Kriterian Usaha Kecil dan Menengah Berdasarkan Perkembangan: Keunggulan Dan Kelemahan Usaha Kecil Menengah

b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 lima puluh milyar rupiah. Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih. Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, di masing-masing Provinsi atau KabupatenKota. http:id.wikipedia.orgwikiUsaha_Kecil_dan_Menengah 15 04 2010 . Sedangkan usaha skala mikro pada tahun 2010 sudah mencapai 50,70 juta unit.http:www.depkop.go.idindex.php?option=com_contentview=article id=12917082010

2.1.1.2 Kriterian Usaha Kecil dan Menengah Berdasarkan Perkembangan:

Selain berdasarkan Undang-undang tersebut, dari sudut pandang perkembangannya Usaha Kecil dan Menengah dapat dikelompokkan dalam beberapa kriterian Usaha Kecil dan Menengah yaitu: 1. Livelihod Activities aktifitas kehidupan, merupakan Usaha Kecil Menengah yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. 2. Micro Enterprice usaha mikro, merupakan usaha kecil menangah yang memiliki sifat pengerajin akan tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan. 3. Small Dynamic Enterprise usaha kecil, merupakan usaha kecil menengah yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 4. Fast Moving Enterprise usaha yang bergerak cepat, merupakan usaha kecil menengah yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi usaha besar. Sumber : Depkop_Website http:.wordpress.com 9-7-2010 .

2.1.1.3 Keunggulan Dan Kelemahan Usaha Kecil Menengah

Menurut Subanar 2001:6 Pada kenyataannya, usaha kecil mampu tetap bertahan dan mengantisipasi kelesuan perekonomian yang diakibatkan inflasi maupun bebagai faktor penyebab lainnya. Tanpa subsidi dan proteksi, Industri kecil di Indonesia mampu menambah nilai devisa bagi negara. Sedangkan sektor informal mampu berperan sebagai buffer penyangga dalam perekonomian masyarakat lapisan bawah. Secara umum perusahaan skala kecil baik perorangan maupun kerja sama memiliki keunggulan dan daya tarik seperti: 1. Pemilik merangkap Manajer Perusahaan yang bekerja sendiri merangkap semua fungsi manajerial seperti marketing, finance dan administrasi. 2. Terbukanya peluang dengan adanya berbagai kemudahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah yang mendukung berkembangnya UMKM di Indonesia. 3. Relatif tidak membutuhkan investasi yang terlalu besar, tenaga kerja yang tidak berpendidikan tinggi, serta sarana produksi lainnya yg tidak terlalu mahal. 4. Dalam banyak pengerjaaan produk tertentu, perusahaan besar banyak bergantung kepada perusahaan – perusahaan kecil, karena jika dikerjakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber sendiri oleh mereka perusahaan besar maka margin-nya menjadi tidak ekonomis. 5. Merupakan pemerataan kosentrasi dari kekuatan – kekuatan ekonomi dalam masyarakat. Menurut Suryana 2006:120-121 Usaha kecil memiliki kekuatan dan kelemahan tersendiri. Beberapa kekuatan usaha kecil antara lain: 1. Memiliki kebebasan untuk bertindak. Bila ada perubahan, misalnya perubahan produk baru, teknologi baru, dan perubahan mesin baru, usaha kecil bisa bertindak dengan cepat untuk menyesuaikan dengan keadaan yang berubah tersebut. Sedangkan pada perusahaan besar, tindakan tersebut susah dilakukan. 2. Fleksibel. Perusahaan kecil dapat menyesuaikan dengan kebutuhan setempat. Bahan baku, tenaga kerja dan pemasaran produk usaha kecil pada umumnya menggunakan sumber-sumber setempat yang bersifat lokal. 3. Tidak mudah goncang. Karena bahan baku kebanyakan lokal dan sumber daya lainnya bersifat lokal, maka perusahaan kecil tidak rentan terhadap fluktasi bahan impor. Sedangkan kelemahan perusahaan kecil dapat dikategorikan ke dalam dua aspek, antara lain: a. Kelemahan Struktural,yaitu kelemahan dalam strukturnya,misalnya kelemahan dalam bidang manajemen dan organisasi, kelemahan dalam pengendalian mutu, kelemahan dalam mengadopsi dan penguasaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber teknologi, kesulitan mencari pemodalan, tenaga kerja masih lokal, dan terbatasnya akses pasar. b. Kelemahan Kultural. Kelemahan kultural berdampak terhadap terjadinya kelemahan struktural. Kelemahan struktural mengakibatkan kurangnya akses informasi dan lemahnya bebagai persyaratan lain guna memperoleh akses permodalan, pemasaran, dan bahan baku. Menurut Subanar 2001:8 Berbagai kendala yang menyebabkan kelemahan serta hambatan bagi pengelola suatu UMKM di antaranya masih menyangkut faktor intern dari UMKM itu sendiri serta beberapa faktor ekstern, seperti: 1. Umumnya pengelola small-business merasa tidak memerlukan ataupun tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, Analisis Perputaran Uang TunaiKas, serta berbagai penelitian lain yang di perlukan suatu aktivitas bisnis. 2. Tidak memiliki perencanaan sistem jangka panjang, sistem akuntansi yang memadai, anggaran kebutuhan modal, struktur Organisasi dan pendelegasian wewenang, serta alat-alat kegiatan manajerial lainnya perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian usaha yang umumnya diperlukan oleh suatu perusahaan bisnis yg profit-oriented. 3. Kurangnya petunjuk pelaksanaan teknis operasional kegiatan dan pengawasan mutu hasil kerja dan produk, serta sering tidak konsisten dengan ketentuan – order pesanan, yang mengakibatkan klaim atau produk yang di tolak. 4. Tingginya Labaour Turn-Over PHK. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 5. Kesulitan modal kerja atau tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja, sebagai akibat tidak adanya perencanaan kas. Maka dapat disimpulkan kekuatan dari mendirikan perusahaan berskala kecil adalah Memiliki kebebasan untuk bertindak., Fleksibel., Tidak mudah goncang dan adapun kelehamannya seperti kelemahan Struktural dan Kelemahan Kultural

2.1.1.4 Hakikat, Bentuk Dan Jenis Usaha Mikro Kecil Menengah