Modul PLPG PLB Rayon 113 UNS Surakarta
5
1. Konsep Dasar PTK
Menurut John Eliot dalam Hopkins, 1993, penelitian tindakan adalah suatu kajian tentang situasi sosial dengan tujuan memperbaiki mutu
tindakan dalam situasi sosial tersebut. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk memperoleh penelitian praktis dalam situasi konkrit. Oleh sebab itu,
kesahihan teori atau hipotesis tidak terlalu bergantung pada tes kebenaran ilmiah, melainkan pada manfaatnya dalam membantu masyarakat agar
mereka dapar berperilaku secara lebih cerdas dan terampil. Teori divalidasi melalui tindakan praktis.
Untuk mengetahui konsep penelitian tindakan kelas PTK-yang di dalam bahasa Inggris disebut classroom action research CAR-secara
jelas perlu dikemukakan sejumlah batasan tentang penelitian tersebut. Dave Ebbutt, sebagaimana dikutip Hopkins 1993, menyatakan bahwa
penelitian tindakan adalah kajian sistematik tentang upaya meningkatkan mutu praktik pendidikan oleh sekelompok masyarakat melalui refleksi atas
hasil tindakan tersebut.
Sementara itu, menurut Kemmis dan Mc.Tanggart dalam Soly Abimanyu, 1995, penelitian tindakan adalah studi yang dilakukan untuk
memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, tetapi dilakasanakan secara istematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. Sebagai bentuk
penelitian praktis, dalam bidang pendidikan, penelitian tindakan ini mengacu pada apa yang dilakukan guru untuk memperbaiki proses
pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Penelitian ini dapat dilakukan guru secara perorangan untuk kepentingan perbaikan
pengajarannya di kelas atau dilakukan oleh sekelompok atau seluruh guru untuk memperbaiki keadaan di sekolah tersebut.
Suharsimi Arikunto 2006 menjelaskan frasa penelitian tindakan kelas dari unsur kata pembentuknya, yakni penelitian, tindakan, dan kelas.
Penelitian mengacu pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara atau aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data
atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan mengacu pada suatu
Modul PLPG PLB Rayon 113 UNS Surakarta
6 gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam
penelitian tindakan kelas tindakan itu berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. Kelas mengacu pada pengertiannya yang tidak terikat pada
ruang kelas, tetapi pada pengertian yang lebih spesifik. Istilah kelas mengacu pada sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama. Kelas bukan wujud ruang, tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar. Dengan demikian,
penelitian tindakan kelas dapat dilakukan tidak hanya di ruang kelas, tetapi di mana saja tempatnya, yang penting ada sekelompok anak belajar.
Pembelajaran dapat terjadi di laboratorim, di perpustakaan, di lapangan olahraga, di tempat kunjungan, atau tempat lain.
Dengan menggabungkan batasan pengertian ketiga kata tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.
Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa.
Dari pengertian di atas dapat dinyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif. Kegiatan penelitian
berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar, kemudian direfleksikan alternatif pemecahan
masalahnya dan ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan nyata yang terencana dan terukur. Hal penting dalam PTK adalah tindakan nyata
action yang dilakukan guru dan bersama pihak lain untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Tindakan itu harus
direncanakan dengan baik dan dapat diukur tingkat keberhasilannya dalam pemecahan masalah tersebut. Jika ternyata program itu belum dapat
memecahkan masalah yang ada, maka perlu dilakukan penelitian siklus berikutnya siklus kedua untuk mencoba tindakan lain alternatif
pemecahan yang lain samapai permasalahan dapat diatasi.
Berdasarkan uraian di tas jelaslah dalam kegiatan penelitian tindakan, guru merupakan faktor utama yang harus memainkan perannya secara
Modul PLPG PLB Rayon 113 UNS Surakarta
7 baik. Guru dituntut memiliki kepekaan terhadap setiap permasalahan
dalam proses belajar mengajar. Tanpa kepekaan itu guru sulit menemukan permasalahan yang layak untuk diteliti atau diperbaiki. Dan jika itu yang
terjadi, maka sulit bagi guru untuk memperbaiki kinerjanya, terlebih memperbaiki sistem yang ada.
2. Perbedaan antara PTK dan Penelitian Formal