rp.10.000.000. untuk openning fee nya, ibu Yulianti Cuma menambah biaya lain-lainya. Produk unggulan ibu Yulianti adalah mengolah produk es krim Campina dengan cara shake, yaitu mencampur atau memasukkan es krim campina ke dalam gelas yang sudah terisi susu Ultramilk dan es batu lalu di blender. Selain itu di counter ibu Yulianti juga menjual makanan ringan lainya seperti tahu crispy. Untuk bahan baku produk es krimnya dalam satu minggu ibu Yulianti membutuhkan sekitar 30 box es krim Campina, dan juga soft drink sebanyak 5 krat, harga per kratnya Rp. 37.000. untuk dua hari sekali ibu Yulianti membeli bahan baku lainya seperti roti, tepung, dan tahu 10 bungkus per hari. Dan juga ibu Yulianti membeli gelas cup kecil sebanyak 100 biji, gelas Fload sebanyak 50 biji, gelas cup besar sebanyak 50 biji, sedotan 500 biji, minyak goreng cap payung sebanyak 12 bungkus, mayones sebanyak 1 bak dan indomilk sebanyak 24 botol 195ml. Ibu Yulianti mendapatkan bahan baku Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber dari swalayan yang dekat dengan tempat usaha atau di pasar tradisional Gresik. .Dalam penjualan Ibu Yulianti tidak mengetahui pasti berapakah keuntungan yang didapat perharinya. Ibu Yulianti mengelola keuangnnya sendiri karena bingung jika ada orang lain yang ikut campur dalam mengelola keuangan. Ibu Yulianti tidak mengetahui berapa keuntungan perhari dan kebutuhan bahan baku perharinya akan tetapi Ibu Yulianti selalu berusaha untuk menjual produknya hingga habis terjual, meskipun kadang-kadang juga tidak sampai habis terjual. Untuk harga jual saat ini, ibu Yulianti menjual es krim Campina shake seharga Rp.5.000. dan untuk es krim cone biasa seharga Rp.3.500. untuk tahu crispy ibu Yulianti menjual seharga Rp. 4.000. Selain itu, Ibu Yulianti tidak dapat memisahkan antara uang penghasilan dan kepentingan pribadi, uang tersebut langsung digunakan kebutuhan sehari-hari, misalnya untuk kebutuhan belanja buat makan setiap hari, uang saku anak dan untuk keperluan membuka counter setiap harinya. Ibu Rusmiati mengelola keuangannya sendiri karena jika ada campur tangan dari orang lain akan lebih membinggungkan. Untuk menjalankan Campina Scoop Counter ibu Yulianti merekrut tenaga kerja. Dalam mencari tenaga kerja ibu Yulianti hanya mengambil satu orang tenaga kerja yang masih saudaranya sendiri. Ibu Yulianti setiap bulanya memberikan upah kepada pekerja sebesar Rp.300.000. Jika tenaga kerjanya tidak dapat masuk kerja maka ia akan memotong gaji pada saat akhir bulan tetapi di berikan kesempatan untuk beristirahat pada saat itu, jika sakitnya parah baru di bawa ke dokter. Jika pekerjaan tenaga kerjanya baik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber dan mempunyai pretasi yang baik maka biasanya dia mendapatkan bonus berupa tambahan gaji sebesar Rp. 30.000,00. Untuk strategi pemasarannya Ibu Yulianti menggunakan kartu nama yang selalu disiapkan dimeja makan yang ada di counternya selain itu Ibu Yulianti hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut saja.

3. Campina Scoop Counter jalan Kemuteran

Bapak Syafiudin merupakan pengusaha yang memiliki bisnis Campina Scoop Counter di jalan Kemuteran Gresik. Bapak Syafiudin merupakan orang pertama di kota Gresik yang memulai bisnis CSC ini, yaitu sejak tahun 2006. Bapak Syafiudin memilih bisnis CSC ini karena sulit mencari pekerjaan lainnya, selain itu juga untuk membantu perekonomian keluarga sehari-hari dan untuk biaya anak sekolah. Sebelum mendirikan bisnis ini Bapak Syafiudin sempat membuka toko di rumahnya, tetapi penghasilan yang diterima tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Bapak Syafiudin memilih lokasi di jalan Kemuteran karena tempat membuka counter adalah rumahnya sendiri dan tidak dikenakan biaya sewa selain itu juga karena tempatrnya sangat dekat dengan pusat keramaian yaitu alun-alun Gresik. Waktu awal membuka Campina Scoop Counter, Bapak Syafiudin mendapatkan modal dari uang tabungan sewaktu masih membuka bisnis toko. pada tahun 2006 untuk opening fee nya masih Rp. 7.500.000 dan biaya lain-lain sebasar Rp. 1.000.000. Setiap harinya Bapak Syafiudin mengaku mendapat keuntungan sekitar Rp. 500.000. Untuk mengelola keuanganya Bapak Syafiudin Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber menyerahkanya pada istrinya dengan cara manual yaitu mencatatnya di dalam buku catatan. Keuntungan dari hasil penjualan perharinya di gunakan Bapak Syafiudin untuk membeli bahan baku dan untuk produksi setiap harinya, sisanya buat kepentingan keluarga. Selain menjual es krim, di dalam counter Bapak Syafiudin juga menjual makanan ringan seperti pohong crispy. Strategi produksi yang dilakukan oleh Bapak Syaifudin dalam menghadapi pesaing yang ada mengaku tidak akan mengubah rasa yang ada dan akan menjaga kualitas produk. Produk unggulan di Campina Scoop Counter jalan Kemuteran ini adalah Floats, yaitu es krim Campina yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi softdrink Coca-cola, Fanta, dan Coffe Cream . Untuk bahan baku produk es krimnya dalam satu minggu Bapak Syafiudin membutuhkan 50 box es krim Campina, dan juga soft drink sebanyak 15 krat, harga per kratnya Rp. 37.000. untuk dua hari sekali Bapak Syafiudin membeli bahan baku lainya seperti tepung, pohong 15 Kg, 5 Kg nya seharga Rp.15.000. Dan juga Bapak Syaifudin membeli gelas cup kecil sebanyak 100 biji, gelas Fload sebanyak 50 biji, gelas cup besar sebanyak 50 biji, sedotan 500 biji, minyak goreng cap payung sebanyak 12 bungkus, mayones sebanyak 1 bak dan indomilk sebanyak 24 botol 195ml. Bapak Syaifudin mendapatkan bahan baku dari swalayan yang dekat dengan tempat usaha atau di pasar tradisional Gresik. Harga jual saat ini, Campina floats satu gelas besar seharga Rp.5.000, Campina gelas cup kecil seharga Rp.3.500 dan untuk kentang goreng nya seharga Rp.4000 Dalam mencari tenaga kerja bapak Syafiudin hanya dibantu istrinya untuk berjualan dan tidak mengambil tenaga kerja lagi, karena tenaga Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber kerjanya adalah istrinya, bapak Syafiudin tidak mengeluarkan biaya untuk tenaga kerja. Jika bapak Syaifudin atau istrinya sakit maka counternya akan tutup sementara. Bapak Syaifudin tidak pernah mempromosikan produknya, menurut bapak Syaifudin tempatnya yang strategis adalah kunci utama untuk memperoleh pelanggan, karena tempat yang strategislah yang akan ramai di kunjungi pelanggan. Bapak Syaifudin berusaha bisa akrab dengan pelanggan, baik pelanggan yang baru atau pelanggan lama maka loyalitas pelanggan akan tetap bisa terjaga. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

4.3 Pembahasan