Tujuan dan Manfaat PTK Prinsip-Prinsip Dasar PTK

Modul PLPG PLB Rayon 113 UNS Surakarta 9 7 bersifat situasional dan spesifik, umumnya dilakukan dalam bentuk studi kasus.

4. Tujuan dan Manfaat PTK

Secara umum, menurut Rochman Natawidjaya 1997 tujuan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: 1 untuk menanggulangi masalah atau kesulitan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang dihadapi guru dan tenaga pendidikan, terutama yang berkenaan dengan masalah pembelajaran dan pengembangan materi pengajaran 2 untuk memberikan pedoman bagi guru atau administrator pendidikan di sekolah guna memperbaiki dan meningkatkan mutu kinerja atau mengubah sistem kerjanya agar menjadi lebih baik dan produktif 3 untuk melaksanakan program latihan, terutama pelatihan dalam jabatan guru, yaitu sebagai salah satu strategi pelatihan yang bersifat inkuiri agar peserta lebih banyak menghayati dan langsung menerapkan hasil pelatihan tersebut 4 untuk memasukkan unsur-unsur pembaharuan dalam sistem pembelajaran yang sedang berjalan dan sulit untuk ditembus oleh pembaharuan pada umumnya. 5 untuk membangun dan meningkatkan mutu komunikasi dan interaksi antara praktisi guru dengan para peneliti akademis 6 untuk perbaikan suasan keseluruhan sistem atau masyarakat sekolah, yang melibatkan administrasi pendidikan, guru, siswa, orang tua, dan pihak lain yang bersangkutan dengan pihak sekolah. Apabila tujuan-tujuan di atas dapat dicapai, maka guru akan memperoleh sekurang-kurangnya empat manfaat penting dalam pelaksanaan PTK. Manfaat PTK meliputi hal-hal berikut: 1 guru dapat melakukan inovasi pembelajaran 2 guru dapat meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu memecahkan permasalahan pembelajaran yang muncul Modul PLPG PLB Rayon 113 UNS Surakarta 10 3 melalui PTK guru akan terlatih untuk mengembangkan secara kreatif kurikulum di kelas atau sekolah 4 kemampuan reflektif guru serta keterlibatan guru yang dalam terhadap upaya inovasi dan pengembangan kurikulum pada akhirnya akan bermuara pada tercapainya peningkatan kemampuan profesionalisme guru.

5. Prinsip-Prinsip Dasar PTK

Menurut Kasihani 2001 prinsip penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut 1 PTK tidak boleh mengganggu tugas mengajar guru. PTK justru dilakukan guru untuk memperbaiki kegiatan belajar-mengajar 2 Dalam melakukan PTK, pengumpulan data tidak boleh terlalu menyita banyak waktu. Agar proses pengumpulan data tidak menyita banyak waktu, peneliti seharusnya sudah merasa pasti dalam memilih teknik yang tepat, termasuk pengumpulan data, sebelum PTK dimulai. Instrumen, panduan, dan format yang diperlukan sudah diperiapkan sebelumnya. 3 Metode yang dipakai harus dapat dipercaya. Bila metode tepat, guru dapat memformulasikan hipotesis tindakan dan mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya 4 Masalah penelitian yang akan ditangani guru harus merupakan masalah yang memang dia hadapi. Masalah harus menarik bagi peneliti dan merupakan masalah faktual dan layak diangkat dalam penelitian 5 PTK tidak boleh menyimpang dari prosedur etika profesi lingkungan kerjanya. Misalnya, negosiasi dengan orang-orang yang hasil karyanya digunakan, minta izin menggunakan dokumen tertentu, membuat laporan kemajuan, dan terbuka kepada teman guru lain 6 PTK berorientasi pad perbaikan pendidikan dengan melakukan perubahan yang dituangkan dalam tindakan . Untuk itu, kesiapan guru untuk berubah merupakan syarat penting bila akan melakukan Modul PLPG PLB Rayon 113 UNS Surakarta 11 perbaikan. Sementara itu, pada kenyataannya mengubah sikap atau kebiasaan memerlukan keterbukaan dan waktu yang cukup lama karena memerlukan kesadaran dan keinginan untuk melihat kelemahan diri sendiri dan mau memperbaiki diri. 7 PTK merupakan proses belajar yang sistematik. Penelitian ini memerlukan kemampuan dan ketrampilan intelektual. Proses belajar menggunakan pemikiran kritis sudah dimulai sejak penentuan masalah, perencanaan tindakan baik yang bersifat teoritik maupun praktis, yang kemudian dikembangkan menjadi tindakan pendidikan 8 PTK menuntut guru membuat jurnal pribadi. Ia mencatat semua kemajuan perubahan, persoalan yang dihadapi, dan hasil refleksi tentang proses belajar siswa serta pelaksanaan penelitian. Semua yang terjadi di kelas perlu direkam. 9 PTK sebaiknya dimulai dengan hal-hal yang sederhana lebih dahulu, namun nyata. Dengan demikian , siklus dimulai dari yang kecil sehingga perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan refleksi dapat membuat ide asumsi menjadi lebih jelas. 10 Dalam PTK guru perlu melihat dan menilai diri sendiri secara kritis terhadap apa yang dikerjakan di kelasnya. Dengan melihat unjuk kerjanya sendiri, kemudian direfleksi dan diperbaiki, guru akhirnya menjadi lebih terampil dalam melakukan profesinya. Keterbukaan inilah yang merupakan kunci keberhasilan suatu penelitian praktis dalam kancah kelas. Sementara itu menurut Suharsimi Arikunto 2006, prinsip penelitian tindakan kelas meliputi hal-hal sebagai berikut : 1 Kegiatan nyata dalam situasi rutin. Penelitian tindakan dilakukan oleh peneliti tanpa mengubah situasi rutin. Mengapa demikian? Jika penelitian dilakukan dalam situasi lain, hasilnya tidak dijamin dapat dilaksanakan lagi dalam situasi aslinya atau dengan kata lain penelitiannya tidak dilakukan dalam situasi wajar. Oleh karena itu, dalam melakukan PTK tidak perlu menggunakan waktu khusus dan tidak perlu mengubah jadwal yang Modul PLPG PLB Rayon 113 UNS Surakarta 12 sudah ada. Selain itu, hal yang dilaksanakan dalam PTK harus berkaitan dengan profesi guru. 2 Kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja. Penelitian tindakan didasarkan atas sebuah filosofi bahwa setiap manusia tidak suka hal-hal yang statis atau selalu menginginkan sesuatu yang lebih baik. Peningkatan diri untuk hal yang lebih baik ini dilakukan secara terus-menerus sampai tujuan tercapai, tetapi sifatnya hanya sementara karena dilanjutkan lagi dengan keinginan untuk lebih baik yang datang susul-menyusul. 3 SWOT sebagai dasar berpijak Penelitian tindakan harus dimulai dengan melakukan analisis SWOT, terdiri atas unsur-unsur S-Strength kekuatan, W-Weaknesses kelemahan, O-Oportunity kesempatan, dan T-Treat ancaman. Keempat hal tersebut dilihat dari sudur guru yang melaksanakan maupun siswa yang dikenai tindakan. Dengan berpijak pada hal tersebut, penelitian tindakan dapat dilaksanakan hanya apabila ada kesejalanan antara kondisi yang ada pada guru dan juga pada siswa. Tentu saja pekerjaan guru sebelum menentukan jenis tindakan yang akan dicobakan memerlukan pemikiran yang matang. 4 Upaya empiris dan sistematik Prinsip ini merupakan penerapan prinsip ketiga. Dengan telah dilakukannya analisis SWOT, tentu saja apabila guru melakukan PTK berarti sudah mengikuti prinsip empiris terkait dengan pengalaman dan sistematis, 5 Prinsip SMART dalam perencanaan SMART Ingg. berarti « cerdas ». namun demikian dalam proses perencanan kegiatan merupakan singkatan dari lima huruf bermakna. Makna dari masing-masing huruf tersebut adalah sebagai berikut : S Spesific, khusus, tidak terlalu umum M Managable, dapat dikelola, dilaksanakan A Accetable, dapat diterima lingkungan, atau Achievement, dapat dicapai, dijangkau Modul PLPG PLB Rayon 113 UNS Surakarta 13 R Realistic, operasional, tidak di luar jangkauan T Time-bound, diikat oleh waktu, terencana. Berdasarkan pendapat di atas secara ringkas dapat disenaraikan prinsip PTK sebagai berikut : 1 tidak mengganggu komitmen mengajar 2 tidak terlalu menyita waktu 3 masalah nyata dihadapi guru 4 dimulai dari hal-hal yang sederhana 5 metodenya andal a identifikasi dan rumusan hipotesisnya meyakinkan b strategi dapat diterapkan di kelas 6 pilihan tindakan dapat dilaksanakan 7 terikat oleh waktu terencana 8 konsisten terhadap prosedur etika 9 berorientasi pada perbaikan masalah 10 proses belajar sistematik 11 guru perlu membuat jurnal untuk catatan perubahan 12 guru memiliki kemampuan reflektif.

6. Objek PTK