Modul PLPG PLB Rayon 113 UNS Surakarta
34 dalam penelitian. Dalam hubungan ini hendaknya diusahan pustaka yang
relevan terbaru. Dengan demikian, dalam kegiatan ini hendaknya dikemukakan hipotesis tindakan.
Dalam landasan teori perlu dikemukakan deskripsi teori dan kerangka berpikir sehingga selanjutnya dapat dirumuskan hipotesis.
a. Deskripsi Teori
Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku
dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan atau
dideskripsikan akan bergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis bergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Oleh karena itu,
makin banyak variabel yang diteliti, maka akan makin banyak yang perlu dikemukakan.
Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti melalui pendefinisian, dan uraian yang
lengkap dan mendalam dari berbagai refernsi sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antarvariabel yang akan
diteliti menjadi lebih baik jelas dan terarah.
Teori-teori yang dideskripsikan dalam proposal maupun laporan penelitian dapat digunakan sebagai indikator apakah peneliti
menguasai teori dan konteks yang diteliti atai tidak. Varaibel-variabel penelitian yang tidak dapat dijelaskan dengan baik, baik dari segi
pengertian maupun kedudukan dan hubungan antarvariabel yang diteliti, menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dan
konteks penelitian.
Untuk menguasai teori maupun generalisasi-generalisai dari hasil penelitian, peneliti harus rajin membaca. Orang harus rajin membaca
dan menelaah yang dibaca itu setuntas-tuntasnya agar ia dapat menegakkan landasan yang kokoh bagi langkah-langkah berikutnya.
Untuk dapat membaca dengan baik, peneliti harus mengetahui sumber- sumber bacaan. Sumber-sumber bacaan dapat berupa bukubuku teks,
Modul PLPG PLB Rayon 113 UNS Surakarta
35 kamus khususnya kamus ilmiah, ensiklopedia, jurnal ilmiah, internet,
dan hasil-hasil penelitian.
Sumber acuan yang baik harus memenuhi tiga kriteria, yaitu: relevansi, kelengkapan, dan kemutakhiran kecuali penelitian sejarah,
penelitian ini justru menggunakan sumber lama. Relevansi berkenaan dengan kecocokan antara variabel yang diteliti dengan teori yang
dikemukakan, kelengkapan berkenaan dengan banyaknya sumber yang dibaca, kemutakhiran berkenaan dengan dimensi waktu. Makin baru
sumber yang digunakan, makin mutakhir teori tersebut.
Terdapat sejumlah prinsip dalam memilih sumber pustaka. Prinsip- prinsip itu dikemukakan berikut ini:
1 Relevansi
Telaah pustaka sering disebut landasan teoritis. Oleh karena itu, sumber pustaka yang digunakan harus benar-benar relevan, berisi
pernyataan-pernyataan yang dapat digunakan sebagai acuan dan kerangka pemikiran dalam memecahkan masalah penelitian.
Relevansi tersebut juga dapat ditinjau dari kesesuaian antara sumber pustaka itu dengan disiplin ilmu yang dibahas.
2 Kemutakhiran Prinsip ini sangat penting dengan pertimbangan bahwa ilmu dan
teknologi telah makin berkembang dengan pesat dan kemajuan zaman menghendaki peneliti memilih teori mutakhir.
3 Akurasi dan kualitas Jika sejumlah data dikemukakan oleh seorang penulis dan data
tersebut akan kita gunakan untuk menyususn sebuah rancangan penelitian, maka kita perlu mempertanyakan apakah data tersebut
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan validitasnya. Sementara itu, sumber data yang berkualitas adalah sumber data yang memuat
uraian tentang suatu teori atau konsep yang diteliti berdasarkan pemikiran yang akurat, luas, mendala, dan disajikan secara
sistematis. Di samping itu, perlu juga dipertimbangkan kewenangan atau otoritas penulisnya.
Modul PLPG PLB Rayon 113 UNS Surakarta
36
b. Kerangka Berpikir