5. Tabungan kami tak cukup untuk membeli sepatu , sepatu paling
rombeng sekalipun harganya diatas dua puluh ribu, itu uangku menyambit rumput selama sepuluh hari, kata Pambudi dengan raut
muka memelas. hal 91 6.
Meskipun satu dua orang murid-murid di I-2 adalah anak orang kaya, tetapi mereka tak dapat mempengaruhi murid-murid lainnya yang
berekonomi sedang, mereka tenggelam dalam alam demokrasi yang tanpa sadar mereka lakukan, hanya saja untuk menguji mental anak
baru, agaknya satu pelajaran untuk menguji mereka harus mereka lalui. hal 95
7. Rata-rata murid di SD Kartini berasal dari golongan ekonomi
menegah, satu dua murid justru berasal dari golongan high class. hal 95
8. Aku tahu, sekolah ini punya banyak keringanan biaya untuk murid
berprestasi termasuk untuk orang yang tidak mampu. Kepala sekolah yang memberitahukannya sendiri melalui sosialisasi di kelas atau
ditempel di papan pengumuman. Aku tak ingin hanya gara-gara biaya, semangat mereka pupus di tengah jalan. hal 83
2.2 Hasil Analisis Data
Berikut ini adalah kolom yang menjelaskan kalimat dalam leksia yang menunjukkan adanya kemiskinan, selengkapnya sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Leksia Kalimat Yang menunjukkan Adanya Kemiskinan
Leksia 1 Mau miskin, mau kaya, tiap orang punya kesempatan yang sama
untuk memperoleh pendidikan. Leksia 2
Tetapi meskipun begitu, penampilan mereka lain dari biasanya. Mereka memakai celana pendek sepaha berwarna merah, tanpa
sabuk, dan baju putih yang telah kusam, di pundaknya melingkar tas cangklong berwarna putih, rupanya tas karung gandum itulah
penanda kalau mereka kini telah sekolah Leksia 3
Kok, kelasnya cuma seperti ini, aku kira mewah, kata Yudi memandang ruang sekolah dari luar. Huss, yang penting belajarnya,
bukan ruangannya, Aku mencoba menyadarkan mereka dengan tujuan semula
Leksia 4 Iya Pak, maaf Pak kalau pakaian kami seperti ini, karena kami
memang tak punya uang untuk membeli seragam baru dan tas seperti murid-murid disini
Leksia 5 Tabungan kami tak cukup untuk membeli sepatu , sepatu paling
rombeng sekalipun harganya diatas dua puluh ribu, itu uangku menyambit rumput selama sepuluh hari, kata Pambudi dengan raut
muka memelas Leksia 6
Meskipun satu dua orang murid-murid di I-2 adalah anak orang kaya, tetapi mereka tak dapat mempengaruhi murid-murid lainnya
yang berekonomi sedang, mereka tenggelam dalam alam demokrasi yang tanpa sadar mereka lakukan, hanya saja untuk menguji mental
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
anak baru, agaknya satu pelajaran untuk menguji mereka harus mereka lalui.
Leksia 7 Rata-rata murid di SD Kartini berasal dari golongan ekonomi
menegah, satu dua murid justru berasal dari golongan high class. Leksia 8
Aku tahu, sekolah ini punya banyak keringanan biaya untuk murid berprestasi termasuk untuk orang yang tidak mampu. Kepala sekolah
yang memberitahukannya sendiri melalui sosialisasi di kelas atau ditempel di papan pengumuman. Aku tak ingin hanya gara-gara
biaya, semangat mereka pupus di tengah jalan
Berikut ini adalah kolom yang menjelaskan penggolongan leksia kedalam kode pemmbacaan menurut Roland Barthes beserta kalimat mana dalam leksia tersebut
yang menunjukkan salah satu kode pemmbacaan, yaitu: Kode Pembacaan Leksia
Kalimat yang menunjukkan Kode Pembacaan Pada Leksia
Hermeneutik Leksia 4
Iya Pak, maaf Pak kalau pakaian kami seperti ini, karena kami memang tak punya uang untuk
membeli seragam baru dan tas seperti murid- murid disini
Leksia 5 Tabungan kami tak cukup untuk membeli sepatu
, sepatu paling rombeng sekalipun harganya diatas dua puluh ribu, itu uangku menyambit
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
rumput selama sepuluh hari, kata Pambudi dengan raut muka memelas
Leksia 2 Tetapi meskipun begitu, penampilan mereka lain
dari biasanya. Mereka memakai celana pendek sepaha berwarna merah, tanpa sabuk, dan baju
putih yang telah kusam, di pundaknya melingkar tas cangklong berwarna putih, rupanya tas
karung gandum itulah penanda kalau mereka kini telah sekolah
Leksia 8 Aku tahu, sekolah ini punya banyak keringanan
biaya untuk murid berprestasi termasuk untuk orang yang tidak mampu. Kepala sekolah yang
memberitahukannya sendiri melalui sosialisasi di kelas atau ditempel di papan pengumuman.
Aku tak ingin hanya gara-gara biaya, semangat mereka pupus di tengah jalan
Semik Leskia
1 Mau miskin, mau kaya, tiap orang punya
kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan
Simbolik Leksia 6
Meskipun satu dua orang murid-murid di I-2
adalah anak orang kaya, tetapi mereka tak dapat mempengaruhi murid-murid lainnya yang
berekonomi sedang, mereka tenggelam dalam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
alam demokrasi yang tanpa sadar mereka lakukan, hanya saja untuk menguji mental anak
baru, agaknya satu pelajaran untuk menguji mereka harus mereka lalui.
Proaretik Leksia 3
Kok, kelasnya cuma seperti ini, aku kira mewah, kata Yudi memandang ruang sekolah dari luar.
Huss, yang penting belajarnya, bukan ruangannya, Aku mencoba menyadarkan mereka
dengan tujuan semula Gnomic
Leksia 7 Rata-rata murid di SD Kartini berasal dari
golongan ekonomi menegah, satu dua murid justru berasal dari golongan high class.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Kode Hermeneutik Leksia 4 Hal 91
Iya Pak, maaf Pak kalau pakaian kami seperti ini, karena kami memang tak punya uang untuk membeli seragam baru dan tas seperti murid-murid disini
Leksia di atas digolongkan dalam kode pembacaan Hermeneutik Kode teka-teki karena terdapat sebuah narasi yang dapat mempertajam permasalahan,
menciptakan ketegangan sebelum memberikan pemecahan atau jawaban. Dari leksia ini terdapat kalimat berkelit dari kemiskinan yang terdapat pada kata, “Iya
Pak, maaf Pak kalau pakaian kami seperti ini, karena kami memang tak punya uang untuk membeli seragam baru dan tas seperti murid-murid disini” dapat
diartikan faktor ekonomi yang membuat mereka tidak punya yang di punyai oleh orang lain.
Bahwa adanya kemiskinan dalam keadaan yang mereka punya sekarang serba kekurangan, sama sekali berbeda dengan kebanyakan orang yang
mempunyai segalanya. Penanda : Iya Pak, maaf Pak kalau
pakaian kami seperti ini, karena kami memang tak punya uang untuk membeli
seragam baru dan tas seperti murid- murid disini
Petanda : Menjelaskan kata uang yaitu mata rupiah
Tanda Konotatif : Pada leksia ini menjelaskan bahwa kemiskinan adalah yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.