Perdebatan tentang Aborsi Aborsi

studi fenomenologi merupakan sebuah pendekatan filosofis untuk menyelidiki pengalaman manusia. Misiak dan Sexton 1988 menjelaskan bahwa fenomenologi psikologi adalah suatu prosedur yang lebih terbatas dan spesifik, yang dirancang untuk mengeksplorasi kesadaran dan pengalaman manusia persepsi-persepsi, perasaan-perasaan, ingatan-ingatan, gambaran-gambaran, gagasan-gagasan, dan berbagai hal yang lain dalam kesadaran yang segera atau langsung. Fenomenologi psikologi bisa juga didefinisikan sebagai observasi dan deskripsi sistematis atas pengalaman individu yang sadar dalam situasi tertentu. Alasan peneliti menggunakan menggunakan jenis penelitian fenomenologi sehubungan dengan judul ialah, kebermaknaan hidup berarti kesadaran diri dalam menghadapi suatu peristiwa yang kemudian menjadi sebuah pengalaman. Kesadaran diri merefleksikan pada sesuatu yang dipersepsi, dirasakan, diingat, digambarkan, digagas, dan berbagai hal lain dalam kesadaran, inilah yang disebut dengan menjadi fenomenologi. Penelitian ini dibuat untuk mendapatkan deskripsi mengenai kehidupan mahasiswi yang sudah pernah melakukan aborsi.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seorang mahasiswi yang sedang berkuliah di salah satu Universitas di Kota Yogyakarta. Subjek berasal dari kota Jakarta, ini adalah kali pertama subjek hidup mandiri jauh dari pantauan keluarga dan orang tua untuk meneruskan pendidikan. Subjek tinggal di salah satu rumah kos di Yogyakarta. Sedangkan pacar subjek sendiri juga berasal dari kota Jakarta dan tinggal di rumah kos yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah kos subjek. Dalam kehidupan berpacarannya, subjek menjalani hubungan seks diluar status pernikahan, sehingga mengakibatkan subjek hamil. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya subjek dan pacar subjek memutuskan untuk melakukan tindakan aborsi pada kandungannya, yaitu dengan cara meminum obat penggugur kandungan yang subjek dapatkan dari iklan-iklan yang sering terdapat di pinggir-pinggir jalan atau di tiang-tiang lampu lalu lintas di kota Yogyakarta.

C. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa metode pengumpulan data pada peneltian kualitatif, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi, Sugiyono, 2010: 194. Penelitian ini sendiri menggunakan metode wawancara secara mendalam, dan observasi.

1. Wawancara

Wawancara informasi adalah alat untuk mengumpulkan informasi- informasi yang dibutuhkan oleh penulis secara lisan. Informasi yang dibutuhkan berupa deskripsi umum kasus, latar belakang kehidupan keluarga, lingkungan fisik, sosioekonomi, sosiokultural, pertumbuhan jasmani, riwayat kesehatan, perkembangan kognitif, perkembangan sosial dan status sosial, ciri-ciri kepribadian. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan, menyiapkan pokok-pokok yang akan dibicarakan, menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan, dan mengidentifikasi tindak lanjut wawancara yang telah di diperoleh Sugiyono, 2010: 322. Selain itu peneliti menyiapkan alat rekam suara seperti tape recorder ataupun handphone untuk merekam hasil wawancara dengan subjek. Hasil wawancara sendiri akan dirubah dalam bentuk verbatim dengan cara menuliskan setiap kata per kata percakapan dalam wawancara. Dalam penelitian ini peneliti telah menyiapkan panduan wawancara terstruktur. Panduan wawancara terstruktur dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Aspek Daftar Pertanyaan Cinta 1. Bagaimana hubungan saudara dengan pacar saudara? 2. Bagaimanakah arti cinta menurut saudara? 3. Bagaimana saudara menghadapi masalah-masalah yang terjadi dalam berrelasi dengan pacar saudara? Keluarga 1. Bagaimanakah hubungan saudara dengan keluarga saudara? 2. Bagaimanakah saudara memaknai relasi dengan keluarga? 3. Bagaimana saudara menyikapi masalah-masalah yang terjadi dalam berrelasi dengan orang tua saudara? Seksual 1. Bagaimakah saudara memandang hubungan seks pranikah? 2. Bagaimana saudara memaknai diri saudara dalam hubungan seks? 3. Bagaimana saudara menyikapi hubungan seks yang saudara lakukan? Aborsi 1. Jelaskan bagaimana saudara bisa melakukan aborsi? 2. Bagaimanakah saudara memaknai aborsi itu? 3. Bagaimanakah saudara menghadapi aborsi? 4. Bagaimanakah kehidupan saudara setelah aborsi?

2. Observasi

Teknik pengumpulan data kedua yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan peneliti untuk mengamati perilaku dan proses kerja subjek. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis observasi partisipatif moderat dengan terlibat dalam kegiatan sehari-hari subjek. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh subjek dalam beberapa kegiatan Sugiyono, 2010: 310. Dengan observasi pastisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. Dalam setiap observasi ini peneliti menyiapkan catatan lapangan untuk mencatat setiap perilaku dan proses kerja subjek sebagai sumber data. Catatan lapangan juga sering digunakan peneliti ketika dalam proses menjalankan teknik wawancara baik terstruktur maupun tidak terstruktur. Lembar observasi, dapat dilihat pada halaman di bawah ini: Tabel 2. Lembar Observasi Hari : Tanggal : Waktu : ASPEK DESKRIPSI 1. Cinta 2. Keluarga 3. Seksualitas 4. Aborsi

D. Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini ialah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara dan catatan lapangan yang didapatkan melalui observasi secara langsung, sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan pada orang lain. Proses analisis data sendiri dimulai dari pembuatan verbatim melalui rekaman wawancara, reduksi data, coding, dan analisisnya. Verbatim adalah percakapan wawancara dengan cara menuliskan setiap kata per kata jawaban dan pertanyaan yang sudah diajukan kepada subjek. Sebelum menganalisis, peneliti melakukan proses reduksi data. Selanjutnya peneliti menentukan coding untuk masing-masing aspek pada daftar pertanyaan berupa kode. Maksud dan arti kode itu sendiri hanya diketahui oleh peneliti. Selanjutnya peneliti membuat analisis berdasarkan data yang sudah ada, dan menyajikannya dalam bentuk teks deskriptif. Berikut ini merupakan prosedur kerja reduksi data dan coding dalam membantu analisis penelitian ini:

1. Reduksi Data

Dalam reduksi data peneliti mengidentifikasi adanya satuan yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian Moleong, 2009: 288. Setelah itu peneliti mulai memilah-milah hal penting, merangkum data, mencari pola atau tema dan membuang data-data yang tidak perlu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI