Kode Hermeneutik Leksia 4 Hal 91

1. Kode Hermeneutik Leksia 4 Hal 91

Iya Pak, maaf Pak kalau pakaian kami seperti ini, karena kami memang tak punya uang untuk membeli seragam baru dan tas seperti murid-murid disini Leksia di atas digolongkan dalam kode pembacaan Hermeneutik Kode teka-teki karena terdapat sebuah narasi yang dapat mempertajam permasalahan, menciptakan ketegangan sebelum memberikan pemecahan atau jawaban. Dari leksia ini terdapat kalimat berkelit dari kemiskinan yang terdapat pada kata, “Iya Pak, maaf Pak kalau pakaian kami seperti ini, karena kami memang tak punya uang untuk membeli seragam baru dan tas seperti murid-murid disini” dapat diartikan faktor ekonomi yang membuat mereka tidak punya yang di punyai oleh orang lain. Bahwa adanya kemiskinan dalam keadaan yang mereka punya sekarang serba kekurangan, sama sekali berbeda dengan kebanyakan orang yang mempunyai segalanya. Penanda : Iya Pak, maaf Pak kalau pakaian kami seperti ini, karena kami memang tak punya uang untuk membeli seragam baru dan tas seperti murid- murid disini Petanda : Menjelaskan kata uang yaitu mata rupiah Tanda Konotatif : Pada leksia ini menjelaskan bahwa kemiskinan adalah yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dipunyai oleh orang lain tidak dipunyai oleh diri mereka Penanda Konotatif : karena kami memang tak punya uang untuk membeli seragam baru dan tas seperti murid- murid disini Petanda Konotatif : Pada penggunaan kata uang memiliki makna semua yang ada di dunia berhubungan uang Tanda Konotatif : Dari leksia ini adanya unsur kemiskinan yaitu ketidakpunyaan barang atau sesuatu, dikarenakan faktor ekonomi yang kurang, dan keadaan yang tidak memungkinkan mereka untuk mendapatkannya. Leksia 5 Hal 91 Tabungan kami tak cukup untuk membeli sepatu , sepatu paling rombeng sekalipun harganya diatas dua puluh ribu, itu uangku menyambit rumput selama sepuluh hari, kata Pambudi dengan raut muka memelas Leksia di atas digolongkan dalam kode pembacaan hermeneutik Kode teka-teki, sebuah narasi yang dapat mempertajam permasalahan, menciptakan ketegangan misteri dan misteri sebelum memberikan pemecahan atau jawaban. Dari leksia ini terdapat kalimat yang menggambarkan kemiskinan yang terdapat pada kata, “Tabungan kami tak cukup untuk membeli sepatu , sepatu paling rombeng sekalipun harganya diatas dua puluh ribu, itu uangku menyambit rumput selama sepuluh hari, kata Pambudi dengan raut muka memelas”, dapat diartikan keinginan untuk bersekolah memang ada, tetapi faktor ekomoni lah yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. membuat ia tak bisa sekolah, untuk membeli sepatu pun ia harus menyabit rumput hingga 10 hari. Bahwa adanya kemiskinan dalam leksia ini karna faktor ekonomi yang dialaminya, sampai membeli sebuah sepatu pun sebegitu susahnya. Penanda : Tabungan kami tak cukup untuk membeli sepatu , sepatu paling rombeng sekalipun harganya diatas dua puluh ribu, itu uangku menyambit rumput selama sepuluh hari, kata Pambudi dengan raut muka memelas Petanda : Menjelaskan kata muka memelas yaitu raut wajah yang meminta sesuatu Tanda Konotatif : Pada leksia ini menjelaskan bahwa kemiskinan yang mereka alami semua karna faktor ekonomi yang kurang Penanda Konotatif : Tabungan kami tak cukup untuk membeli sepatu , sepatu paling rombeng sekalipun harganya diatas dua puluh ribu Petanda Konotatif : Pada penggunaan kata muka memelas memiliki makna mimik wajah seseorang yang perlu dikasihani Tanda Konotatif : Dari leksia ini adanya unsur kemiskinan yaitu memiliki sebuah tabungan pun mereka tetap saja tidak bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, untuk mendapatkan sepatu saja mereka harus bersusah payah mendapatkannya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Leksia 2 Hal 86 Tetapi meskipun begitu, penampilan mereka lain dari biasanya. Mereka memakai celana pendek sepaha berwarna merah, tanpa sabuk, dan baju putih yang telah kusam, di pundaknya melingkar tas cangklong berwarna putih, rupanya tas karung gandum itulah penanda kalau mereka kini telah sekolah Leksia di atas digolongkan dalam kode pembacaan Hermeneutik Kode teka-teki karena terdapat pemanasan masalah ketegangan melalui kata, rupanya tas karung gandum itulah penanda kalau mereka kini telah sekolah, dapat diartikan bahwa mereka mulai bersekolah dengan apa adanya, tas karung gandum sebagai tanda mereka mulai berskolah. Adanya kemiskinan disini dalam faktor ekonomi, faktor ekonomilah yang membuat mereka seperti itu, tas saja terbuat dari karung gandum. Penanda : Tetapi meskipun begitu, penampilan mereka lain dari biasanya. Mereka memakai celana pendek sepaha berwarna merah, tanpa sabuk, dan baju putih yang telah kusam, di pundaknya melingkar tas cangklong berwarna putih, rupanya tas karung gandum itulah penanda kalau mereka kini telah sekolah Petanda : Menjelaskan kata tas gandum yaitu karung yang dibuat menjadi tas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tanda Konotaif : Pada leksia ini menjelaskan bahwa ketidakmampuan orang tua karna faktor ekonomi yang kurang Penanda Konotatif : di pundaknya melingkar tas cangklong berwarna putih, rupanya tas karung gandum itulah penanda kalau mereka kini telah sekolah Petanda Konotatif : Pada penggunaan kata tas gandum memiliki makna karung gandum yang seharusnya untuk mengisi gandum, malah dibikin tas oleh mereka Tanda Konotatif : sekali lagi faktor ekonomi yang membuat mereka tidak bisa merasakan apa yang tidak dipunyai oleh orang lain, sampai tas pun mereka menggunakan karung gandum sebagai tas. Leksia 8 hal 83 Aku tahu, sekolah ini punya banyak keringanan biaya untuk murid berprestasi termasuk untuk orang yang tidak mampu. Kepala sekolah yang memberitahukannya sendiri melalui sosialisasi di kelas atau ditempel di papan pengumuman. Aku tak ingin hanya gara-gara biaya, semangat mereka pupus di tengah jalan Leksia di atas digolongkan dalam kode pembacaan Hermeneutik Kode teka-teki karena terdapat pemanasan masalah ketegangan melalui kata Aku tak ingin hanya gara-gara biaya, semangat mereka pupus di tengah jalan dapat diartikan bahwa mereka tak perlu mengawatirkan biaya yang membuat semangat mereka hilang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Adanya kemiskinan disini dalam faktor ekonomi, faktor ekonomi yang membuat mereka tak bisa merasakan bangku sekolah, tetapi dengan adanya bantuan dari sekolah maka masalah pembayaran bisa ditangani oleh pihak sekolah. Penanda : Aku tahu, sekolah ini punya banyak keringanan biaya untuk murid berprestasi termasuk untuk orang yang tidak mampu. Kepala sekolah yang memberitahukannya sendiri melalui sosialisasi di kelas atau ditempel di papan pengumuman. Aku tak ingin hanya gara-gara biaya, semangat mereka pupus di tengah jalan Petanda : Menjelaskan kata keringanan biaya yaitu mempermudah dalam hal biaya Tanda Konotaif : Pada leksia ini menjelaskan bahwa sekolah bisa memberikan keringanan pada orang yang kurang mampu Penanda Konotatif : Aku tahu, sekolah ini punya banyak keringanan biaya untuk murid berprestasi termasuk untuk orang yang tidak mampu. Petanda Konotatif : Pada penggunaan kata keringanan biaya memiliki makna mengurangi beban seseorang dalam hal biaya Tanda Konotatif : sekali lagi faktor ekonomi yang membuat mereka tidak bisa merasakan enaknya sekolah, tapi dengan adanya program dari sekolah dalam hal peringanan biaya semua bisa teratasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Kode Semik Leksia 1 halaman 97