D. Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini ialah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara dan catatan
lapangan yang didapatkan melalui observasi secara langsung, sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan pada orang lain. Proses
analisis data sendiri dimulai dari pembuatan verbatim melalui rekaman wawancara, reduksi data, coding, dan analisisnya. Verbatim adalah
percakapan wawancara dengan cara menuliskan setiap kata per kata jawaban dan pertanyaan yang sudah diajukan kepada subjek. Sebelum menganalisis,
peneliti melakukan proses reduksi data. Selanjutnya peneliti menentukan coding untuk masing-masing aspek pada daftar pertanyaan berupa kode.
Maksud dan arti kode itu sendiri hanya diketahui oleh peneliti. Selanjutnya peneliti membuat analisis berdasarkan data yang sudah ada, dan
menyajikannya dalam bentuk teks deskriptif. Berikut ini merupakan prosedur kerja reduksi data dan coding dalam membantu analisis penelitian ini:
1. Reduksi Data
Dalam reduksi data peneliti mengidentifikasi adanya satuan yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila
dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian Moleong, 2009: 288. Setelah itu peneliti mulai memilah-milah hal penting, merangkum data,
mencari pola atau tema dan membuang data-data yang tidak perlu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. PengkodeanCoding
Pengkodeancoding yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengkodean terbukaopen coding Strauss Corbin, 2003: 56.
Pengkodean terbuka merupakan bagian dari analisis yang terutama berkaitan dengan pemberian nama dan pengelompokan fenomena melalui
pemeriksaan data yang cermat. Dalam penelitian ini hanya ada dua prosedur yang digunakan oleh peneliti yaitu:
a. Pelabelan Fenomena
Dalam pelabelan fenomena, peneliti memisah-misahkan amatan, kalimat, paragraf, dan menamai insiden, ide, atau peristiwa-peristiwa
dengan sesuatu yang mewakili fenomena. Kalau tidak, maka akan menemukan kesulitan dan sangat kebingungan karena akan terlalu
banyak nama Strauss Corbin, 2003: 57. Peneliti menggunakan kode yang sesuai dengan hasil lapangan baik wawancara maupun observasi.
b. Variasi cara pengkodean terbuka
Terdapat beberapa cara pendekatan terhadap proses pengkodean terbuka yaitu, analisis dengan pengkodean baris per baris, per kalimat
atau paragraf, dan analisis dengan pengkodean yang menggunakan seluruh dokumen, pengamatan, atau wawancara. Penelitian ini sendiri
menggunakan analisis dengan pengkodean kalimat per kalimat atau paragraf. Peneliti menentukan gagasan utama yang terkandung dalam
kalimat atau paragraf dari wawancara dan catatan lapangan dan memberikannya namakode. Selanjutnya dilakukan analisis yang lebih