Promosi Kesehatan mengenai Kesehatan Reproduksi pada Remaja di

19 Mempersiapkan materi, media, dan pertanyaan-pertanyaan untuk pre-test dan post-test yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi yang jelas, mudah dimengeti dan menarik untuk sasaran program, pembuatan poster atau pamflet, penyediaan laptop, LCD proyektor dan soal-soal untuk pre-test dan post-test sebagai alat untuk menilai tingkat pemahaman sasaran program. c. Tahap pelaksanaan program Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran sebelum diberikan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi dengan alokasi waktu 45 menit yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi dengan alokasi waktu 20 menit. Diakhir pelaksanaan, sasaran program kembali diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang sudah diberikan untuk menilai tingkat pemahaman sasaran sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program. d. Tahap evaluasi program Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan- hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. Evaluasi juga dilakukan pada hasil pre-test dan post-test untuk mengetahui peningkatan pemahaman sasaran program terhadap materi yang diberikan sebagai indikator keberhasilan program.

e. Tahap pembuatan laporan program

20 Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

4. Promosi Kesehatan mengenai Kanker Serviks di Desa Abang Songan

Program promosi kesehatan dengan memberikan penyuluhan mengenai kanker serviks yang ditujukan terutama pada wanita di desa Abang Songan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai kanker serviks kepada masyarakat khususnya ibu-ibu di desa Abang Songan dalam upaya pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Tahap-tahap pelaksanaan program yaitu: a. Tahap sosialisasi program Mengadakan sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, ibu-ibu PKK, dan Bidan Desa. Hal-hal yang ingin dicapai adalah kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program dan materi yang akan diberikan. b. Tahap persiapan program Mempersiapkan materi, media, dan pertanyaan-pertanyaan untuk pre-test dan post-test yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi yang jelas, mudah dimengeti dan menarik untuk sasaran program, pembuatan poster atau pamflet, penyediaan laptop, LCD proyektor dan soal-soal untuk pre-test dan post-test sebagai alat untuk menilai tingkat pemahaman sasaran program. c. Tahap pelaksanaan program Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran sebelum diberikan materi. Kemudian dilanjutkan dengan 21 pemberian materi dengan alokasi waktu 45 menit yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi dengan alokasi waktu 20 menit. Diakhir pelaksanaan, sasaran program kembali diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang sudah diberikan untuk menilai tingkat pemahaman sasaran sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program. d. Tahap evaluasi program Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan- hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. Evaluasi juga dilakukan pada hasil pre-test dan post-test untuk mengetahui peningkatan pemahaman sasaran program terhadap materi yang diberikan sebagai indikator keberhasilan program.

e. Tahap pembuatan laporan program

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

5. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak Sekolah Dasar

PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluargamasyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan. Adapun PHBS yang dilaksanakan bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, memanfaatkan pelayanan kesehatan sreta mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat.